Konten dari Pengguna

Urutan Peredaran Darah Besar dan Kecil pada Manusia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 November 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Urutan Peredaran Darah Besar dan Kecil, Foto Unsplash/ANIRUDH
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Urutan Peredaran Darah Besar dan Kecil, Foto Unsplash/ANIRUDH
ADVERTISEMENT
Tubuh manusia mempunyai sistem peredaran darah yang terdiri dari peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Keduanya mempunyai peran penting untuk tubuh manusia. Lantas, bagaimana urutan peredaran darah besar dan kecil pada manusia?
ADVERTISEMENT
Tubuh mempunyai sistem peredaran darah yang akan memenuhi setiap kebutuhan semua bagian untuk kebutuhan hidup. Dalam setiap tubuh manusia, sedikitnya terdapat kurang lebih 5 liter darah. Darah tersebut akan mengalir ke setiap organ manusia melalui pembuluh darah.

Urutan Peredaran Darah Besar dan Kecil

Ilustrasi Urutan Peredaran Darah Besar dan Kecil, Foto Unsplash/Cassi Josh
Peredaran darah pada manusia umumnya disebut dengan peredaran darah tertutup karena berlangsung di dalam pembuluh darah. Selain itu juga menjadi sistem peredaran darah ganda, yang terdiri dari peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Berikut merupakan urutan peredaran darah besar dan kecil pada manusia berdasarkan buku yang berjudul Buku Master RPAL Super Komplet, Desy Wijaya, S.Si, halaman 70.

1. Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang mengalirkan darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui pembuluh nadi. Dalam peredaran darah ini, oksigen bertukar dengan karbon dioksida di dalam jaringan tubuh, lalu darah yang kaya karbon dioksida dibawa melalui pembuluh balik menuju serambi kanan jantung.
ADVERTISEMENT
Urutan peredaran darah besar:
Bilik kiri jantung > aorta > arteri > seluruh tubuh > vena > serambi kanan > bilik kanan jantung
Berdasarkan Buku Ajar Anatomi Fisiologi Manusia, Uswatun Hasanah, S.Kep., Ns., M.Kep., dkk, (2023:125), pada peredaran darah besar, darah harus mencapai berbagai organ dan bagian tubuh atas maupun bawah. Oleh karena itu, peredaran darah besar disebut pula peredaran darah tubuh karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.

2. Peredaran Darah Kecil

Berdasarkan Buku Ajar Anatomi Fisiologi Manusia, Uswatun Hasanah, S.Kep., Ns., M.Kep., dkk, (2023:125), peredaran darah kecil umumnya disebut dengan peredaran darah paru- paru. Peredaran darah kecil ini dimulai dari darah yang kaya dengan karbon dioksida dan sisa-sisa metabolisme yang terdapat di dalam bilik kanan jantung terpompa keluar (ketika jantung berkontraksi), menuju ke arteri pulmonalis.
ADVERTISEMENT
Arteri pulmonalis mempunyai cabang dua, satu cabang paru- paru kiri dan satu cabang paru-paru kanan. Ketika sampai di paru-paru, karbon dioksida akan dilepaskan dari tubuh lalu darah mengikat oksigen.
Dari paru-paru, darah yang memiliki banyak oksigen akan mengalir ke dalam vena pulmonalis kiri dan kanan. Vena pulmonalis kiri dan kanan lalu bersatu menjadi vena pulmonalis. Setelah berhasil melewati vena pulmonalis, darah yang kaya dengan oksigen kemudian masuk ke dalam serambi kiri jantung.
Urutan peredaran darah kecil:
Bilik kanan jantung > arteri pulmonalis > paru-paru > vena pulmonalis > serambi kiri jantung > bilik kiri jantung

Faktor yang Memengaruhi Peredaran Darah

Ilustrasi Urutan Peredaran Darah Besar dan Kecil, Foto Unsplash/ANIRUDH
Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses peredaran darah berdasarkan buku yang berjudul Buku Master RPAL Super Komplet, Desy Wijaya, S.Si, halaman 70, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler yang berfungsi mengatur aliran darah ke kapiler. Ketika spingter prakapiler berelaksasi, kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler. Sebaliknya, saat spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler berkurang.
Sementara, pada pembuluh balik, jika otot berkontraksi, pembuluh balik akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang berfungsi menjaga supaya darah mengalir hanya menuju jantung.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Ilustrasi Urutan Peredaran Darah Besar dan Kecil, Foto Unsplash/digitale.de
Umumnya terdapat beberapa gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Kelainan serta penyakit pada sistem peredaran darah kerap terjaadi pada manusia.
ADVERTISEMENT
Kelainan serta penyakit tersebut bisa diakibatkan oleh faktor keturunan atau genetis, terdapat kerusakan pada sistem peredaran darah, dan faktor-faktor lain yang belum terdeteksi.
Adapun beberapa gangguan pada sistem peredaran darah manusia berdasarkan buku yang berjudul Ipa Biologi Jilid 2, Saktiyono, halaman 131, adalah sebagai berikut.

