Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Surat Al-Hujurat Ayat 13: Arab, Latin, dan Artinya
25 April 2024 13:02 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Qur'an yang menjadi kitab suci umat Islam, ada surat yang berisi tentang nilai keberagaman dan toleransi seluruh umat manusia di dunia, yaitu surat Al-Hujurat ayat 13. Ayat ini juga membahas tentang nilai kemanusiaan di sisi Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Politik Inklusif Muhammadiyah, Al-Hamdi, dkk (2019), surat Al-Hujurat adalah surat ke-49 yang terdiri dari 18 ayat yang kompleks. Surat Al-Hujurat membahas secara berdampingan tentang konflik dan perdamaian.
Adapun maksud yang ingin disampaikan pada Surat Al-Hujurat ayat 13 ini adalah manusia diciptakan untuk saling mengenal dengan sesamanya. Sebab, setiap insan di dunia pasti membuntuhkan orang lain untuk saling memberi manfaat.
Surat Al-Hujurat Ayat 13
Mengutip dari laman quran.nu.or.id, berikut adalah surat Al-Hujurat ayat 13 dalam bahasa Arab , teks latin dan artinya.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١
Latin: ٣yâ ayyuhan-nâsu innâ khalaqnâkum min dzakariw wa untsâ wa ja‘alnâkum syu‘ûbaw wa qabâ'ila lita‘ârafû, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum, innallâha ‘alîmun khabîr
ADVERTISEMENT
Artinya: Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
Tafsir Al-Hujurat Ayat 13
Berdasarkan arti surat Al Hujurat ayat 13, mufassirun banyak menafsirkan pelajaran yang menarik. Setiap mufassir menerangkan ayat tersebut dengan caranya masing-masing.
1. Tafsir Wajiz
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia sama saja derajatnya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya.
Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya.
ADVERTISEMENT
Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Untuk itu untuk meningkatkan ketakwaan berusahalah agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya.
2. Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini, terdapat penjelasan bahwa Allah Swt menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong.
Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan. Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar bahwa ia berkata: Rasulullah saw melakukan tawaf di atas untanya yang telinganya tidak sempurna (terputus sebagian) pada hari Fath Makkah (Pembebasan Mekah). Lalu beliau menyentuh tiang Ka'bah dengan tongkat yang bengkok ujungnya.
Beliau tidak mendapatkan tempat untuk menderumkan untanya di masjid sehingga unta itu dibawa keluar menuju lembah lalu menderumkannya di sana. Kemudian Rasulullah memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian berkata,
"Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menghilangkan pada kalian keburukan perilaku Jahiliah. Wahai manusia, sesungguhnya manusia itu ada dua macam: orang yang berbuat kebajikan, bertakwa, dan mulia di sisi Tuhannya. Dan orang yang durhaka, celaka, dan hina di sisi Tuhannya. Kemudian Rasulullah membaca ayat: ya ayyuhan-nas inna khalaqnakum min dhakarin wa untsa¦ Beliau membaca sampai akhir ayat, lalu berkata,
ADVERTISEMENT
"Inilah yang aku katakan, dan aku memohon ampun kepada Allah untukku dan untuk kalian. (Riwayat Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar). Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Mengetahui tentang apa yang tersembunyi dalam jiwa dan pikiran manusia. Pada akhir ayat, Allah menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui tentang segala yang tersembunyi di dalam hati manusia dan mengetahui segala perbuatan mereka.
3. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah
Setelah Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk menjadi saudara, mendamaikan dua kolompok yang bertikai, dan melarang mereka menghina, berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan, dan menggunjing, maka Allah menyebutkan asal dari persaudaraan secara nasab (keturunan) yang dikuatkan oleh persaudaraan seagama.
Allah menyampaikan kepada manusia: Kami (dengan keagungan dan kekuasaan Kami yang sempurna) menciptakan kalian dari satu orang laki-laki yaitu Adam, dan satu orang perempuan yaitu Hawa, maka janganlah kalian saling merasa unggul dalam hal nasab.
ADVERTISEMENT
Dan Kami menjadikan kalian berbagai bangsa melalui perkembangbiakan, dan dari bangsa-bangsa itu menjadi berbagai kabilah dan suku; agar kalian saling mengenal.
Sungguh yang paling baik derajatnya di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Allah Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya dan keadaan serta urusan mereka.
4. Tafsir Al-Qurthubi
Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 13 dalam Tafsir Al Qurthubi membahas tujuh masalah, yaitu:
Pertama, firman Allah ذكسوأًثى هي ا ًّا خلق ٌكن ال ٌّا س يّها يأ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan”, yakni Adam dan Hawa
Kedua, dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia menciptakan makhluk-Nya dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Ketiga, Allah menciptakan makhluk-Nya dari persilangan laki-laki dan perempuan bernasab-nasab, bermarga-marga, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Dari itulah Allah menciptakan perkenalan diantara mereka, dan mengadakan regenarasi bagi mereka, demi sebuah hikmah yang telah Allah tentukan.
