Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Teori Awal Terbentuknya Alam Semesta
1 November 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi alam semesta. Foto: Pexels.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1635746936/lra6lijr5igcfdgnhgza.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Teori tentang Terbentuknya Alam Semesta oleh Sukma Perdana Prasetya, teori itu terdiri dari teori Steady State, teori Ekspansi dan Kontraksi, serta teori Big Bang.
Awal Terbentuknya Alam Semesta Menurut Teori Steady State
Teori steady state mengemukakan bahwa materi yang hilang melalui resesi galaksi terjadi karena pengembungan alam secara terus menerus. Kondisi itu kemudian digantikan oleh materi yang baru saja tercipta. Hasilnya, alam semesta terlihat tetap berada dalam keadaan tidak berubah (stady state).
Teori ini tidak mengatakan peristiwa awal yang bersifat khusus pada waktu atau ruang. Tidak ada awal maupun akhir karena materi diperbarui secara terus menerus di satu tempat. Sementara di tempat lain dihancurkan.
Awal Terbentuknya Alam Semesta Menurut Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini mengtakan bahwa di jagat raya terdapat suatu siklus. Satu siklus mengalami satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam masa ekspansi, terbentuk galaksi-galaksi dan bintang-bintang di dalamnya. Sedangkan pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang yang telah terbentuk meredup. Unsur-unsur yang telah terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Awal Terbentuknya Alam Semesta Menurut Teori Big-Bang
Hasil ledakan berkondensasi membentuk benda-benda langit seperti yang ada sekarang. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang, yaitu pada masa lampau alam semesta mempunyai suhu dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Teori Big-Bang juga dikenal sebagai teori Super Dense. Teori ini menyatakan bahwa jika alam semesta mengembang pada skala tertentu, ketika kita pergi kembali ke dalam waktu, kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat.
ADVERTISEMENT
Kemudian sampai pada saat semua materi, energi, dan waktu yang membentuk alam semeseta terkonsentrasi pada suatu tempat dalam bentuk gumpalan yang sangat padat (super dense agglomeration).
Para ilmuwan memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Sehingga alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Teori Big-bang.
(ZHR)