Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Zaman Interglasial: Sejarah dan Ciri-cirinya
26 November 2021 12:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Zaman interglasial adalah masa ketika suhu di bumi lebih hangat daripada yang terjadi antara zaman es. Mengutip buku Sejarah: Untuk Kelas 1 SMA karya M. Habib Mustopo, zaman interglasial merupakan zaman di antara dua zaman es.
ADVERTISEMENT
Temperatur naik, sehingga lapisan es di kutub utara mulai mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat. Akibatnya, banyak daratan yang terpisah-pisah oleh lautan dan selat.
Zaman interglasial sendiri ada pada masa pleistosen, sama seperti zaman glasial atau zaman es. Pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu dan pada masa itu hanya ada kehidupan manusia purba.
Perbedaan antara zaman glasial dan zaman interglasial terletak pada suhunya. Zaman glasial atau zaman es merupakan zaman ketika bumi mengalami penurunan suhu yang begitu drastis, sedangkan zaman interglasial adalah zaman dimana suhu mengalami peningkatan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, zaman interglasial mengakibatkan beberapa hal yang berpengaruh pada kondisi permukaan bumi.
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal Kondisi Iklim Indonesia Pada Masa Interglasial karya Ibrahim Kholilullah, kondisi iklim di bumi terutama Indonesia saat interglasial 10.000 tahun lalu mengalami peningkatan suhu yang sangat tajam, hingga pada puncak zaman interglasial diperkirakan 6.000 tahun yang lalu permukaan air laut mencapai kurang lebih 3 meter dari muka laut sekarang.
Ciri-Ciri Zaman Interglasial
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa ciri-ciri yang membedakan zaman glasial dan juga zaman interglasial. Berikut adalah ciri-ciri dari zaman intergasial, yakni:
ADVERTISEMENT
Dari ciri-ciri atas, zaman interglasial juga bisa disebut dengan Kala Alluvium.
Jika sebelumnya permukaan paparan Sunda dan Sahul ditutupi dengan lapisan es, ketika memasuki zaman interglasial, lapisan es tersebut mencair.
Apa yang Terjadi Pada Bumi di Zaman Interglasial?
Ada beberapa perubahan yang terjadi pada bumi akibat zaman interglasial. Hal ini diungkapkan dalam buku Prasejarah Indonesia karya Arfan Diansyah.
Buku tersebut menyebutkan bahwa perubahan oleh aktivitas glasial dan interglasial pada zaman kuarter telah membawa pengaruh yang besar terhadap perubahan bentang alam.
Contohnya adalah penurunan permukaan air laut yang menyebabkan pendangkalan dan bahkan ada beberapa yang menjadi daratan.
Pada saat demikian, terjadi gelombang penyebaran makhluk hidup, dengan bertambahnya permukaan air laut. Sebagian daratan menjadi tenggelam, kemudian membentuk pulau-pulau yang terisolasi satu sama lainnya.
ADVERTISEMENT
Karena perubahan bentang alam ini, makhluk hidup terpaksa untuk mendiami pulau tersebut dan harus beradaptasi untuk bisa bertahan hidup dengan kondisi lingkungan barunya.
(JA)