Konten dari Pengguna

Tanda Token Listrik Habis dan Cara Menghematnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Juli 2023 17:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tanda token listrik habis. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tanda token listrik habis. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Tanda token listrik habis penting untuk diketahui masyarakat luas agar tahu kapan harus mengisinya kembali. Token listrik terdapat di meteran yang mencatat daya listrik suatu tempat.
ADVERTISEMENT
Listrik sendiri adalah kebutuhan utama dalam kehidupan manusia untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Jika token listrik habis, maka seluruh daya listrik di rumah akan mati dan tidak dapat digunakan sampai listrik terisi kembali.

Apa Tanda Token Listrik Habis?

Ilustrasi tanda token listrik habis. Sumber: Pexels
Mengutip laman resmi Perusahaan Listrik Negara (PLN), token atau pulsa listrik adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik. Nilai listrik isi ulang yang dijual di ATM atau lewat transaksi lainnya adalah Rp20 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu, Rp250 ribu, Rp500 ribu, dan Rp1 juta.
Umumnya, sebelum listrik mati total, tanda awal yang akan diketahui pengguna adalah adanya bunyi alarm pada meteran listrik. Tak hanya itu, warna pada Bargainaser berubah dari warna hijau yang berkedip ke warna merah yang menyala.
ADVERTISEMENT
Penting untuk diketahui, token listrik akan mulai berbunyi jika sisa daya berada di bawah 20 kWh (kilowatt hour).

Cara Menghemat Listrik di Rumah

Ada kalanya token listrik habis lebih cepat dari biasanya. Hal itu terjadi karena penggunaan listrik berlebihan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari di rumah.
Mengutip laman resmi BCA, berikut ini cara menghemat listrik yang wajib diketahui agar pulsa listrik tidak cepat habis.

1. Nyalakan lampu seperlunya

Tidak semua lampu di rumah harus menyala setiap hari. Nyalakanlah lampu sesuai kebutuhan demi menghemat listrik.
Penghuni rumah sebaiknya hanya menyalakan lampu di ruang yang sedang digunakan. Saat hendak keluar dari ruangan tersebut, jangan lupa matikan lampu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, alih-alih menyalakan lampu utama, gunakanlah lampu remang dengan daya listrik kecil saat tidur.

2. Matikan peralatan elektronik yang tidak dipakai

Matikan semua alat elektronik yang tidak dipakai di rumah untuk menghemat penggunaan listrik. Jangan lupa juga untuk mencabut kabel-kabel tidak terpakai yang masih mencolok ke stop kontak seperti pengisi daya laptop, ponsel, dan lainnya.

3. Nyalakan AC secukupnya

Alih-alih menyalakan AC setiap waktu, cobalah manfaatkan fungsi ventilasi atau jendela sebagai sirkulasi udara. Menggunakan ventilasi juga baik untuk kesehatan karena membuat udara dalam ruangan berganti dan mencegah kelembapan.
Jika masih terasa panas, gunakan kipas angin dengan daya listrik yang lebih sedikit dibandingkan AC.

4. Minimalisir penggunaan dispenser

Penggunaan dispenser membutuhkan daya listrik yang sangat besar. Jadi, pertimbangkan lagi penggunaan dispenser bagi kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Memasak air untuk satu cangkir minuman panas dapat menghemat biaya listrik. Jika membutuhkan air dingin, simpan air biasa dalam kulkas sehingga tidak ada penarikan daya listrik tambahan.

5. Gunakan alat elektronik berdaya listrik rendah

Kini ada banyak alat elektronik dengan daya listrik rendah yang bisa menjadi pilihan. Meski harganya sedikit lebih mahal, namun alat elektronik safe energy lebih menguntungkan untuk biaya listrik jangka panjang.
Jika budget yang tersedia belum cukup, batasi penggunaan alat elektronik berdaya listrik tinggi. Misalnya, atur timer pada AC dan mesin cuci serta mengubah suhu kulkas menjadi low level agar lebih hemat.
(ALS)