Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sumpah Pemuda: Sejarah, Isi Naskah, dan Maknanya
24 April 2024 11:26 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan sejarah yang luar biasa bagi Indonesia karena menyatakan bahwa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, dan agama rela bersatu demi mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi pada 28 Oktober 1928. Pada hari itu, para pemuda Indonesia dari berbagai golongan menyatakan ikrar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan tanah air, bangsa, dan bahasa.
Ikrar Sumpah Pemuda menjadi salah satu pembakar semangat para pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Namun, untuk melalui ini, para pemuda perlu melewati proses yang cukup panjang. Simak uraian lengkapnya berikut ini.
Sejarah Sumpah Pemuda
Merangkum buku Sumpah Pemuda, Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional yang diterbitkan Museum Sumpah Pemuda, sebelum terjadi kongres Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia telah membentuk federasi antara Jong Java dengan Jong Sumatranen Bond, tetapi hal tersebut gagal. Meskipun begitu, para pimpinan organisasi pemuda tak patah semangat.
ADVERTISEMENT
Kemudian, mereka melakukan pertemuan lanjutan secara formal dan informal dan mencapai hasil yang memuaskan pada 1925 Mohammad Tabrani, wartawan muda di Koran Hindia Barne, berhasil menyelenggarakan Konferensi Organisasi Pemuda Nasional Pertama, pada 15 November 1925, di Gedung Lox Orientis, Jakarta.
Pada pertemuan tersebut, hadir wakil-wakil dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Minahassiche Studeerenden atau Pelajar Minahasa, Sekar Roekoen, dan peminat perorangan.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah akan diadakan Kerapatan Besar Pemuda yang dikenal dengan Kongres Pemuda Pertama (Eerste Indonesisch Jeugdongres) pada 30 April sampai 2 Mei 1926 di Jakarta.
Kongres Pemuda Pertama
Untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda Pertama, dibentuk susunan panitia dengan anggota sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Tujuan diselenggarakan Kongres Pemuda Pertama adalah untuk menggugah semangat kerja sama di antara berbagai organisasi pemuda di Indonesia agar terwujud dasar pokok untuk melahirkan persatuan Indonesia.
Kongres Pemuda Kedua
Setelah Kongres Pemuda Pertama selesai, perdebatan tentang fusi dan federasi terus berlangsung. Masing-masing pihak mempertahankan keinginannya.
Pada 15 Agustus 1926, Nationale Conferentie diadakan di Jakarta dengan dihadiri berbagai organisasi pemuda Indonesia. Sayangnya, pertemuan tersebut tak menghasilkan kesepakatan untuk membentuk fusi.
Setelah dua tahun berusaha melakukan pendekatan dari organisasi ke organisasi lain dan kurang membawa hasil yang memuaskan, para pemuda yang dimotori Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI) mengambil kesimpulan bahwa fusi harus segera dicapai.
Maka dari itu, diadakan pertemuan yang disebut Kongres Pemuda Kedua, dengan panitia sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Kongres Pemuda Kedua digelar pada 27-28 Oktober 1928 yang diselenggarakan di tiga tempat berbeda dengan pembahasan yang berbeda-beda.
Pada 27 Oktober 1928, dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kongres ini membahas soal sejarah , bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan sebagai unsur persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.
Kemudian, pada 28 Oktober 1928, kongres dilaksanakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan pembahasan tentang pendidikan. Dilanjutkan di hari yang sama di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat, kongres membahas tentang nasionalisme, demokrasi, dan isi rumusan satu visi.
ADVERTISEMENT
Putusan Kongres Pemuda Kedua melahirkan naskah Sumpah Pemuda yang dimuat di koran Persatoean Indonesia, Kamis 15 November 1928.
Isi Naskah Sumpah Pemuda
Mengutip museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, berikut ini isi naskah Sumpah Pemuda:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia,
menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Makna Sumpah Pemuda
Makna Sumpah Pemuda dapat dirasakan dalam tekad pemuda untuk mempersatukan Indonesia dalam semangat nasionalisme. Disadur dari fahum.umsu.ac.id, berikut ini beberapa makna Sumpah Pemuda untuk Indonesia:
ADVERTISEMENT
1. Menyatukan Perjuangan Indonesia
Sumpah Pemuda adalah tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia untuk melawan penjajah dan meraih kemerdekaan. Para pemuda rela berkorban waktu, tenaga, dan harta untuk bangsa.
Hal ini mengajarkan bahwa kesatuan dan persatuan dapat mengatasi rintangan dan membebaskan diri dari penindasan.
2. Mendorong Semangat Juang
Semangat Sumpah Pemuda memberikan inspirasi bagi generasi penerus untuk membangkitkan semangat berjuang dan rasa cinta terhadap tanah air.
3. Rasa Cinta Tanah Air
Sumpah Pemuda adalah bukti cinta tanah air yang tak hanya melalui perasaan tetapi harus diwujudkan dengan tindakan nyata untuk menjaga keragaman budaya dan masyarakat agar tak terjadi konflik.
4. Menumbuhkan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Sumpah Pemuda membangkitkan rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia. Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan para generasi muda untuk menghargai kekayaan alam dan budaya Indonesia .
ADVERTISEMENT
5. Menekankan Kebanggaan akan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda. Dengan memahami makna naskah Sumpah Pemuda, mengingatkan pada generasi muda akan pentingnya menjaga dan menghormati bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
6. Ajakan untuk Menjaga Keutuhan Bangsa
Sumpah Pemuda mengajak generasi muda untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Makna dari Sumpah Pemuda memberikan pelajaran tentang pentingnya kerja sama dan persatuan untuk mendapatkan masa depan Indonesia yang lebih baik.
7. Semangat Nasionalisme
Sumpah Pemuda mengajak para generasi muda untuk tumbuh sebagai individu yang penuh semangat dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
(NSF)