Konten dari Pengguna

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik Menurut Para Tokoh Dunia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
31 Januari 2022 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori pertumbuhan ekonomi klasik. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori pertumbuhan ekonomi klasik. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sejak awal kemunculannya, fenomena pembangunan ekonomi menjadi perhatian khusus para ekonom. Untuk memahami berbagai fenomena perekonomian tersebut, terdapat berbagai teori ekonomi yang bermunculan, salah satunya teori pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Secara umum, teori pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan ekonomi modern.
Lantas, apa saja yang dapat dipahami melalui teori pertumbuhan ekonomi klasik? Simak uraian selengkapnya berikut ini.

Mengenal Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Dalam jurnal berjudul Pengaruh Tingkat Investasi dan Belanja Pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Lampung dalam Perspektif Ekonomi Islam oleh Oktari A., pertumbuhan ekonomi dalam teori klasik dianalisis berdasarkan kepercayaan dan efektivitas mekanisme pasar bebas.
Tak hanya itu, teori pertumbuhan ekonomi klasik menjadikan pertambahan penduduk sebagai salah satu indikator utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Mengutip dari buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi Kelas XI SMA/MA yang disusun oleh Bambang Widjajanta, dkk., tokoh-tokoh dalam teori pertumbuhan ekonomi klasik beserta pemikirannya masing-masing antara lain sebagai berikut:
Tokoh dalam teori pertumbuhan ekonomi, Adam Smith. Foto: en.wikipedia.org
Adam Smith
ADVERTISEMENT
Adam Smith memandang bahwa pembangunan ekonomi merupakan proses dari pertumbuhan sekaligus perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Menurutnya, suatu perekonomian akan tumbuh dan berkembang apabila mekanisme pasar berjalan baik dan sempurna.
Terdapat tiga unsur utama dalam bertumbuhnya hasil produksi menurut Adam Smith, di antaranya:
Thomas Robert Malthus. Foto: id.wikipedia.org
Thomas Robert Malthus
Berbeda dengan Adam Smith, Malthus lebih menyoroti hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk. Ia menyebut bahwa ekonomi akan tumbuh dalam jangka panjang jika pertumbuhan penduduk lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia memandang pertumbuhan penduduk berdasarkan deret ukur. Sedangkan pertumbuhan pangan berdasarkan deret hitung yang menyebabkan terjadinya kekurangan pangan di masa depan. Kondisi demikian membuat masyarakat akan hidup dalam kondisi pas-pasan.
David Richardo. Foto: id.wikipedia.org.
David Richardo
Sama halnya dengan Malthus, Richardo memandang pertumbuhan penduduk yang terlalu besar dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja. Kondisi demikian secara tak langsung memengaruhi jumlah upah yang diterima. Ia menilai jika jumlah upah tersebut hanya bisa membiayai tingkat hidup minimum. Pada tahapan ini, perekonomian akan mengalami stagnasi.
Richardo dan Maltus memiliki pemikiran yang sama berkaitan dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pangan. Makin tinggi pertumbuhan penduduk, makin tak mencukupi ketersediaan pangan yang menyebabkan perekonomian mengalami kemandekan.
Dalam teori pertumbuhan ekonomi klasik, setidaknya terdapat empat hal yang perlu digaris bawahi, yakni jumlah penduduk, jumlah barang-barang modal, ketersediaan sumber daya alam, dan teknologi yang digunakan.
ADVERTISEMENT
(ANM)