Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Jatuh pada 1 Juni
1 Juni 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni di Indonesia. Sejarahnya berkaitan erat dengan proses perumusan dasar negara Indonesia oleh para pendiri bangsa menjelang kemerdekaan pada tahun 1945.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari www.djkn.kemenkeu.go.id, Hari Lahir Pancasila: Sejarah dan Maknanya, hari yang diperingati pada tanggal 1 Juni ini merujuk pada sidang BPUPKI dan berkaitan erat dengan peristiwa pendudukan Jepang di Indonesia.
Latar Belakang Sejarah Hari Lahir Pancasila
Sejarah Hari Lahir Pancasila berhubungan Pada dengan peristiwa saat Jepang yang menduduki Indonesia mulai mengalami kekalahan. Untuk menarik dukungan rakyat Indonesia, Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan.
Pada bulan Maret 1945, Jepang membentuk badan yang disebut Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai.
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1945. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan langkah-langkah menuju kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
1. Latar Belakang Pembentukan BPUPKI
Pada akhir Perang Dunia II, Jepang mulai mengalami kekalahan di berbagai front. Untuk mempertahankan dukungan dari rakyat Indonesia dan menghindari pemberontakan, Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sebagai bagian dari janji tersebut, Jepang membentuk BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945.
2. Pembentukan dan Keanggotaan
BPUPKI resmi dilantik pada tanggal 29 April 1945. Badan ini terdiri dari 62 anggota yang berasal dari berbagai golongan dan daerah di Indonesia. Ketua BPUPKI adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat, dengan wakil ketua Ichibangase Yoshio (orang Jepang) dan R.P. Soeroso.
3. Sidang Pertama BPUPKI
Sidang pertama BPUPKI berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In (sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila). Tujuan utama sidang ini adalah untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang akan merdeka.
ADVERTISEMENT
4. Pembentukan Panitia Kecil dan Piagam Jakarta
Setelah sidang pertama, dibentuk Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang untuk merumuskan kembali usulan-usulan dasar negara. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan yang dipimpin oleh Soekarno menghasilkan Piagam Jakarta, yang mencantumkan lima prinsip dasar negara yang menjadi cikal bakal Pancasila.
5. Sidang Kedua BPUPKI
Sidang kedua BPUPKI berlangsung dari tanggal 10 hingga 17 Juli 1945. Dalam sidang ini, dibahas rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) berdasarkan Piagam Jakarta. Rancangan UUD tersebut mencakup Pembukaan yang berisi Pancasila sebagai dasar negara, Batang Tubuh yang mengatur struktur negara, dan Penjelasan.
6. Pembubaran dan Pembentukan PPKI
Setelah tugasnya selesai, BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945. Sebagai gantinya, dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai, yang bertugas untuk melanjutkan persiapan kemerdekaan dan pengesahan UUD 1945. PPKI kemudian mengesahkan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
BPUPKI memainkan peran penting dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan merumuskan dasar negara dan rancangan UUD. Melalui sidang-sidangnya, BPUPKI berhasil merumuskan Pancasila yang menjadi ideologi dan dasar negara Indonesia.
Proses yang dilakukan oleh BPUPKI menunjukkan komitmen para pendiri bangsa untuk membentuk negara yang berdasarkan pada nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan.
Penetapan Hari Lahir Pancasila
Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato yang bersejarah di depan sidang BPUPKI. Dalam pidatonya, Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri dari lima prinsip, yang kemudian disebut sebagai Pancasila. Lima prinsip tersebut adalah:
Soekarno mengusulkan nama "Pancasila" untuk lima prinsip ini, dengan "Panca" berarti lima dan "Sila" berarti prinsip atau asas.
ADVERTISEMENT
1. Perumusan dan Penetapan
Setelah pidato Soekarno, BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang untuk merumuskan kembali usulan-usulan yang telah disampaikan. Panitia Kecil ini menghasilkan Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, yang menjadi dasar dari pembukaan UUD 1945.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan UUD 1945, yang di dalamnya termuat Pancasila sebagai dasar negara dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Penetapan Hari Lahir Pancasila
Setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang, pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Hari ini diperingati untuk mengenang dan menghormati pidato Soekarno yang mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara.
Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni adalah peringatan penting dalam sejarah Indonesia. Ini menandai awal dari perumusan dasar negara yang menjadi landasan ideologis bagi Indonesia sebagai negara merdeka. Peringatan ini juga merupakan momen untuk mengingat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
Selain Soekarno, ada beberapa tokoh yang juga menyampaikan pandangan dan usulan mereka mengenai prinsip dasar negara dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Mohammad Yamin adalah salah satu tokoh yang pertama kali menyampaikan usulannya mengenai dasar negara pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Yamin mengusulkan lima dasar negara yang terdiri dari:
Mr. Soepomo menyampaikan pandangannya pada tanggal 31 Mei 1945. Ia menekankan pentingnya integrasi atau persatuan negara. Usulannya lebih menekankan pada struktur negara dan tidak secara eksplisit merumuskan lima prinsip seperti Soekarno dan Yamin, tetapi beberapa poin utama dari pemikirannya mencakup:
3. Peran dan Kontribusi Lainnya
Selain Yamin dan Soepomo, ada juga anggota BPUPKI lainnya yang berkontribusi dalam perumusan Pancasila. Kontribusi mereka, meskipun tidak selalu dalam bentuk pidato yang memuat lima prinsip, tetap signifikan dalam diskusi dan pembentukan dasar negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Panitia Kecil yang dibentuk untuk merumuskan Piagam Jakarta juga memainkan peran penting dalam mengkristalisasikan usulan-usulan tersebut ke dalam bentuk yang lebih definitif.
4. Piagam Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan yang dipimpin oleh Soekarno dan terdiri dari beberapa tokoh penting termasuk Mohammad Hatta, Agus Salim, dan Abikoesno Tjokrosoejoso, merumuskan Piagam Jakarta yang berisi rumusan dasar negara.
Lima prinsip dasar negara dalam Piagam Jakarta adalah:
Setelah beberapa diskusi dan perubahan, terutama terkait dengan sila pertama, Pancasila yang kita kenal sekarang akhirnya ditetapkan dan termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
Pembentukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tersebut telah melalui proses panjang yang melibatkan berbagai diskusi, perdebatan, dan kompromi di antara para pendiri bangsa.
Berikut adalah langkah-langkah penting yang terjadi setelah perumusan nilai dasar tersebut dalam sidang BPUPKI:
1. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Setelah sidang pertama BPUPKI, dibentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari:
2. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945)
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi ini menandai awal berdirinya negara Indonesia yang merdeka.
3. Sidang PPKI dan Pengesahan UUD 1945 (18 Agustus 1945)
Sehari setelah proklamasi, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam sidang ini, dilakukan beberapa perubahan penting pada Piagam Jakarta, terutama pada sila pertama.
Untuk mengakomodasi kepentingan berbagai kelompok, terutama non-Muslim, frasa "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa."
ADVERTISEMENT
Pada sidang ini, PPKI juga mengesahkan UUD 1945 yang terdiri dari pembukaan, yang berisi lima prinsip dasar negara yang kita kenal sebagai Pancasila:
Kemudian dalam UUD 1945 tersebut berisi batang tubuh, yang mengatur struktur dan fungsi pemerintahan Indonesia.
Pancasila terbentuk melalui proses panjang dan melibatkan berbagai tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Mulai dari rumusan awal dalam sidang BPUPKI, penyesuaian melalui Piagam Jakarta, hingga pengesahan akhir dalam sidang PPKI.
Setiap tahapan menunjukkan adanya upaya keras untuk menyatukan berbagai aspirasi dan kepentingan dalam sebuah dasar negara yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejarah Hari Lahir Pancasila merupakan peristiwa penting bagi Indonesia . Terutama sebagai fondasi ideologi negara dan panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.(Win)