Konten dari Pengguna

Variabel Bebas dan Variabel Terikat: Pengertian dan Perbedaannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
10 September 2021 11:18 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 4 Agustus 2023 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi variabel bebas dan variabel terikat. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi variabel bebas dan variabel terikat. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Variabel bebas dan variabel terikat adalah dua unsur atau komponen yang penting dan dibutuhkan oleh seorang peneliti ketika akan melakukan penelitian. Kedua komponen ini merupakan jenis dari variabel.
ADVERTISEMENT
Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Untuk mengetahui lebih jelas pengertian, jenis-jenis, hingga perbedaan dari variabel bebas dan terikat, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Ilusyrasi variabel bebas dan variabel terikat adalah kunci untuk memahami permasalahan dari penelitian. Foto: Pixabay

Variabel Bebas

Secara sederhana, variabel bebas dapat diartikan sebagai variabel yang mempengaruhi atau memberikan dampak terhadap variabel lainnya.
Mengutip buku Metode Penelitian oleh Azwar Saifuddin, independent variabel (X) atau variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain.
Dapat pula dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Variabel ini dipilih dan sengaja dimanipulasi oleh peneliti agar efeknya terhadap variabel lain tersebut dapat diamati dan diukur.
ADVERTISEMENT
Contohnya, jika Anda akan melakukan penelitian tentang "Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Semangat Belajar Siswa di SD X", maka variabel bebasnya adalah penggunaan smartphone.

Variabel Terikat

Dependent variabel (Y) atau variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.
Besar efek tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul hilangnya, besar mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat perubahan pada variabel lain.
Jika mengambil contoh sebelumnya, yaitu penelitian mengenai "Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Semangat Belajar Siswa di SD X", variabel terikat dari penelitian tersebut adalah semangat belajar siswa di SD X.

Pengertian Variabel Penelitian Menurut Para Ahli

Ilustrasi membuat penelitian. Foto: Pexels
Selain definisi variabel bebas dan terikat di atas, sebaiknya Anda memahami pengertian dari variabel penelitian terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa pengertian variabel penelitian menurut para ahli.
ADVERTISEMENT

Fraenkel & Wallen (1993)

Menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen, variabel penelitian adalah suatu konsep yang memiliki variasi dalam kelompok objek.

Winarsunu (2006)

Menurut Tulus Winarsunu, variabel penelitian adalah suatu konsep tentang apa pun yang memiliki ciri-ciri yang bervariasi atau beragam. Konsep yang dimaksud merupakan penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena atau gejala tertentu.

Sutama (2016)

Menurut Sutama, variabel penelitian adalah konsep kata benda yang berarti variasi dalam suatu kelas objek, seperti kursi, gender, warna mata, prestasi, motivasi, atau kecepatan berlari. Selain itu, variabel penelitian merupakan atribut yang memiliki nilai berbeda untuk diterapkan di dalam suatu kajian khusus.

Perbedaan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Ilustrasi seorang peneliti melakukan riset. Foto: Pixabay
Variabel bebas dan variabel terikat merupakan dua komponen dalam metode penelitian yang dijadikan sebagai kunci untuk memahami permasalahan.
ADVERTISEMENT
Adapun yang menjadi faktor yang membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah hubungannya satu sama lain.
Jika dilihat kembali dari definisi di atas, variabel bebas adalah variabel yang memberikan pengaruh, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
Apabila variabel bebas berubah, tentu nilai dari variabel terikat akan terpengaruh atau bahkan juga ikut berubah. Sebaliknya, ketika nilai dari variabel terikat berubah, variabel bebas takkan mengalami perubahan.
Hal ini disebabkan variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, variabel ini diberi nama variabel bebas atau independent.
Sementara itu, variabel terikat tidak bisa hadir tanpa adanya variabel bebas. Karenanya, variabel ini dinamakan sebagai variabel terikat.
ADVERTISEMENT

Hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Ilustrasi membuat judul penelitian. Foto: Pexels
Dirangkum dari buku Prosedur Penelitian Pendidikan oleh Mukhtazar (2020: 52) dan Kupas Tuntas Analisis Korelasi oleh Eddy Roflin, dkk., (2021: 29-30), hubungan antara variabel-variabel penelitian dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Hubungan Asimetris

Hubungan asimetris adalah hubungan antara satu atau lebih variabel bebas memengaruhi satu atau lebih variabel terikat, tetapi sifatnya tidak timbal balik. Jadi, hubungan variabel dikatakan asimetris apabila satu variabel mempengaruhi variabel yang lain.
Sebagai contoh, variabel hubungan kinerja guru (X) dengan hasil belajar siswa (Y). Kinerja guru mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, tetapi tidak berlaku sebaliknya.
Ada dua jenis hubungan asimetris, yaitu variabel bivariat dan variabel multivariat. Variabel bivariat adalah jenis hubungan asimetris tunggal (hubungan antara dua variabel), sedangkan variabel multivariat adalah hubungan asimetris antara tiga variabel atau lebih.
ADVERTISEMENT

2. Hubungan Simetris

Hubungan simetris adalah hubungan yang terjadi antara dua variabel, tetapi variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Sebagai contoh, variabel tinggi badan (Y₁) dan variabel berat badan (Y2) merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variabel terikat berhubungan tetapi variabel yang satu tidak dipengaruhi variabel lainnya.

3. Hubungan Timbal balik

Hubungan timbal balik adalah hubungan yang terjadi apabila suatu variabel dapat memberi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Jadi, variabel bebas dan variabel terikat saling mempengaruhi.
Sebagai contoh, variabel rasa percaya diri (X) memengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga memengaruhi rasa percaya diri.

4. Ilustrasi Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada contoh judul penelitian berikut: "Pengaruh Jumlah Uang Saku terhadap Daya Beli Siswa di Koperasi".
ADVERTISEMENT
Berdasarkan judul tersebut, variabel bebasnya adalah "jumlah uang saku" dan variabel terikatnya adalah "daya beli siswa".
Sementara itu, apabila diubah dan ditambah dengan variabel kontrol di dalamnya, maka judulnya akan menjadi "Pengaruh Jumlah Uang Saku terhadap Daya Beli Perlengkapan Sekolah di Koperasi".
Judul tersebut ditambahkan dengan variabel kontrol, yaitu "perlengkapan sekolah di koperasi". Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak memengaruhi variabel lain.

5. Variabel Bivariat

Seperti yang sudah disebutkan, variabel bivariat merupakan bentuk hubungan variabel asimetris. Variabel bivariat adalah hubungan antara dua variabel, yakni satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
Sebagai contoh, variabel hubungan kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, maka prestasi belajarnya juga tinggi.
ADVERTISEMENT

6. Variabel Multivariat

Variabel multivariat adalah hubungan antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu atau lebih variabel terikat. Dengan begitu, Anda dapat menganalisis pengaruh beberapa variabel terhadap variabel-variabel lainnya dalam waktu bersamaan.
Sebagai contoh, variabel hubungan kecerdasan intelektual (X1), kecerdasan emosional (X2), dan motivasi belajar (X3) dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual, emosional, dan motivasi belajar yang tinggi, maka prestasi belajarnya juga tinggi.