Konten dari Pengguna

Tata Cara Wudhu yang Benar sesuai Syariat Islam

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
5 Agustus 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 20 September 2024 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tata Cara Wudhu yang Benar,Foto:pexels/Kolkatar Chobiwala
zoom-in-whitePerbesar
Tata Cara Wudhu yang Benar,Foto:pexels/Kolkatar Chobiwala
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengutip dari laman islam.nu.or.id wudu atau bersuci dari hadas kecil merupakan salah satu syarat sah salat dalam Islam. Seseorang yang melaksanakan salat tanpa berwudu dalam situasi normal, di mana tidak ada rukhsah (keringanan). Bagaimana tata cara wudhu yang benar?
ADVERTISEMENT
Syarat sah salat meliputi kebersihan tubuh, pakaian, dan tempat shalat dari najis, serta berwudu atau bersuci dari hadas kecil.
Dengan melakukan wudu, seorang Muslim mempersiapkan dirinya untuk melaksanakan salat dengan keadaan suci sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.

Tata Cara Wudhu yang Benar

Tata Cara Wudhu yang Benar,Foto:pexels/Sümeyye Başbil
Wudu adalah salah satu rukun penting dalam Islam yang harus dilakukan sebelum melaksanakan ibadah-ibadah tertentu seperti salat. Melalui wudu, seorang Muslim membersihkan diri dari hadas kecil dan mempersiapkan dirinya untuk beribadah dengan khusyuk.
Allah Swt telah menjelaskannya sebagaimana dalam surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilū wujūhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥū biru'ūsikum wa arjulakum ilal-ka'bain(i),
ADVERTISEMENT
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.
Berikut adalah tata cara wudhu yang benar sesuai syariat islam :

1. Niat

Niat adalah langkah pertama dan paling penting dalam berwudu. Niat dilakukan dalam hati tanpa perlu dilafalkan secara keras, yang intinya adalah berniat untuk mengangkat hadas kecil demi melaksanakan ibadah kepada Allah Swt.
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya : Aku berniat berwudu untuk mengangkat hadas kecil fardhu karena Allah Ta'ala.

2. Membaca Basmalah

Sebelum memulai wudu, dianjurkan untuk membaca basmalah:
"Bismillah."

3. Mencuci Kedua Telapak Tangan

Cuci kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali. Pastikan seluruh bagian tangan terkena air.
ADVERTISEMENT

4. Berkumur-kumur

Berkumur-kumur sebanyak tiga kali untuk membersihkan mulut. Gunakan tangan kanan untuk memasukkan air ke mulut, kemudian keluarkan air tersebut.

5. Menghirup Air ke Hidung (Istinsyaq)

Setelah berkumur, hirup air ke dalam hidung hingga mencapai pangkal hidung, kemudian keluarkan air tersebut (istintsar). Lakukan sebanyak tiga kali. Gunakan tangan kanan untuk menghirup air dan tangan kiri untuk mengeluarkannya.

6. Mencuci Wajah

Basuh wajah dari batas tumbuhnya rambut kepala hingga dagu dan dari telinga satu ke telinga lainnya sebanyak tiga kali. Pastikan seluruh bagian wajah terkena air.

7. Mencuci Kedua Tangan hingga Siku

Cuci tangan kanan dari ujung jari hingga siku sebanyak tiga kali, kemudian lakukan hal yang sama pada tangan kiri. Pastikan tidak ada bagian yang terlewatkan.

8. Mengusap Kepala (Masah)

Basahi kedua tangan lalu usap kepala mulai dari bagian depan hingga ke belakang dan kembali ke depan. Lakukan hanya sekali.
ADVERTISEMENT

9. Mengusap Kedua Telinga

Setelah mengusap kepala, gunakan sisa air untuk mengusap bagian dalam dan luar telinga. Gunakan jari telunjuk untuk mengusap bagian dalam dan ibu jari untuk bagian luar. Lakukan hanya sekali.

10. Mencuci Kedua Kaki hingga Mata Kaki

Cuci kaki kanan dari ujung jari hingga mata kaki sebanyak tiga kali, pastikan air mencapai sela-sela jari kaki. Lakukan hal yang sama pada kaki kiri.

