news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tata Cara Membuat Portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
12 Maret 2025 17:32 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Iustrasi Cara Membuat Portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025. Unsplash/Arisa Chatta.
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi Cara Membuat Portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025. Unsplash/Arisa Chatta.
ADVERTISEMENT
Portofolio menjadi salah satu kunci sukses dalam proses rekrutmen, terutama saat bergabung dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Cara membuat portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025 adalah topik yang sangat relevan bagi para pencari kerja.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman bumn.go.id, BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara, yaitu badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan langsung dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Memasuki tahun 2025, peluang karier di BUMN ini semakin terbuka lebar, namun tantangan untuk mendapatkan posisi yang diinginkan juga meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan daya tarik di mata perekrut adalah dengan menyusun portofolio yang baik.

Cara Membuat Portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025

Iustrasi Cara Membuat Portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025. Unsplash/Media 2h.
Inilah cara membuat portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025.

1. Pahami Posisi yang Dilamar

Sebelum mulai menyusun portofolio, penting untuk memahami dengan jelas posisi yang dilamar dan kriteria yang diinginkan oleh BUMN. Setiap perusahaan memiliki kebutuhan spesifik, dan dengan mengetahui hal ini, dapat menyesuaikan portofolio agar relevan.
ADVERTISEMENT
Teliti deskripsi pekerjaan secara mendetail dan catat keterampilan serta pengalaman yang paling dicari. Hal ini dapat memungkinkan untuk menyesuaikan bahasa dan nada dalam portofolio agar sesuai dengan budaya perusahaan.
Memahami posisi yang dilamar juga melibatkan penelitian tentang perusahaan itu sendiri. Pelajari visi, misi, dan nilai-nilai BUMN tersebut. Dengan cara ini, dapat menunjukkan bahwa memiiki keselarasan dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
Kesesuaian ini sering kali menjadi faktor penentu dalam proses seleksi, karena perusahaan ingin merekrut individu yang tidak hanya mampu melakukan pekerjaan tetapi juga berkontribusi pada budaya organisasi.

2. Susun Portofolio Secara Sistematis

Struktur portofolio harus jelas dan mudah dipahami oleh perekrut. Mulailah dengan bagian pengantar yang mencakup identitas diri nama lengkap, informasi kontak, dan ringkasan singkat tentang latar belakang pendidikan serta pengalaman kerja.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, susunlah konten portofolio dalam urutan logistik seperti pengalaman kerja, proyek, sertifikasi, penghargaan, dan testimoni. Pengorganisasian informasi ini akan memudahkan perekrut untuk menemukan detail penting tentang diri tanpa harus mencari-cari.
Misalnya, jika mencantumkan pengalaman kerja, gunakan subjudul seperti "Pengalaman Kerja" diikuti dengan daftar posisi yang pernah menjabat beserta deskripsi singkat mengenai tanggung jawab dan pencapaian di setiap posisi tersebut.
Selain itu, pastikan bahwa setiap bagian memiliki alur logistik dan konsistensi dalam formatnya. Gunakan poin-poin untuk menyajikan informasi secara ringkas dan jelas. Ini akan membantu menjaga perhatian pembaca dan memastikan bahwa informasi penting tidak terlewatkan.

3. Pilih Proyek atau Karya yang Relevan

Saat memilih proyek atau karya untuk dimasukkan ke dalam portofolio, pastikan semuanya relevan dengan posisi yang dilamar. Tunjukkan pengalaman yang paling menunjukkan kemampuan Anda dalam memenuhi tuntutan pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika melamar posisi di bidang proyek manajemen, misalnya, sertakan proyek di mana berhasil memimpin tim atau menyelesaikan proyek besar tepat waktu dan sesuai anggaran. Menjelaskan kontribusi spesifik dalam setiap proyek tersebut secara detail.
Kontribusi peran dan bagaimana tindakan kita berkontribusi pada hasil akhir proyek. Misalnya, jika mengembangkan strategi pemasaran baru yang meningkatkan penjualan sebesar 30%, jelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai hasil tersebut serta tantangan yang dihadapi selama proses.
Ini menunjukkan kepada perekrut bahwa kita tidak hanya terlibat tetapi juga memiliki dampak nyata terhadap keberhasilan proyek.

4. Gunakan Data Kuantitatif

Penggunaan data kuantitatif dalam portofolio dapat memberikan bukti nyata tentang pencapaian dan meningkatkan kredibilitas konten yang disajikan.
Misalnya, jika berhasil meningkatkan efisiensi operasional suatu proses sebesar 20%, cantumkan angka tersebut bersama dengan konteksnya, misalnya metode apa yang digunakan untuk mencapai peningkatan tersebut atau dampaknya terhadap keseluruhan kinerja tim atau organisasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bersiap untuk menyajikan data dalam bentuk grafik atau tabel sederhana jika memungkinkan. Visualisasi data dapat membuat informasi lebih mudah dipahami dan menarik bagi pembaca.
Data kuantitatif tidak hanya membantu memperkuat klaim tentang kemampuan, tetapi juga menunjukkan bahwa kita berorientasi pada hasil.
Perekrut cenderung menghargai kandidat yang dapat menunjukkan kemampuan mereka melalui angka-angka konkret karena ini mencerminkan pendekatan analitis terhadap pekerjaan.

