Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Surat Al-Isra' Ayat 32: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsirannya
6 April 2024 8:29 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Al-Quran surat Al-Isra’ ayat 32 seringkali menjadi dalil yang dipakai umat Islam untuk mengingatkan larangan mendekati zina, atau yang dikenal dengan berpacaran. Namun, lebih dari itu, salah satu surat dalam Al-Quran ini memiliki makna yang lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
Al-Quran merupakan sumber ajaran Islam yang pertama dan yang paling utama menurut kepercayaan dalam agama Islam. Sehingga, mempelajari kandungan ayatnya menjadi penting bagi umat (Daulay et.al., Pengenalan Al-Quran: 472).
Kitab suci Al-Quran meliputi banyak isi yang bermanfaat, yaitu 30 juz dengan 114 surat dan memiliki lebih dari 6.200 ayat. Semua ayat dalam Al-Quran sejatinya merupakan pedoman bagi umat Islam, sehingga perlu untuk dibaca dan dimaknai.
Surat Al-Isra’ Ayat 32
Surat Al-Isra’ merupakan surat ke 17 dalam Al-Quran dengan total ayat di dalamnya yaitu berjumlah 111 ayat. Berikut merupakan teks surat Al-Isra’ ayat 32 dalam bahasa Arab, latin, terjemahan, serta tafsir ayatnya menurut beberapa sumber:
Teks Arab, Latin, serta Terjemahan QS. Al-Isra’ Ayat 3
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا ٣٢
ADVERTISEMENT
Latin: Wa laa taqrabuz-zina innahu kaana faahisyah, wa saa’a sabiilaa
Terjemahan: “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.” (uran.nu.or.id)
Kumpulan Tafsir QS. Al-Isra’ Ayat 32
1. Tafsir Wajiz
Dikutip dari laman quran.nu.or.id, terdapat tafsir wajiz mengenai QS. Al-Isra’ ayat 32, di mana tafsirnya dibagi pada tiga bagian ayat tersebut. Kitab tafsir ini merupakan karya Ibnu Athiyyah. Berikut tafsir wajiz dari QS. Al-Isra’ ayat 32:
ADVERTISEMENT
2. Tafsir Tahlili
Masih dikutip dari laman quran.nu.or.id, tafsir tahlili merupakan metode penafsiran yang berusaha menjelaskan Al-Quran dengan menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh Al-Quran (journal.uin-alauddin.ac.id).
Dalam tafsir ini, Allah Swt. melarang hamba-Nya mendekati perbuatan zina. Di mana maksudnya adalah Allah melarang hamba-Nya melakukan perbuatan yang membawa pada perzinaan. Perbuatan-perbuatan tersebut di antaranya, yaitu:
Pergaulan bebas tanpa kontrol antara laki-laki dan perempuan, membaca bacaan yang merangsang, menonton tayangan sinetron dan film yang mengumbar sensualitas perempuan, serta merebaknya pornografi dan pornoaksi.
Semua itu merupakan hal yang benar-benar menjadikan situasi lebih kondusif dan memungkinkan pada terjadinya perzinaan. Larangan melakukan zina diungkapkan dengan larangan mendekati zina untuk memberikan kesan tegas.
ADVERTISEMENT
Hal itu menggambarkan tentang mendekati zina saja sudah dilarang, maka melakukan zina lebih dilarang lagi dan sanksinya amat berat.
Dengan pengungkapan seperti ini, seseorang akan memahami bahwa larangan melakukan zina adalah larangan keras. Sehingga, larangan tersebut benar-benar harus dijauhi.
Adapun yang dimaksud dengan perbuatan zina, ialah hubungan kelamin yang dilakukan oleh pria dan wanita di luar pernikahan, baik pria atau wanita itu sudah melakukan hubungan kelamin sah atau belum. Dan bukan karena sebab kekeliruan.
Selanjutnya, Allah memberikan alasan mengapa zina dilarang. Alasan tersebut tercantum pada akhir ayatnya, yaitu karena zina benar-benar perbuatan yang keji, yang mengakibatkan kerusakan. Berikut merupakan di antara kerusakan tersebut:
ADVERTISEMENT
Pada intinya, zina merupakan perbuatan yang keji dan merugikan, yang jika perbuatan tersebut dibiarkan merajalela di tengah-tengah masyarakat, artinya manusia sama derajatnya dengan binatang.
Ayat ini mengandung larangan berbuat zina dan isyarat akan perilaku orang-orang Arab Jahiliyah yang berlaku boros pada saat itu. Ayat ini juga menegaskan bahwa perzinaan merupakan penyebab keborosan sehingga harus dihindari.
3. Tafsir Fi Zilal Al-Quran
Tafsir Fi Zilal merupakan kitab tafsir karya Asy Syahid Sayyid Quthb. Berikut merupakan tafsir QS. Al-Isra’ ayat 32 tafsir Fi Zilal (Shofiyah, Larangan Mendekati Zina: Studi Tafsir Alquran Surat Al-Isra’ Ayat 32 Menurut Para Mufassir, hal. 32 – 33):
ADVERTISEMENT
4. Tafsir Al-Misbah
Dalam tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, terdapat beberapa sudut pandang mengenai penafsiran dalam QS. Al-Isra’ ayat 32. Berikut merupakan beberapa penggalan yang menjadi inti pembahasan tafsir tersebut:
ADVERTISEMENT
5. Tafsir Al-Aisar
Tafsir Al-Aisar merupakan kitab tafsir yang tersusun secara ringkas dan menekankan pada penafsiran manhaj salaf dalam aqidah, asma dan sifat Allah Swt. Berikut merupakan isi tafsir Al-Aisar (Nirwana, Majalah Tabligh Edisi No. 1:
ADVERTISEMENT
Demikian ulasan terkait Al-Quran surat Al-Isra’ ayat 32, dari tulisan bahasa Arab, latin, hingga tafsir ayatnya yang dapat pembaca simak. Dengan ulasan tersebut, sudah sepatutnya umat lebih sadar dan mampu mengaplikasikan kebaikannya dalam kehidupan.