11. Membaca doa setelah wudhu

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Latin: Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj 'alnii minat tawwaabiina waj 'alnii minal mutathaahiriina subhaanaka Allahumma wa bihamdika laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
ADVERTISEMENT
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci. Mahasuci Engkau wahai Tuhan kami dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."

Kesalahan Umum dalam Wudu

Hukum Membaca Doa saat Membasuh Anggota Tubuh dalam Wudhu

Berwudu ada berbagai kebiasaan yang dilakukan oleh umat Muslim, termasuk membaca doa-doa tertentu saat membasuh setiap anggota tubuh. Namun, penting untuk memahami hukum dan dasar dari tindakan tersebut menurut ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menjelaskan bahwa membaca doa-doa tertentu saat membasuh setiap anggota tubuh dalam wudhu tidak memiliki dasar dari sunnah Rasulullah saw. Ini berarti bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah mengajarkan atau mempraktikkan doa-doa khusus untuk setiap anggota tubuh saat berwudu.
Imam Nawawi menyatakan:
Hukum Membaca Doa dalam Wudu
ADVERTISEMENT

Syarat Berwudu yang Sah

Untuk memastikan wudu sah dan diterima menurut ajaran Islam, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut adalah syarat-syarat sah berwudu:

1. Niat yang Benar

Niat merupakan syarat utama dalam berwudu. Niat harus dilakukan dalam hati, dan tidak perlu diucapkan secara lisan. Niat wudhu ini adalah untuk mengangkat hadas kecil dan melaksanakan ibadah dengan tulus kepada Allah SWT. Niat harus dilakukan sebelum memulai wudhu.

2. Air yang Bersih

Air yang digunakan untuk wudhu harus bersih, tidak tercampur dengan najis, dan halal. Air yang najis atau kotor tidak sah digunakan untuk wudu. Selain itu, air yang digunakan tidak boleh diperoleh dari sumber yang haram atau tidak sah.

3. Memastikan Anggota Tubuh yang Dibasuh Terkena Air

Setiap anggota tubuh yang dibasuh dalam wudhu harus benar-benar terkena air. Misalnya, saat mencuci tangan, pastikan seluruh bagian tangan hingga pergelangan terkena air, termasuk sela-sela jari. Hal yang sama berlaku untuk bagian wajah, tangan, kaki, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT

4. Mengikuti Urutan yang Benar

Urutan dalam berwudu harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw. Urutannya adalah:

5. Tidak Mengubah Urutan atau Mengabaikan Bagian

Setiap langkah dalam wudu harus dilakukan sesuai urutan yang telah ditentukan. Mengabaikan atau mengubah urutan bisa menyebabkan wudhu tidak sah. Semua bagian yang harus dibasuh atau diusap harus dilakukan dengan benar.

6. Tidak Ada Najis pada Anggota Tubuh

Anggota tubuh yang dibasuh harus bersih dari najis. Jika ada najis pada bagian tubuh yang akan dibasuh, najis tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum wudu.

7. Tidak Ada Halangan Fisik

Tidak boleh ada halangan fisik yang mencegah air mengenai kulit. Misalnya, jika ada benda yang menempel pada kulit seperti cat atau bahan lain yang tidak bisa menyerap air, benda tersebut harus dihilangkan agar air bisa mengenai kulit.
ADVERTISEMENT

8. Suci dari Hadats Besar

Wudu hanya berlaku untuk mengangkat hadas kecil. Jika seseorang dalam keadaan hadas besar (seperti setelah berhubungan suami istri atau haid), maka dia perlu mandi besar (mandi junub) sebelum melakukan wudhu.

9. Waktu Wudu

Wudu harus dilakukan dalam waktu yang tepat. Setelah wudu, jika seseorang mengalami sesuatu yang membatalkan wudu (seperti buang air besar atau kecil, tidur lelap, dll.), maka wudu tersebut menjadi batal dan harus dilakukan ulang.

10. Menjaga Kesopanan

Meskipun ini bukan syarat sah, menjaga adab dan kesopanan saat berwudu adalah bagian dari kesempurnaan ibadah. Misalnya, menggunakan air dengan bijak dan tidak berlebihan.