5. Tambahkan Sertifikat dan Pelatihan

Sertifikat dari pelatihan atau kursus yang relevan dapat menjadi nilai tambah signifikan dalam portofolio Anda. Jika ada sertifikat dari lembaga resmi seperti BNSP atau pelatihan teknis seperti Microsoft Excel tingkat lanjut, pastikan secara jelas dalam portofolio.
Sertifikat ini menunjukkan komitmen kita terhadap pengembangan diri serta keahlian khusus yang mungkin dibutuhkan oleh BUMN.
ADVERTISEMENT
Susun sertifikat secara kronologis atau berdasarkan relevansi dengan posisi yang dilamar agar lebih mudah dibaca oleh perekrut. Sertifikat terbaru biasanya lebih menarik perhatian karena mencerminkan keahlian terkini yang dimiliki kandidat.
Selain itu, terdapat lembaga pemberi sertifikat agar terlihat lebih kredibel, ini memberikan jaminan kepada perekrut bahwa pelatihan tersebut diakui secara profesional.
Jangan lupa untuk menjelaskan konteks dari setiap sertifikat, misalnya durasi pelatihan atau kompetensi spesifik apa saja yang diperoleh dari pelatihan tersebut.

6. Menampilkan Penghargaan dan Prestasi

Dapat diberikan penghargaan akademik maupun profesional dalam portofolio sebagai bukti pengakuan atas keunggulan Anda di bidang tertentu.
Penghargaan ini bisa berasal dari kompetisi industri, penghargaan karyawan terbaik di tempat kerja sebelumnya, atau prestasi akademik seperti cum laude saat lulus kuliah. Menampilkan penghargaan menunjukkan bahwa orang lain mengakui kualitas kerja serta dedikasi kita terhadap profesi.
ADVERTISEMENT
Jelaskan secara singkat konteks yang dihargai tersebut, misalnya kompetisi apa yang diikuti atau kriteria penilaian apa yang digunakan untuk memilih pemenang.
Informasi ini membantu perekrut memahami betapa berharganya penghargaan tersebut dalam konteks industri atau lingkungan kerja tertentu.

7. Sertakan Testimoni atau Rekomendasi

Testimoni dari atasan sebelumnya atau rekan kerja dapat memberikan perspektif tambahan tentang kualitas kerja dan karakter pribadi Anda sebagai profesional.
Pilih testimoni yang relevan dengan posisi yang dilamar, misalnya jika melamar sebagai manajer proyek, carilah kesaksian dari atasan terkait kemampuan manajerial dan kepemimpinan kita.
Jika memungkinkan, mintalah rekomendasi tertulis dari orang-orang terpercaya di lingkungan kerja sebelumnya untuk meningkatkan kredibilitas portofolio.
Pastikan testimoni disusun dengan baik, sebutkan nama pemberi testimoni beserta jabatan mereka agar terlihat lebih resmi dan kredibel.
ADVERTISEMENT

8. Gunakan Desain Profesional

Desain portofolio sangat penting karena mencerminkan citra profesionalisme dirikepada perekrut. Gunakan tata letak bersih dengan font sederhana seperti Arial atau Calibri agar mudah dibaca, hindari penggunaan warna mencolok atau desain berlebihan.
Jika memungkinkan, gunakan desain template modern untuk mempermudah proses pembuatan portofolio sambil tetap menjaga estetika profesionalnya.
Desain menarik namun tetap sederhana akan membuat portofolio lebih mudah dicerna oleh pembaca sekaligus meninggalkan kesan positif pada perekrut.

9. Buat Versi Digital dan Cetak

Siapkan versi digital dari portofolio dalam format PDF sehingga mudah diunggah saat mendaftar secara online; pastikan ukuran file tidak terlalu besar agar mudah diakses oleh perekrut tanpa kendala teknis apapun saat mengunduhnya.
Selain versi digital, siapkan juga versi cetak jika diminta saat wawancara langsung; pilih kertas berkualitas baik agar memberikan kesan profesionalisme tambahan saat diserahkan kepada pewawancara secara langsung.
ADVERTISEMENT
Pastikan semua elemen desain terlihat baik pada versi digital maupun cetak agar konsistensi tetap terjaga. Dengan memiliki kedua versi in, digital dan cetak, kita akan siap menghadapi berbagai situasi selama proses rekrutmen berlangsung.

10. Optimalkan Portofolio Online

Membuat portofolio online menggunakan platform seperti LinkedIn, Behance (untuk desainer), atau GitHub (untuk programmer) adalah langkah cerdas karena memungkinkan perekrut melihat karya-karya terbaik kapan saja tanpa perlu mengunduh file fisik terlebih dahulu.
Portofolio online memudahkan aksesibilitas bagi perekrut sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi karya-karya lain milik kita melalui tautan langsung ke halaman web pribadi atau profil media sosial profesional lainnya jika diperlukan.

11. Periksa Kembali Konten Portofolio

Lakukan pengecekan ulang terhadap isi portofolio sebelum mengirimkannya kepada perekrut, pastikan tidak ada kesalahan penulisan (typo) atau salah informasi karena hal-hal kecil semacam ini bisa sangat mempengaruhi kesan pertama bagi calon atasan.
ADVERTISEMENT
Mintalah pendapat dari teman atau kolega terpercaya mengenai isi serta desain keseluruhan dokumen, masukan dari orang lain dapat membantu menemukan kekurangan-kekurangan kecil serta memberi perspektif baru.

12. Diambil Secara Kala

Portofolio adalah dokumen kehidupan yang harus diperbarui secara berkala, tambahkan proyek-proyek terbaru ataupun sertifikasi baru agar selalu relevan dengan kebutuhan pasar kerja terkini terutama menjelang Rekrutmen Bersama BUMN 2025 ini.
Dengan memperbarui konten secara rutin, setiap kali pelatihan menyelesaikan baru ataupun mencapai pencapaian penting lainnya, ha ini juga menjaga motivasi kita tetap tinggi dalam menjalani karier profesional kedepannya.
Itulah cara membuat portofolio untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025. (HEN)