1. Anemia

Anemia kerap disebut juga dengan penyakit kurang darah. Kurang darah disebabkan oleh kandungan hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah rendah atau sel darah merah kurang. Berkurangnya kandungan Hb bisa terjadi karena makanan yang kurang mengandung zat besi.
Berkurangnya sel darah merah kerap terjadi pada penderita penyakit malaria. Hal tersebut karena Plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria bersifat memakan sel darah merah.
ADVERTISEMENT
Demikian pula penderita penyakit cacing tambang juga sering mengalami anemia. Apabila penyebab anemia karena kekurangan zat besi sehingga Hb rendah, maka harus mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi, misalnya hati, daging, dan sayuran hijau.

2. Thalasemia

Thalasemia adalah sebuah penyakit anemia yang diturunkan. Thalasemia kerap terdapat pada bayi dan anak-anak. Orang yang menderita thalasemia, daya ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah yang disebabkan oleh kegagalan pembentukan hemoglobin. Penderita thalasemia berat (thalasemia mayor) membutuhkan transfusi darah setiap bulan.

3. Hemofilia

Hemofilia adalah sebuah penyakit yang mengakibatkan darah sulit membeku jika terjadi luka. Kelainan ini terjadi karena faktor keturunan (genetis).
Kelainan ini tidak bisa diobati, tetapi bisa dicegah. Penderita yang mengidap kelainan ini harus menghindari terjadinya pendarahan supaya darah tidak mengalir secara terus.
ADVERTISEMENT

4. Leukemia

Leukemia disebut juga dengan kanker darah, merupakan penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali.
Beberapa gejala leukemia yaitu:
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab kelainan leukemia. Namun, para peneliti menduga penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi, misalnya bom nuklir, bahan kimia benzena yang mengenai seseorang dalam jangka waktu lama, dan keadaan genetika seseorang, misalnya penderita Down's syndrome (idiot) lebih banyak menderita leukemia dibanding orang normal.
Penderita leukemia harus ditangani oleh dokter. Pengobatan dilakukan dengan kemoterapi, terapi radiasi, terapi biologi, atau cangkok sumsum tulang. Kemoterapi menggunakan obat-obatan pembunuh sel kanker.
ADVERTISEMENT
Terapi radiasi menggunakan radiasi sinar energi tinggi. Terapi biologi dengan cara merangsang tubuh menghasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Cangkok sumsum tulang dilakukan dengan cangkok tulang dari donor.
Jika penyebab leukemia adalah bahan-bahan kimia karsinogen dan radiasi, maka pencegahan dilakukan dengan menghindari terkena bahan-bahan tersebut.

5. Hipertensi

Hipertensi terjadi karena tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Hipertensi disebut juga dengan tekanan darah tinggi terjadi jika nilai ambang tekanan sistolik antara 140200 mmHg atau lebih, serta nilai ambang tekanan diastolik antara 90110 mmHg atau lebih.
Beberapa penderita hipertensi umumnya tidak menunjukkan gejala-gejala akibat tekanan darah tinggi. Akan tetapi, beberapa penderita ada yang mengalami gejala-gejala, yaitu napas pendek, sakit kepala, dan penglihatan kabur. Penyebab hipertensi berkaitan dengan kegemukan, umur, dan keturunan.
ADVERTISEMENT
Keadaan ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan menjalankan pola hidup sehat. Pada penderita hipertensi dianjurkan tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, diet rendah garam dan rendah lemak, olahraga secara teratur, dan istirahat bila lelah atau tegang.

6. Koronariasis

Koronariasis adalah penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri koronaria) yang terdapat pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut jantung akan memperoleh makanan serta oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil sehingga jika tersumbat, denyut jantung bisa terganggu atau terhenti.
Penderita yang terkena koronariasis umumnya akan merasakan sakit pada bagian dada (jantung).
Koronariasis terjadi karena terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan ini disebabkan karena menumpuknya kolesterol pada bagiaan dinding arteri. Pengobatan koronariasis dapat dilakukan dengan operasi.
ADVERTISEMENT

7. Varises

Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Varises sering kali terjadi di bagian kaki terutama di bagian betis. Varises yang terdapat di dekat anus sering kali disebut dengan ambeien. Varises adalah hal yang umum terjadi dan tidak berbahaya.
Dalam beberapa kasus, varises bisa terjadi karena pembengkakan pada vena. Varises tidak harus diobati. Akan tetapi, bila terjadi varises atau ambeien yang parah, bisa dilakukan operasi.
Penderita varises, bila harus berdiri atau duduk terlalu lama, sebaiknya menggerak- gerakkan kaki sesering mungkin. Bagi penderita ambeien, hindari terlalu sering mengejan saat buang air besar.
Demikianlah uraian tentang urutan peredaran darah besar dan kecil pada manusia. Dengan memahami uraian di atas, dapat menambah wawasan pembaca tentang peredaran darah. (Adm)
ADVERTISEMENT