Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Menghitung Weton Pernikahan
25 Oktober 2024 13:32 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tata cara menghitung weton pernikahan adalah sebuah tradisi masyarakat Jawa yang sering digunakan untuk mengetahui kecocokan kedua pasangan berdasarkan hari lahir (weton) dari kedua calon pengantin
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf, Umi Shofi'atun, (2021:193), weton berarti hari lahir seseorang dengan pasarannya. Maksud dari pasarannya adalah Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon menurut penanggalan Jawa.
Weton bisa juga disebut sebagai kalender masyarakat Jawa atau penanggalan Jawa. Weton adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh Kesultanan Mataram dan berbagai kerajaan pecahannya yang mendapat pengaruhnya.
Langkah-langkah dan Tata Cara Menghitung Weton Pernikahan dari Kedua Pasangan
Berikut adalah langkah-langkah dan tata cara menghitung weton pernikahan dari kedua pasangan.
1. Tentukan Hari Lahir Kedua Pasangan (Weton)
Weton dihitung berdasarkan kombinasi hari pasaran Jawa seperti (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon) dan hari dalam seminggu (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu). Setiap hari dan pasaran memiliki nilai weton tertentu.
ADVERTISEMENT
Inilah nilai harinya.
Inilah nilai pasarannya.
2. Hitung Jumlah Weton Kedua Pasangan
Setelah mengetahui hari dan pasaran lahir masing-masing pasangan, hitung jumlah weton dari kedua pasangan dengan cara menjumlahkan nilai hari dan pasarannya.
Contoh :
3. Jumlahkan Weton Kedua Pasangan
Setelah mengetahui jumlah weton masing-masing, jumlahkan kedua weton tersebut.
ADVERTISEMENT
Contoh:
4. Cek Ramalan Berdasarkan Total Weton
Berikut adalah makna ramalan weton berdasarkan total jumlah weton dari kedua calon pasangan.
ADVERTISEMENT
Makna dari Weton Pernikahan Kedua Pasangan
Weton memiliki makna penting karena dipercaya dapat memberikan gambaran atau ramalan tentang sifat, nasib, kecocokan pernikahan, hingga hari-hari baik dalam kehidupan seseorang. Makna weton sering digunakan dalam beberapa konteks, seperti:
1. Ramalan Karakter Seseorang
Berdasarkan weton, orang Jawa percaya bahwa hari lahir seseorang mempengaruhi karakter dan kepribadian. Misalnya, orang yang lahir di hari tertentu dianggap memiliki sifat yang lebih tenang, keras kepala, bijaksana, atau penuh kasih.
2. Penentuan Hari Baik untuk Pernikahan
Weton pernikahan dipakai untuk menghitung kecocokan dan menentukan hari yang baik untuk melangsungkan acara pernikahan.
Tradisi ini menggabungkan weton calon pengantin untuk menemukan hari yang paling cocok dan harmonis bagi mereka, serta menghindari hari yang dianggap membawa kesialan.
3. Ramalan Nasib
Weton juga dipercaya bisa meramalkan nasib atau peruntungan seseorang, termasuk dalam hal rezeki, jodoh, dan karier.
ADVERTISEMENT
Orang tua di Jawa sering kali menggunakan weton untuk mengetahui masa depan anak-anaknya, apakah akan memiliki hidup yang sukses atau menghadapi banyak tantangan.
4. Cocok atau Tidak Cocoknya Hubungan (Jodoh)
Pasangan yang ingin menikah sering kali dihitung wetonnya untuk mengetahui apakah hubungan mereka akan berjalan harmonis atau tidak.
Jika hasil hitungan weton dianggap kurang baik, pasangan mungkin disarankan untuk melakukan ritual tertentu sebagai penangkal.
5. Menentukan Hari Baik untuk Acara Penting
Selain untuk pernikahan, weton juga sering digunakan untuk menentukan hari baik dalam membuat acara-acara penting lainnya, seperti pindah rumah, memulai usaha, atau upacara tradisional.
Meskipun weton memiliki pengaruh kuat dalam tradisi Jawa, tidak semua orang percaya dan menjadikannya sebagai satu-satunya acuan dalam kehidupan, dan banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari budaya yang menghormati nilai-nilai leluhur.
ADVERTISEMENT
Poin Penting Mengenai Weton
Berikut adalah poin-poin penting mengenai weton kehidupan.
1. Hari Pasaran
Hari pasaran dalam weton terdiri dari lima hari, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setiap hari pasaran memiliki nilai tertentu dan dianggap mempengaruhi watak dan peruntungan seseorang.
2. Perhitungan Neptu
Setiap hari dalam kalender Masehi dan pasaran memiliki nilai (neptu) tertentu. Misalnya, hari Minggu bernilai 5, hari Senin bernilai 4, Legi bernilai 5, Pahing bernilai 9, dan seterusnya. Nilai-nilai ini dijumlahkan untuk mendapatkan angka weton seseorang.
3. Kecocokan Jodoh
Weton sering digunakan untuk menilai kecocokan jodoh dalam pernikahan. Orang Jawa percaya bahwa kombinasi tertentu dapat membawa keberuntungan atau kesulitan dalam rumah tangga.
4. Pengaruh terhadap Kepribadian
Menurut kepercayaan tradisional, hari kelahiran dan pasaran seseorang dapat menunjukkan karakter, bakat, dan jalan hidup mereka. Misalnya, seseorang yang lahir pada weton tertentu mungkin dianggap lebih berani, bijaksana, atau temperamental.
ADVERTISEMENT
5. Ritual dan Perayaan
Beberapa masyarakat Jawa masih melakukan ritual tertentu berdasarkan weton, seperti acara slametan atau selamatan pada hari-hari khusus untuk memohon perlindungan dan berkah dari para leluhur.
6. Tradisi Spiritualitas
Weton juga dianggap sebagai bagian dari tradisi spiritual Jawa, digunakan dalam berbagai upacara adat untuk menentukan hari baik atau buruk untuk memulai aktivitas penting seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha.
Setelah mengetahui tata cara menghitung weton pernikahan dan total weton dari kedua pasangan , hasil ini bisa menjadi panduan dalam tradisi Jawa untuk mengetahui prediksi kehidupan pernikahan, namun maknanya bersifat tradisional dan budaya.
Penting untuk diingat bahwa meskipun weton dapat memberikan wawasan tambahan, cinta, komunikasi, dan pengertian antara pasangan tetap menjadi faktor utama dalam menciptakan hubungan yang harmonis.
ADVERTISEMENT
Semoga pengetahuan tentang weton ini dapat menjadi alat bantu untuk membangun kehidupan berkeluarga yang bahagia dan sejahtera.
Meskipun banyak yang masih menggunakan weton pernikahan, sebagian orang melihatnya sebagai warisan budaya, dan keputusan pernikahan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor modern seperti kepribadian dan kompatibilitas sosial. (DDC)