Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Antisipasi gejolak ekonomi Turki, BI intervensi rupiah
13 Agustus 2018 14:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas) agar tekanan global, salah satunya dari gejolak ekonomi Turki, terhadap rupiah bisa dikurangi.Intervensi dilakukan karena pelemahan rupiah sampai saing ini sudah menembus level Rp14.600 per dolar Amerika Serikat (AS).Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menjelaskan pelemahan rupiah yang terjadi hingga siang ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal, yakni anjloknya lira Turki."Lebih dominan pengaruh eksternal, dampak pelemahan lira Turki," ujar Dody, Senin (13/8/2018)..Guna menstabilkan nilai tukar rupiah BI pada siang telah membuka lelang foreign exchange (FX) swap. "Kami membuka lelang FX swap di siang ini untuk membantu mengurangi tekanan pada rupiah," jelas dia. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menambahkan pihaknya bersiap menjalankan dual intervensi dengan stabilitas di pasar surat berharga negara (SBN). Untuk stabilisasi pasar finansial domestik, BI akan melakukan intervensi di pasar valas dan membeli SBN."BI stabilisasi di pasar valas. Sejauh ini tekanan masih bisa dikendalikan dan sedang kami upayakan agar bisa dikurangi," jelasnya. Di pasar spot pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, rupiah dibuka di level Rp14.643 melemah dibanding penutupan akhir pekan lalu yang di level Rp14.583 per dolar AS.Namun, pada pukul 12.04 WIB, rupiah sempat menyentuh level terendah di Rp14.614 per dolar AS sejak September 2015.Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pelemahan dalam tersebut salah satunya dipicu oleh gejolak ekonomi yang menimpa Turki.Sebagai gambaran, Turki saat ini sedang menghadapi krisis mata uang serius. Lira, mata uang negara tersebut akhir pekan kemarin terjerembab ke rekor terendah yang merupakan pelemahan harian terbesar sejak 2001.Pelemahan mata uang tersebut dipicu oleh kekhawatiran investor atas memburuknya kondisi ekonomi Turki. Pelemahan juga dipicu oleh memburuknya hubungan Turki dengan AS. kbc10
ADVERTISEMENT