Bulan ini, Mitsubishi 'suntik mati' Colt T120SS

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) diam-diam bakal menyelesaikan produksi terakhir kendaraan pickup Colt T120SS mereka pada bulan ini. Ini didapat dari unggahan di media sosial yang memperlihatkan produksi terakhir kendaraan niaga tersebut di pabrik Mitsubishi.

Head of Sales & Marketing Group MMKSI Imam Choeru Cahya mengungkapkan bulan ini terakhir memproduksi mobil yang sudah diproduksi sejak 1997 tersebut. “Sebagaimana yang kita ketahui bahwa T120SS adalah join production dengan Suzuki Carry. Beberapa komponen antara Suzuki Carry dan Colt itu ada beberapa yang sama. Kebetulan bulan ini produksi terakhir,” ucap Imam akhir pekan kemarin.

Imam mengungkapkan, karena produk gabungan dengan Suzuki ini, produksi Colt bergantung pada dua merek tersebut. Misalnya, saat Desember 2018 lalu, kedua merek mendapatkan recall terkait dengan komponen transmisi.

Dari data Gaikindo, penjualan T120SS selama 2018 mencatatkan angka 9.840 unit atau sekitar 800 unit per bulan. Model terlaris adalah tipe flatdeck, yakni 7.790 unit. Lantas apakah Mitsubishi tengah menyiapkan model pengganti untuk kendaraan niaga ini? “Untuk pengganti T120SS kita masih diskusi dengan prinsipal terlebih dahulu,” ucap Imam.

Mitsubishi Colt T120SS ditawarkan dalam empat varian yakni standar pikap, flatbed, 3-way wide deck, dan bus chassis yang dibanderol mulai Rp 112,5 juta sampai Rp 117,5 juta. Semuanya menggunakan mesin 4G15 12 valve 4 silinder 1.468 cc yang memproduksi tenaga 86 ps @5.750 rpm dan torsi 12,3 Nm @3.750 rpm. Sejarah Colt T120SS dimulai dari kehadiran Suzuki Futura dimana mereka memang berbagi basis yang sama.

Sempat ditawarkan dengan mesin 1.300 cc, kini seluruh produk ditawarkan dengan mesin 1.500 cc dan diproduksi dibawah PT Krama Yudha Ratu Motor di Pulo Gadung. Beberapa kali model ini mendapat penyegaran yakni 2005, dan 2010 dan terakhir 2017. Catatan tersendiri, sejak 1997 hingga 2019 sebanyak 324.960 unit Colt T120SS lahir untuk berbagai kegiatan masyarakat Indonesia.