Konten dari Pengguna

Sejarah Sebagai Kisah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
12 Februari 2024 14:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah sebagai kisah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah sebagai kisah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Sejarah sebagai kisah adalah cerita yang disusun kembali berisi tentang sebuah peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau. Penyampaian sejarah sebagai kisah bisa berupa narasi atau lisan yang disampaikan oleh seseorang.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang sejarah sebagai kisah, mulai dari pengertian, ciri-ciri, dan contohnya. Simak selengkapnya berikut.

Pengertian Sejarah sebagai Kisah

Ilustrasi sejarah sebagai kisah. Foto: unsplash
Mengutip buku Menyusuri Peristiwa, Kisah, dan Seni dalam Sejarah terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017, sejarah sebagai cerita atau kisah adalah peristiwa sejarah yang diceritakan atau dikisahkan ulang sebagai hasil rekonstruksi sejarawan atau ahli sejarah terhadap sejarah sebagai peristiwa.
Sejarah sebagai kisah adalah hasil dari rekonstruksi sebuah peristiwa, baik yang dituliskan atau diceritakan seseorang, sehingga sejarah bisa berupa kisah dalam bentuk lisan atau tertulis.
Sementara itu, tak menutup kemungkinan sejarah sebagai subjek, tergantung dari bagaimana sejarah tersebut disampaikan. Faktor kepentingan dan latar belakang sejarawan yang menulis berpengaruh pada subjektivitas cerita sejarah tersebut.
ADVERTISEMENT
Penulis yang bertanggung jawab harus melakukan penafsiran dan kisah yang disampaikan mendekati kebenaran pada sebuah peristiwa yang dibahas. Sementara itu, proses merekontruksi sejarah harus melalui metode analisis dan pendekatan tertentu.
Karena sifat sejarah sebagai kisah adalah subjektif, sebuah peristiwa yang sama bisa dikisahkan dengan cara yang berbeda oleh dua orang atau lebih karena memiliki penafsiran yang berbeda.

Ciri-Ciri Sejarah sebagai Kisah

Ilustrasi sejarah sebagai kisah. Foto: Pexels
Sejarah sebagai kisah memiliki ciri khas sendiri yang membedakan dengan jenis pengetahuan lainnya. Menyadur an-nur.ac.id, berikut ini beberapa ciri-ciri sejarah sebagai kisah:

1. Bersifat Subjektif

Sejarah sebagai kisah bersifat subjektif karena dipengaruhi kepentingan, kepribadian, nilai, dan latar belakang penulis atau sejarawan yang menceritakan peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Bersifat Interpretatif

Sejarah sebagai kisah bersifat interpretatif karena mengandung penjelasan atau makna dari peristiwa sejarah yang disampaikan, tak hanya berisi fakta dan bukti secara mentah.
Penafsiran sejarah sebagai kisah bisa berbeda-beda tergantung sudut pandang, tujuan, latar belakang, dan metode sejarawan. Dalam menulis sejarah sebagai kisah, sejarawan harus menggunakan argumentasi, logika, dan analisis kritik untuk membangun penafsiran sejarah yang konsisten, koheren, dan meyakinkan.

3. Bersifat Naratif

Sejarah sebagai kisah bersifat naratif karena menggunakan gaya bahasa yang menarik dan mengalir untuk menceritakan peristiwa masa lalu. Meskipun begitu, sejarah sebagai kisah harus tetap mengedepankan fakta atau bukti sejarah secara tematis, kronologis, dan komparatif.
Narasi sejarah harus memiliki struktur yang jelas, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Selain itu, menggunakan bahasa yang jelas dan komunikatif agar pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca atau pendengar bisa diterima dengan baik.
ADVERTISEMENT

4. Bersifat Selektif

Sejarah sebagai kisah bersifat selektif karena tak semua peristiwa sejarah dapat dimasukkan dalam sebuah kisah. Penulis sejarah sebagai kisah harus memilih peristiwa yang relevan dan penting untuk disampaikan.

5. Berdasarkan Fakta

Sejarah sebagai kisah harus berdasarkan fakta, meskipun diceritakan secara subjektif dan menggunakan gaya bahasa yang menarik. Fakta dari sejarah yang diceritakan harus dapat diverifikasi kebenarannya.
Fakta atau bukti sejarah dapat berupa sumber primer, yaitu dokumen, monumen, saksi mata, artefak, dan lainnya. Selain itu, juga bisa menggunakan sumber sekunder, yaitu buku, film, artikel, dan lainnya.

Contoh Sejarah sebagai Kisah

Ilustrasi sejarah sebagai kisah. Foto: Pexels
Berikut ini beberapa contoh sejarah sebagai kisah yang dikutip dari an-nur.ac.id dan beberapa sumber lainnya:

1. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945

Pada 1966, Bung Karno menceritakan kisah tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di depan para pemuda, tentang latar belakang, proses, suasana, dan saat proklamasi dibacakan.
ADVERTISEMENT
Kisah sejarah kemerdekaan yang disampaikan Bung Karno ini bersifat subyektif, karena menggambarkan pengalaman pribadi Bung Karno sebagai salah satu proklamator. Kisah ini juga bersifat interpretatif, karena memberikan makna tentang pentingnya proklamasi bagi bangsa Indonesia.

2. Sejarah Perang Dunia II

Winston Churchill menulis kisah Perang Dunia II dalam buku The Second World War. Buku tersebut menceritakan bagaimana peran dan strategi Inggris dalam menghadapi Nazi Jerman dan sekutunya.
Kisah sejarah yang disampaikan Winston Churchill bersifat subyektif karena lebih condong dari sudut pandang Churchill sebagai perdana menteri Inggris saat itu. Kemudian, kisah perang dunia kedua di buku Churchill ini bersifat naratif karena menggunakan gaya bahasa dramatis dan persuasif untuk menyampaikan pesan-pesannya.

3. Sejarah Revolusi Perancis

Charles Dickens menuliskan kisah tentang Revolusi Prancis dalam novel A Tale of Two Cities. Dalam novel ini, Dickens mengisahkan tentang kehidupan dua orang sahabat yang terlibat dalam revolusi Prancis di akhir abad ke-18.
ADVERTISEMENT
Kisah yang ditulis Charles Dickens bersifat subjektif karena hasil dari imajinasi Dickens berdasarkan sumber-sumber yang dibacanya. Kemudian, bersifat selektif karena hanya fokus pada aspek-aspek tertentu saat terjadi Revolusi Prancis.

4. Kisah Gajah Mada

Sejarah sebagai kisah yang menjelaskan sosok Gajah Mada umumnya adalah hasil interpretasi dari prasasti yang ditemukan. Sementara, penggambaran wajah dan postur Gajah Mada sendiri adalah hasil dari imajinasi beberapa seniman dan sejarawan, seperti Henk Ngantung, Mohammad Yamin, dan Agus Aris Munandar.

5. Kisah Ken Arok

Kisah Ken Arok dapat ditemukan dalam kitab Pararaton sebagai pendiri Kerajaan Tumapel. Kisah Ken Arok disampaikan dengan gaya yang dramatis dan kontroversial, umumnya ditampilkan kesenian trandisional Jawa Timur, yaitu ketoprak, mengisahkan kisah cinta heroik Ken Arok dan Ken Dedes.
ADVERTISEMENT
(NSF)