Konten dari Pengguna

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid dan Bacaan Doanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
26 Juli 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi tata cara mandi wajib setelah haid. Foto: unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi tata cara mandi wajib setelah haid. Foto: unsplash.com.
ADVERTISEMENT
Mempelajari tata cara mandi wajib setelah haid perlu dilakukan setiap muslimah. Tujuannya agar mandi yang dilakukan bisa sah dan ibadah selanjutnya bisa diterima oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Mandi wajib dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah mandi junub, mandi jinabah, atau mandi besar. Secara istilah, mandi wajib, yaitu mandi dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki disertai dengan niat menghilangkan hadas besar sebelum melakukan berbagai ibadah.
Adapun tata cara mandi wajib setelah haid lengkap dengan bacaan doanya dapat disimak pada uraian berikut ini.

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

ilustrasi tata cara mandi wajib setelah haid. Foto: unsplash.com.
Haid atau menstruasi merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap perempuan dan sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Haid adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu, yang tidak disebabkan oleh penyakit atau karena proses persalinan.
Dalam materi thaharah, darah haid termasuk dalam kategori hadas besar. Jadi, darah haid menjadi salah satu penyebab seorang perempuan terhalang melakukan berbagai ibadah, seperti sholat dan puasa.
ADVERTISEMENT
Hukum bersuci setelah haid adalah wajib, sebab bersuci merupakan syarat sah sholat dan ibadah lainnya. Ketika masa haidnya sudah berhenti, seorang wanita muslim harus bersuci dengan cara melakukan mandi wajib agar terbebas dari hadas besar tersebut.
Berikut rincian syarat hingga tata cara mandi wajib setelah haid yang perlu dipahami setiap wanita muslim.

a. Syarat Mandi Wajib Setelah Haid

Dikutip dari buku Blak-Blakan Bahas Mapel Pendidikan Agama Islam SMP yang disusun oleh Jondra Pianda, syarat-syarat mengerjakan mandi wajib yaitu:

b. Memahami Batasan Waktu Haid

Dikutip dari buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah/SD Kelas 4 yang disusun oleh Abdus Shobur, secara umum batasan haid bagi wanita adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Pintar Thaharah karya Ahmad Reza, sebelum memutuskan untuk bersuci setiap wanita muslim dianjurkan untuk memastikan bahwa sudah tidak ada darah haid di dalam kemaluannya dengan menggunakan kapas bersih.
ADVERTISEMENT
Hal ini dijelaskan dalam hadis tentang cara membersihkan kemaluan yang diriwayatkan Aisyah ra. Dalam hadis tersebut, Aisyah ra mengatakan bahwa ada seorang perempuan bertanya pada Rasulullah SAW tentang mandi haid.
Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah Ia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi, kemudian bersucilah dengannya”. Wanita itu bertanya, “Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?”
Rasulullah SAW menjawab, “Maha Suci Allah, bersucilah!”. Setelah itu, Aisyah ra berkata, “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya (potongan kain/kapas).” ( HR.Muslim)
ilustrasi tata cara mandi wajib setelah haid. Foto: unsplash.com.

c. Rukun Mandi Wajib Setelah Haid

Setelah memastikan bahwa darah haid sudah bersih, maka dapat mengikuti tata cara mandi wajib setelah haid yang diajarkan Rasulullah.
Dikutip dari buku Kitab Lengkap dan Praktis Fiqih Wanita oleh Abdul Syukur Al Azizi, langkah-langkah mandi wajib setelah haid dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah ra.
ADVERTISEMENT
Dalam hadis tersebut Aisyah ra bercerita, ketika seorang wanita bernama Asma ra binti Syakal bertanya mengenai mandi haid, Rasulullah bersabda:
“Salah seorang di antara kalian (Wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara atau dengan sabun dan semacamnya) kemudian ia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian ia menuangkan air di atas kepalanya.
Lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat. Sehingga air sampai pada kulit kepalanya. Kemudian, ia menyiram air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian ia bersuci dengannya.”
Secara rinci, berikut tata cara mandi wajib setelah haid yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW berdasarkan hadis di atas:
1. Niat Mandi Wajib
Niat mandi wajib bisa diucapkan dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali mengguyurkan air ke badan. Niat yang diucapkan dalam lisan bertujuan untuk memantapkan sesuatu yang diitikadkan dalam hati. Lafal niat mandi wajib setelah haid adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’aalaa.
Artinya,“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta’ala.”
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan sabun atau sejenisnya
5. Berwudhu yang sempurna seperti ketika hendak sholat
6. Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali
7. Mengguyurkan air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya.
Bagi wanita yang rambutnya bersanggul atau memiliki gelungan rambut, maka saat membasuh rambutnya, sanggul atau gelung tersebut harus dibuka. Tujuannya agar air bisa sampai ke bagian dalam rambut yang tebal.
ADVERTISEMENT
Ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Sesungguhnya di bawah tiap-tiap rambut itu ada janabah, maka basahilan rambut dan bersihkan kulit.” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Abu Dawud).
Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa rambut yang menggumpal (rambut yang tidak dapat diurai) tidak harus dibasuh pada bagian dalamnya.
8. Meratakan air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan setelah itu yang kiri, termasuk sela-sela kuku, rambut, telinga dalam, dan daerah kewanitaan yang terlihat saat jongkok.
9. Mencuci kedua telapak kaki

Doa Mandi Wajib Setelah Haid

ilustrasi doa mandi wajib setelah haid. Foto: unsplash.com.
Menyadur buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab yang disusun oleh Isnan Ansory, doa yang dibaca setelah mandi wajib adalah doa setelah wudhu. Berikut redaksi lengkapnya:
ADVERTISEMENT
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya.
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."
(IPT)