Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Startup: Pengertian dan Perbedaannya dengan Perusahaan Konvensional
14 Februari 2022 13:52 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perusahaan rintisan atau startup kini semakin menjamur dan sering kali menjadi pilihan utama para fresh graduate yang ingin memulai karier. Ini menjadikan startup sebagai peluang bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam dunia kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
Perusahaan startup akan terus mengalami perkembangan dengan melakukan berbagai penelitian terkait pasar dan produk. Simak ulasan lengkap berikut ini untuk mengetahui pengertian startup hingga cara membangun perusahaan rintisan.
Pengertian Startup
Dalam bahasa Inggris, startup adalah bisnis yang baru saja dirintis atau bisnis rintisan. Startup merupakan perusahaan yang berumur di bawah 5 tahun, sehingga baru saja mengalami perkembangan.
Menurut buku Startup Pedia karangan Anis Uzzaman, startup adalah perusahaan rintisan yang mengacu pada bisnis berbasis teknologi. Jenis bisnis startup ini beragam, seperti pengembangan aplikasi, sistem pembayaran, jasa, perdagangan, dan lain sebagainya.
Dalam MIKTI (2020), startup memiliki kekayaan di bawah Rp10.000.000.000 dan hasil penjualan tahunan di bawah Rp50.000.000.000, sehingga dapat dikategorikan sebagai bagian dari UMKM. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua UMKM adalah startup.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei yang dilakukan BEKRAF dan MIKTI pada tahun 2018, startup di Indonesia sebagian besar berada pada usaha mikro (52,97%) dan hanya 3,12% startup yang memiliki skala usaha besar.
Lebih lanjut, perusahaan rintisan ini memiliki tingkatannya masing-masing. Melihat dari tingkatan diklasifikasikan berdasarkan nilai valuasi perusahaan, ada yang paling rendah adalah unicorn, decacorn, hingga yang paling tinggi adalah hectocorn.
1. Unicorn Startup
Unicorn startup adalah tingkatan startup paling rendah, sebuah startup bisa masuk kategori unicorn apabila memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar, seperti Traveloka, Gojek, Tokopedia, dan BukaLapak.
2. Decacorn Startup
Decacorn startup adalah tingkatan startup yang memiliki nilai valuasi hingga US$ 10 miliar, dalam tahapan ini sulit bagi perusahaan untuk mencari investor untuk memberikan modal pada perusahaan. Perusahaan yang masuk level ini, yaitu Grab, Uber, Pinterest, Dropbox, Space X, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Hectocorn Startup
Hectocorn startup adalah tingkatan startup yang mencapai nilai valuasi sebesar US$ 100 miliar. Dalam satu dekade diperkirakan hanya 1 hingga 3 startup yang mencapai level ini, seperti Apple, Microsoft, Google, Facebook, hingga Amazon.
Perbedaan Startup dan Perusahaan Konvensional
Dalam buku Startup Tools karangan Dina Dellyana, salah satu hal yang dapat menghambat perkembangan bisnis startup yaitu kesulitan untuk memperkenalkan produk yang dimiliki. Pasalnya, tidak sedikit startup yang tidak mahir memperkenalkan produknya dengan singkat dan jelas.
Akibatnya, untuk mendapatkan investor pun sulit dan perlu memperluas networking. Hal ini yang membedakan startup dengan perusahaan konvensional. Lebih lengkap, berikut perbedaan startup dan perusahaan konvensional.
1. Struktur organisasi
ADVERTISEMENT
2. Pendanaan
3. Tujuan
Perkembangan Perusahaan Startup di Indonesia
Perkembangan startup di Indonesia muncul di tengah gelombang era globalisasi yang semakin pesat. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, maraknya pertumbuhan startup di Indonesia diikuti oleh pertumbuhan internet dari tahun ke tahunnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kehadiran startup dari tingkat unicorn hingga decacorn turut meramaikan suasana ekosistem digital di Indonesia. Bahkan di tahun 2019, Indonesia memiliki 2102 startup.
