Konten Media Partner

Barata bakal garap dua pembangkit listrik di Sumatera Utara

22 Januari 2018 17:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Barata Indonesia (Persero) meneken kontrak dengan PT Berkah Alam Lestari Energi, anak perusahaan PT Terregra Asia Energy Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Batang Toru 3 (2x5) MW yang berlokasi di Kecamatan Pahaejulu, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Kontrak kerjasama itu ditandatangani oleh Direktur Operasi, Tony Budi Santosa, mewakili Dewan Direksi. Sedangkan dari pihak PT Berkah Alam Lestari Energi dilakukan oleh Iwan Sugiarjo selaku Direktur Utama PT Berkah Alam Lestari Energi.
Direktur Utama Barata Indonesia (Persero), Silmy Karim menjelaskan, proyek pembangkit listrik memanfaatkan energi baru terbarukan (Renewable Energy) merupakan salah satu fokus Barata. "Kami ingin menjadi yang terdepan dalam bidang energi baru dan terbarukan. Untuk itu kami terus mengembangkan kompetensi di bidang energi baru dan terbarukan karena ini adalah energi masa depan,” ujar Silmy.
Nilai dari Proyek PLTM Batang Toru 3 (2x5) MW tersebut sebesar Rp.240 miliar, dan dijadwalkan selesai dalam durasi waktu 21 bulan.
ADVERTISEMENT
Silmy Karim mengatakan, dalam pengerjaan proyek ini, Barata berkolaborasi dengan perusahaan dari Austria yang merupakan yang terbaik dalam teknologi turbin pembangkit listrik tenaga air maupun mini hidro. Disamping itu, proyek ini juga akan mengoptimalkan pembiayaan dari dalam dan luar negeri.
Selain PLTM Batang Toru 3, PT Barata Indonesia (Persero) juga sedang bernegosiasi dengan Terregra untuk pembangunan PTLMH Sisira 2 X 4.9 MW yang berlokasi di Kecamatan Parlilitan, Sumatera Utara.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun ke belakang, PLTM yang telah diselesaikan perusahaan asal Gresik tersebut antara lain proyek PLTM Walessi 500 kW, PLTM Kayu Aro 950 kW, PLTM Lodagung 2 X 650 kW serta Penstock untuk PLTM Parmonangan 2 X 4.5 MW.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap kedepan, Pemerintah dapat memberikan insentif pada pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan, baik itu dari sisi tarif maupun fasilitas pembiayaan dengan bunga rendah. Hal ini mengingat Renewable Energy merupakan masa depan sumber energi dunia. Energi baru dan terbarukan perlu mendapat perhatian agar Indonesia tidak ketinggalan dibandingkan negara lain yang sudah lama mengembangkan sumber energi tersebut, baik itu dari sisi pengembangan teknologi maupun dari sisi komposisi energy mix (bauran energi).” Ujar Silmy Karim.