Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Sholat Hajat dan Bacaannya Lengkap
14 Juli 2024 22:00 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap manusia tentu memiliki keinginan yang ingin mereka miliki atau dapatkan. Sebagai umat muslim, hal ini dilakukan melalui ibadah salat hajat kepada Sang Pencipta Allah Swt. Tata cara sholat hajat sendiri pada dasarnya sama seperti salat sunnah pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Dirasah Islamiyah Kelas VIII SMP Nurul Huda, Al Mubdi’u, M.Pd dkk., (2022), salat sunnah hajat pelaksanannya dapat dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Setiap dua rakaat tersebut harus disertai dengan salam.
Tata Cara Sholat Hajat
Bagi seseorang yang sedang mengalami situasi mendesak, memiliki suatu kebutuhan atau berhajat untuk kemaslahatan agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan, sangat dianjurkan untuk mengamalkan ibadah salat hajat.
Adapun tata cara sholat hajat dan bacaannya secara lengkap adalah berikut:
1. Membaca Niat Salat Hajat
Pertama, niatkan salat hajat dalam hati sesuai dengan hajat yang ingin dimohonkan kepada Allah Swt. Berikut adalah bacaanya:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.
ADVERTISEMENT
“Aku menyengaja salat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah Swt.”
2. Takbiratul Ihram
Setelah itu, mulailah salat dengan takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan takbir ketika salat. Gerakan dan bacaan tersebut wajib dilakukan setiap salat pada umumnya.
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Selanjutnya, membaca surat-surat pendek (sangat dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas dan ayat kursi).
4. Ruku' dan Sujud
Lanjutkan dengan melaksanakan gerakan ruku' dan sujud seperti dalam setiap salat wajib dan sunnah pada umumnya.
5. Rakaat Kedua
Setelah selesai rakaat pertama, dapat dilanjutkan dengan rakaat kedua dengan tata cara yang sama dengan rakaat pertama. Perbedaanya terletak pada bagian bacaan surat pendeknya, dimana ayat kursi dibaca pada rakaat kedua sebagai surat pendek yang baik.
6. Salam
Setelah kedua rakaat berakhir, bisa diakhiri dengan salam. Jika salat hajat masih ingin dilanjutkan lagi, bisa dilakukan setelahnya dengan dua rakaat hingga mencapai jumlah rakaat maksimal, yaitu mencapai rakaat kedua belas.
ADVERTISEMENT
Tidak dianjurkan untuk melebihi dari jumlah maksimal rakaat salat hajat yang telah disarankan dalam agama Islam. Setelah selesai melaksanakan salat hajat, harus dilanjutkan dengan membaca doa sesudah salat hajat.
7. Bacaan Doa dan Dzikir Setelah Salat
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Latin: Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”
Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah saw sebagaimana dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim seperti berikut.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
ADVERTISEMENT
Latin: “Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbilarsyilazhiim. Alhamdu lillaahi robbilaalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika waazaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada' lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkan aku yang sedang berhajat sesuai rida-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi bagi yang sedang memiliki hajat tertentu sebagaimana bacaan doa berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Latin: Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
Artinya: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu alasan rahmat-Mu, sarana ampunan-Mu, rampasan segala kebajikan, dan keselamatan dari segala dosa. Engkau telah mengampuninya, dan tidak ada kekhawatiran kecuali Engkau meringankannya , dan tidak ada kebutuhan yang bisa kamu puaskan kecuali kamu memenuhinya, wahai Yang Maha Penyayang lagi Maha Penyayang.”.
ADVERTISEMENT
Bacaan doa dapat diakhiri dengan membaca doa kebaikan dunia dan akhirat sebagaimana yang dianjurkan Imam Nawawi berikut ini :
اللَّهُمَّ آتِنا في الدُّنْيا حَسَنَةً وفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذَابَ النَّارِ
Latin: "Allahumma aatina fid-dunya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa 'adzaaban-naar."
Artinya: "Ya Allah anugerahkan kebaikan kepadaku baik di dunia maupun di akhirat, dan jagalah aku dari siksa api neraka."
Terdapat dzikir khusus yang bisa diamalakan umat muslim untuk memuji dan memohon ampunan Allah Swt. Berikut adalah urutan dzikir salat hajat yang bisa dibaca:
ADVERTISEMENT
Untuk waktu pelaksanaannya, salat hajat ini sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, kecuali di waktu yang dilarang melakukan ibadah salat. Namun, untuk melakukan salat hajat waktu terbaiknya adalah di sepertiga bagian terakhir malam pada malam hari.
Keutamaan Sholat Hajat
Diketahui, salat hajat yang merupakan ibadah sunnah yang diajarkan Nabi kepada kita sebagai perwujudan permohonan terkabulnya doa. Tentunya dengan mengerjakan salat hajat ini, kita mendapatkan berbagai keutamaan yang berguna bagi dunia dan akhirat.
Berikut adalah keutamaan sholat hajat yang dapat dirasakan bagi yang melaksanakannya:
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai tata cara sholat hajat dan bacaannya secara lengkap beserta keutamaannya. (HEN)