Keberadaan startup juga menjadi ajang untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mendorong produktivitas rakyat untuk memiliki daya saing di pasar internasional.
Berdasarkan data statistik dan hasil survei yang dilakukan oleh BEKRAF, pelaku ekonomi kreatif dalam bidang digital Indonesia sudah tumbuh hingga mencapai 4,86% setiap tahunnya. Tidak hanya itu, pelaku ekonomi kreatif tersebut juga memberi kontribusi sebesar Rp44,83 triliun untuk PDB nasional.
Cara Membuat Startup
Setelah mengetahui tujuan, ciri khas, hingga perbedaannya dengan perusahaan konvensional, ketahui syarat yang perlu untuk dipenuhi dalam mendirikan sebuah startup. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Mempunyai modal
Seperti perusahaan pada umumnya, mendirikan startup pun membutuhkan modal yang tidak sedikit. Terdapat berbagai cara untuk mencari modal dalam mendirikan startup, salah satunya adalah mencari para investor.
Ada pun istilah funding startup yang didefinisikan sebagai proses penggalangan dana yang dilakukan oleh pemilik startup. Tujuannya untuk mendapatkan dana tambahan bagi startup. Biasanya, proses funding diawali dengan upaya promosi kepada para investor yang berminat untuk mendanai.
2. Menentukan lokasi perusahaan
Menentukan lokasi perusahaan jadi hal utama yang perlu untuk dipikirkan. BEKRAF sendiri menyarankan untuk mendirikan startup di kota besar. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, seperti dekat dengan berbagai macam sumber daya dan pengguna internet di kota yang jauh lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui syarat-syarat di atas, lantas bagaimana cara membuat startup?
1. Membuat ide bisnis
Ide bisnis merupakan hal penting yang perlu untuk dipikirkan dalam membangun startup. Beberapa cara untuk bisa mencari ide bisnis adalah melakukan riset pasar. Dengan begitu, calon pendiri startup dapat mengetahui produk apa yang digemari oleh masyarakat sekitar.
2. Menyusun proposal startup
Proposal startup termasuk kewajiban yang diperlukan untuk membuat strategi pemasaran yang lebih konkret lagi. Selain itu, proposal startup ini juga menjadi cara untuk mencari para investor. Pasalnya, proposal startup dapat menunjukkan besarnya prospek dari startup yang dirancang.
3. Membangun relasi dengan pelanggan
Dalam laman Inc, membangun relasi dengan para pelanggan yang dilakukan oleh startup merupakan hal utama. Tujuan tersebut bermanfaat agar startup dapat memberikan kepercayaan dan kenyamanan kepada para konsumen.
ADVERTISEMENT
4. Coba untuk mencari rekan kerja yang sepemikiran
Rekan kerja yang sepemikiran penting dalam mendirikan sebuah perusahaan rintisan. Dengan begitu, diskusi terkait bisnis dapat dilakukan secara sehat dan minim konflik.
Tak hanya itu, pemilihan rekan kerja yang tepat juga dapat meningkatkan peluang untuk meraih ide bisnis cemerlang.
5. Tidak mudah menyerah
Seperti yang diketahui, salah satu tujuan dari startup adalah terus mengembangkan produknya. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran yang tinggi dan sikap pantang menyerah dalam membangun perusahaan.
Tujuan Utama Lean Startup
Dalam pembahasan startup, ada istilah lain yang disebut dengan lean startup. Menurut buku The Lean Startup karangan Eric Ries, lean startup adalah sebuah metode populer untuk untuk mencari ide dalam membangun startup.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada tiga alur dalam menggunakan lean startup, yaitu:
Sebetulnya, tujuan dari diciptakan metode lean startup adalah meminimalkan risiko saat mendirikan sebuah startup. Hal tersebut juga diharapkan dalam menciptakan produk yang disukai oleh konsumen.
(JA)