Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Sholat Tahajud: Dalil, Tata Cara, dan Keutamaan Mengamalkannya
2 April 2024 10:24 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut dalil tentang sholat tahajud, tata cara, dan keutamaannya yang dapat dipelajari. Dengan memahami penjelasan artikel ini, diharapkan dapat menambah motivasi untuk meningkatkan ibadah.
Dalil Sholat Tahajud
Salah satu ayat Al Quran yang digunakan sebagai dasar perintah amalan sholat tahajud adalah surat Al-Isra ayat 79, berikut bunyi dan artinya:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: "Daripada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud olehmu sebagai ibadah tambahan, semoga Tuhan engkau mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
ADVERTISEMENT
Selain ayat di atas, Allah SWT juga menggambarkan bahwa sholat tahajud menjadi salah satu aktivitas seorang hamba yang baik. Hal ini tertuang dalam surat Adzariat ayat 17-18 di bawah ini:
كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Artinya: "Keadaan mereka (orang-orang baik) itu sedikit sekali tidurnya pada waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah."
Mengutip buku Terapi Sholat Tahajud-New karya Moh. Sholeh, sholat tahajud menjadi salah satu sholat sunnah yang paling afdhol setelah sholat fardhu. Itu tertuang dalam sebuah hadis Muslim yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.
"Rasulullah pernah di tanya oleh seorang sahabat, ‘Ya Rasulullah, yang manakah dari berbagai macam sholat yang lebih adfhol setelah sholat fardhu?” Rasulullah pun menjawab, ‘Tengah malam’.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan pun diajukan kembali, ‘Ya Rasulullah, yang manakah dari berbagai macam puasa yang lebih afdhol (baik) setelah puasa Ramadhan?’ Beliau menjawab, ‘Puasa di bulan Muharram."
Tata Cara Sholat Tahajud
Pada dasarnya sholat tahajud memiliki tata cara yang sama seperti sholat sunnah lainnya, yakni dua rakaat salam. Itu sesuai hadis riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa Ibnu Umar ra berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Sholat malam itu dua-dua. Jika khawatir akan datangnya waktu subuh, sholatlah satu rakaat sebagai sholat witir dari sholat tahajud yang telah dilaksanakan.""
Adapun tata cara, lafal niat, dan doanya dapat disimak di bawah ini yang dirangkum dari laman kemenag.go.id.
ADVERTISEMENT
1. Membaca Niat Sholat Tahajud
Niat sholat tahajud bisa dilafalkan dalam hati atau dengan suara sebelum memulai takbiratul ikhram. Berikut bacaannya:
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Mengerjakan Sholat Sebagaimana Sholat Fardhu dua rakaat
Selanjutnya, mengerjakan sholat tahajud sebagaimana pelaksanaan sholat pada umumnya. Mulai dari takbriatul ikhram, membaca doa iftititah, membaca Al Fatihah, surat Al Quran, rukuk, sujud, hingga salam setelah dua rakat.
Untuk bacaan setelah Al Fatihah, pilih surat mana saja dalam Al Quran baik surat yang tergolong pendek maupun panjang.
3. Membaca Doa Tahajud
Setelah salam atau selesai mengerjakan sholat tahajud, dianjurkan untuk membaca doa tahajud di bawah ini yang disunahkan Rasulullah SAW dalam riwayat hadis Imam Bukhari:
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq.
ADVERTISEMENT
Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu.
Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar.
Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku.
Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
ADVERTISEMENT
Keutamaan Sholat Tahajud
Menyadur buku The Power Of Tahajud karya Ahmad Sudirman Abbas, fadhilah sholat malam dijelaskan dalam sebuah hadist panjang dari Umar bin Al-Khattab, Rasulullah SAW bersabda:
"Bagi yang melakukan sholat di waktu malam dan khusyuk menjalankannya, maka Allah memuliakan dengan sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat.” (HR. Bukhari)
Adapun lima perkara di dunia tersebut meliputi, dijaga oleh Allah dari berbagai bencana, tampak bekas taat di wajahnya, digolongkan sebagai hamba yang saleh, tutur katanya mengandung hikmah, dan diberikan rezeki kepahaman terhadap agama.
Sementara empat perkara di akhirat yaitu, dibangkitkan dari kubur dengan wajah yang putih dan cerah, dimudahkan baginya hisab, dapat berjalan di atas shirat laksana kilat, dan diberikan kitab catatan amal melalui tangan kanan pada hari kiamat.
ADVERTISEMENT
(IPT)