Teks Anekdot: Ciri-Ciri, Unsur, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
2 April 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teks anekdot. Foto: pexels.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teks anekdot. Foto: pexels.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teks anekdot adalah karangan teks yang digunakan untuk menyampaikan suatu kritikan atau sindiran dengan cara lucu dan mengesankan. Biasanya, anekdot diangkat dari kisah tentang tokoh masyarakat atau orang-orang terkenal.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berisi kisah lucu semata, teks anekdot juga mengandung amanat, pesan moral, serta ungkapan tentang suatu kebenaran secara umum. Selain itu, sering kali partisipan atau pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot merupakan hasil rekaan.
Penjelasan tentang ciri-ciri, struktur teks anekdot, kaidah kebahasaan, dan informasi lainnya dapat disimak pada uraian berikut ini.

Tujuan dan Ciri-Ciri Teks Anekdot

Ilustrasi tujuan dan ciri-ciri teks anekdot. Foto: pexels.com.
Setiap teks anekdot memiliki tujuan masing-masing tergantung dari motivasi pengarang. Tujuan teks anekdot, yaitu sebagai sarana untuk membangkitkan tawa, sebagai sarana hiburan, dan sarana memberi kritik.
Teks anekdot memiliki ciri-ciri khusus yang berfungsi sebagai pembeda dari teks lainnya. Mengutip buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA oleh Tomi Rianto, berikut ciri-ciri teks anekdot yang dapat disimak:
ADVERTISEMENT
Selain bentuk teks, konsep anekdot ini juga dimodifikasi menjadi stand up comedy. Itu merupakan lawakan tunggal yang membawakan lawakannya dengan cara bermonolog mengenai suatu topik.

Unsur-Unsur Teks Anekdot

Ilustrasi unsur-unsur teks anekdot. Foto: pexels.com.
Menyadur dari buku Bahasa Indonesia Kelas X yang disusun oleh Suherli, dkk., teks anekdot memiliki unsur ekstrinsik dan instrinsik. Unsur-unsur tersebut tak jauh berbeda dengan teks fiksi lainnya. Berikut daftarnya.
ADVERTISEMENT

a. Unsur Intrinsik Anekdot

b. Unsur Ekstrinsik Anekdot

ADVERTISEMENT

Struktur Teks Anekdot

Ilustrasi struktur teks anekdot. Foto: unsplash.com.
Setiap teks anekdot harus ditulis menggunakan struktur teks yang tepat. Mengutip jurnal berjudul Struktur dan Diksi Teks Anekdot Siswa Kelas X SMKN 1 Kelayang oleh Cindy Nurmalenia, berikut struktur teks anekdot yang bisa disimak.

1. Abstrak

Bagian awal anekdot yang memberikan gambaran umum tentang isi teks. Bagian ini menunjukkan hal unik yang akan terjadi pada cerita tersebut. Karakteristik abstrak adalah berisi ringkasan isi tentang objek atau hal yang hendak disindir atau dikritik.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang menunjukkan latar belakang isi teks. Pada bagian ini, penulis bercerita secara detail berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. Orientasi juga menjadi awal kejadian suatu teks anekdot.
ADVERTISEMENT

3. Krisis

Krisis adalah bagian teks anekdot yang menampilkan suatu masalah yang tak biasa, sehingga tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut harus mengambil keputusan.

4. Reaksi

Reaksi merupakan tanggapan atau respons dari krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi ini dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.

5. Koda

Koda adalah bagian akhir dari sebuah teks anekdot. Bagian ini berisi kesimpulan, persetujuan, komentar, atau penjelasan atas maksud yang tertuang dalam teks anekdot tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

ilustrasi kaidah kebahasaan teks anekdot. Foto: pexels.com.
Menyadur dari jurnal berjudul Penggunaan Kaidah Kebahasaan dan Struktur Teks Anekdot karya Siswa SMA Negeri Madiun oleh Femy Arahmadhani dan Trinil Dwi Turistiani, kaidah kebahasaan teks anekdot, yaitu:

1. Menggunakan Kalimat Retoris

Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tak membutuhkan jawaban. Kalimat ini berfungsi sebagai introspeksi diri, kritik yang membangun, serta memberikan dukungan dan pesan terhadap pembaca.
ADVERTISEMENT

2. Menggunakan Kata Kerja Material

Adanya kata kerja material dalam teks anekdot berfungsi untuk menunjukkan suatu aktivitas atau perbuatan yang nyata. Kata kerja ini berfungsi untuk membantu menjelaskan kronologi sebuah peristiwa.

3. Menggunakan Majas Sindiran

Majas sindiran adalah kata-kata kias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan atau pengaruhnya ada pembaca. Majas sindiran terdiri atas tiga jenis seperti majas ironi, majas sinisme, dan majas sarkasme.

4. Menggunakan Kata Kiasan

Selain menggunakan majas, teks anekdot sering menggunakan kata kiasan. Itu merupakan jenis ungkapan yang bermakna lain dengan makna sesungguhnya. Kata kiasan dalam teks anekdot bisa berupa kata, frase, maupun sintaksis yang lebih luas.

5. Menggunakan Konjungsi Sebab-Akibat

Konjungsi sebab-akibat adalah kata penghubung yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi karena sebab akibat. Jenis konjungsi ini banyak digunakan pada teks anekdot yang menceritakan sebuah peristiwa atau kejadian.
ADVERTISEMENT
Kata hubung yang digunakan pada jenis konjungsi ini adalah karena, oleh karena itu, maka, sehingga, dan oleh sebab itu.

6. Menggunakan Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal adalah konjungsi yang berkaitan dengan waktu. Jenis konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya.
Kata yang digunakan, yaitu lalu, selanjutnya, sampai, sesudah, sejak, setelah itu, sampai, kemudian, awalnya, akhirnya, dan sebagainya.

7. Menggunakan Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif adalah bentuk kalimat atau verba untuk mengungkapkan perintah atau larangan untuk melaksanakan suatu perbuatan.
(IPT)