ADVERTISEMENT
Keempat, sekelompok ulama generasi pendahulu berpendapat bahwa janin itu terbentuk dari sperma laki-laki (jantan saja). Janin itu berkembang di dalam rahim ibu dan mengambil darah yang ada di sana. Mereka berargumentasi dengan firman Allah Swt dalam Q.S Al-Mursalaat ayat 20-21,
“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim)”.
Namun pendapat yang shahih dalam masalah ini adalah pendapat yang menyatakan bahwa penciptaan itu dari sperma laki-laki (jantan) dan sperma perempuan (betina). Hal ini berdasarkan kepada ayat ini.
Sebab ayat ini merupakan nash (dalam masalah penciptaan) yang tidak mengandung penakwilan. Selain itu, hal ini juga didasarkan pada firman Allah dalam Q.S Ath-Thaariq ayat 6-7,
ADVERTISEMENT
“Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada”. Yakni, dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
Kelima, firman Allah Ta‟ala, لتعازفىآ وقثاىل شعىتا وجعلٌكن
“Dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal”. Asy-Syu‟uub adalah puncak kabilah, seperti Rabi‟ah Mudhar, Aus dan Khazraj. Bentuk tunggalnya adalah Sya‟bun ( شعة – dengan fathah huruf syin).
Dinamakan demikian, sebab mereka itu bercabang-cabang seperti bercabangnya dahan pohon. Al-Jauhari berkata,
”Asy-Sya‟b adalah sesuatu yang bercabang-cabang, yaitu kabilah-kabilah Arab dan non-Arab. Bentuk jamaknya adalah Asy-Syu‟uub. Adapun Asy-Syu‟uubiyyah, ia adalah kelompok yang memandang bahwa bangsa Arab itu tidak lebih baik dari pada non-Arab”.
Mujahid berkata, Asy-Syu‟uub adalah yang jauh dari sisi garis keturunannya. Sedangkan al qabaa‟il tidak demikian”. Dari Mujahid juga diriwayatkan bahwa “Asy-Syu‟uub adalah garis keturunan terdekat”.
ADVERTISEMENT
Keenam, firman Allah Ta‟ala, أتقكنّ عٌد أكسهكنّ ى
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu”.
Ayat ini menunjukkan bahwa sesungguhnya ketakwaanlah yang dipandang oleh Allah dan Rasul-Nya, bukanlah kedudukan dan garis keturunan.
Ket ujuh, Ath-Thabari menuturkan: Umar bin Muhammad menceritakan kepadaku, dia berkata: Ubaid bin Ishaq Al Athar menceritakan kepada kami, dia berkata: Mandal bin Ali menceritakan kepada kami dari Tsaur bin Yazid, dari Salim bin Abi Al Ja‟d, dia berkata,
“Seorang laki-laki Anshar mengawini seorang perempuan, kemudian dia dicela karena garis keturunan perempuan itu. Lelaki itu berkata, “Sesungguhnya aku tidak menikahinya karena keturunannya, akan tetapi aku menikahinya karena agama dan budi pekertinya”.
ADVERTISEMENT
Kandungan Surat Al-Hujurat Ayat 13
Adapun kandungan yang terdapat dalam Al-Quran surat Al Hujurat ayat 13 adalah sebagai berikut:
1. Manusia adalah Satu Keturunan
Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 13 ini dijelaskan bahwa Allah Swt telah menyerukan bahwa seluruh umat manusia di dunia adalah satu keturunan. Mereka berasal dari Adam dan Hawa yaitu nenek moyang yang sama.
2. Prinsip Hubungan Antar-manusia
Allah Swt menjadikan manusia menjadi bersuku-suku melalui keturunan yang sama, sehingga jumlah manusia semakin berkembang pesat. Allah memerintahkan manusia untuk menga hubungan dengan saling menjaga kehormatan antar sesama Muslim.
Sebab, Allah membuat perumpamaan, bagi orang-orang yang gemar menggunjing tak ubahnya memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
3. Kemuliaan dan Ketaqwaan
Penjelasan surat Al-Hujurat Ayat 13 yaitu dengan tidak membedakan manusia di hadapan Allah Swt adalah ketaqwaannya. Seseorang yang semakin bertaqwa , maka ia adalah seseorang yang dimuliakan oleh Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Demikian uraian mengenai surat Al-Hujurat ayat 13 dalam bahasa Arab, teks latin dan artinya beserta tafsir dan kandungannya. (HEN)