Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah beserta Keutamaannya
9 Mei 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika memasuki bulan Zulhijah maka umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah. Puasa sunah ini seperti puasa Tarwiyah dan Arafah. Tata cara puasa Tarwiyah dan Arafah tidak jauh beda dengan puasa lainnya.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, waktu pelasanaan dan bacaan niatnya berbeda. Dan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah memiliki banyak keutamaan. Kebanyakan tidak mengerjakannya karena dianggap sebagai puasa sunah, padahal banyak keutamaan yang akan didapatkan.
Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis, Hafshah r.a., ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw. yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Zulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Ahmad dan An Nasai)
Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah
Dikutip dari laman baznas.go.id, pada bulan Zulhijjah ada dua puasa yang memiliki keutamaan yang luar biasa bagi muslim yang menjalankannya. Puasa Tarwiyah tanggal 8 Zulhijjah. Sedangkan puasa Arafah dilaksanakan tanggal 9 Zulhijjah.
ADVERTISEMENT
Untuk tata cara puasa Tarwiyah dan puasa Arafah ini sama dengan puasa pada umumnya, yaitu sebagai berikut:
1. Niat
Seperti puasa pada umumnya, puasa Tarwiyah dimulai dengan niat. Niatkan dalam hati untuk melakukan puasa Tarwiyah dengan tujuan mendapatkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah.
2. Sahur
Sebelum fajar, makan sahur adalah sunah yang dianjurkan sebelum memulai puasa. Sahur membantu untuk memberi kekuatan saat berpuasa seharian. Sahur bertujuan untuk memberikan kekuatan tubuh kepada orang berpuasa, agar tahan lapar dan rasa haus.
Di antara berkah sahur selain memberikan asupan tubuh, juga memberikan asupan rohani dengan amalan zikir, istighfar dan doa di waktu yang penuh berkah tersebut. Sebab waktu sahur adalah saat rahmat diturunkan.
ADVERTISEMENT
"Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah," (HR Bukhari).
3. Menjaga Puasa
Selama hari tersebut, hindarilah makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain itu, saat berpuasa juga harus menjaga lisan. Dalam hadisnya, Rasulullah saw. memerintahkan untuk menjaga lisan saat berpuasa.
Perintah ini sebagaimana yang tertuang dalam hadis berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رِوَايَةً قَالَ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ
“Dari Abu Hurairah, secara riwayat (menukil dan menceritakan hadits dari Nabi), beliau bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian di suatu hari sedang berpuasa berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat kebodohan dan sia-sia. Bila dia dicaci oleh orang lain atau diperangi, maka hendaklah dia mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpusa.”” (HR Muslim, No 1151)
ADVERTISEMENT
4. Beramal
Di samping menjalankan ibadah puasa, disarankan untuk memperbanyak amal ibadah lainnya seperti salat, zikir, membaca Al-Qur'an, dan berbuat kebaikan kepada sesama.
5. Mengingat Hari Raya Idul Adha
Selama puasa Tarwiyah, hendaknya mengingat dan mempersiapkan diri untuk Hari Raya Iduladha yang akan datang, termasuk persiapan untuk penyembelihan hewan kurban.
6. Menyegerakan Berbuka
Menyegerakan berbuka ketika azan Maghrib berkumandang, dengan membaca doa berbuka puasa:
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang,".
Selain itu, pada saat menjelang berbuka puasa ini diperintahkan untuk memperbanyak berdoa. Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُههُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِيَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
ADVERTISEMENT
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah
Puasa Tarwiyah puasa Arafah ini dilaksanakan pada 8 Zulhijjah dan 9 Zulhijjah. Di mana ada banyak keutamaan yang didapatkan. Sebagaimana hadis berikut ini:
"Barang siapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun" (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
ADVERTISEMENT
Puasa 10 hari dibulan Zulhijjah yang dimaksud adalah puasa sunah selama sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah. Termasuk di dalamnya yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Selain itu, Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin merujuk pada hadis marfu dan Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
ADVERTISEMENT
Dari hadis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keutamaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaikan Berpuasa selama Satu Tahun Penuh
Meskipun hanya berpuasa satu hari, pahalanya setara dengan berpuasa setahun penuh. Hal ini menunjukkan pentingnya dan keistimewaan dari ibadah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah dalam bulan Zulhijjah.
2. Pelaksanaan Salat Malam seperti pada Malam Lailatul Qadar
Salah satu keistimewaan bagi yang menjalankan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah yaitu melaksanakan salat malam pada hari-hari tersebut memiliki nilai yang setara dengan melaksanakan salat malam pada malam Lailatul Qadar.
3. Lebih Utama daripada Berjihad di Jalan Allah
Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah ini memiliki keutamaan di mana lebih utama daripada berjihad di jalan Allah. Sehingga meski termasuk puasa sunah, lebih baik untuk menjalankannya.
4. Menghapus Dosa Tahun Lalu dan Tahun Mendatang
Puasa Arafah merupakan puasa yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Rasulullah saw. bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan pada tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
5. Mendekatkan Diri kepada Allah
Puasa Arafah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Melaksanakan puasa ini dengan sungguh-sungguh dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt.
6. Mendapat Ampunan
Rasulullah saw. bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa umat Islam selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang, sehingga mereka mendapat ampunan dari Allah Swt.
7. Membuat Para Malaikat Bangga
Puasa Arafah membuat para malaikat bangga pada umat Islam yang melaksanakannya. Rasulullah saw. bersabda bahwa para malaikat akan bersaksi atas kebaikan dan ketakwaan umat Islam yang melaksanakan puasa Arafah di hadapan Allah Swt.
ADVERTISEMENT
8. Mustajabnya Doa
Keutamaan lain dari hari Arafah yaitu waktu mustajabnya untuk berdo’a. Diriwayatkan oleh ‘Amr bin Syu’aib dari kakeknya dari ayahnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.”
Maksud hadis tersebut menunjukkan bahwa berdoa pada hari Arafah merupakan sebaik-baiknya doa, dan doa-nya akan cepat terkabul atau terpenuhi. Sehingga pada saat hari Arafah ini umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa.
Karena pada hari Arafah ini merupakan doa yang mustajab, sebab dilakukan pada waktu-waktu utama. Sehingga inilah sebaik-baiknya puasa sunah jika tidak mampu pergi haji.
Itulah tata cara puasa Tarwiyah dan puasa Arafah beserta keutamaannya. Tata cara puasanya sama dengan puasa pada umumnya. Bedanya terdapat pada bacaan niat dan waktu pelaksanaannya. (Uimi)
ADVERTISEMENT