Konten Media Partner

Disrupsi ekonomi, Kadin: Jangan hanya andalkan peak season

8 Desember 2017 15:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pengembangan ekonomi digital diyakini tak menggerus kinerja sektor manufaktur meski pun efek disrupsi mulai terasa di sektor ekonomi.
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Tetap Pengembangan Industri Pangan Kamar Dagang Industri (Kadin) Adhi S. Lukman mengatakan outlook industri makanan dan minuman tahun 2017 meningkat. "Meski era digital, masyarakat enggak kenyang kalau cuma canggih dalam teknologi," kata Adhi di hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Adhi mengatakan 50 persen penghasilan masyarakat secara umum habis untuk kebutuhan makan dan minum. "Offline atau online, makanan tetap menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kebutuhan masyarakat akan bahan pangan olahan berkisar 36 persen.
Adhi yang juga Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menuturkan, meski terjadi pertumbuhan signifikan pada sektor industri makanan dan minuman, outlook pada 2017 menunjukkan adanya anomali.
Ia mencontohkan, dahulu puncak penjualan produk pangan olahan terjadi saat menjelang Lebaran. Tahun-tahun sebelumnya, saat kembali ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran, oleh-oleh yang dibawa adalah makanan dan minuman. "Zaman sekarang yang dibawa untuk oleh-oleh itu smartphone," kata Adhi.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ia mengatakan ke depannya, harus antisipasi dengan tak mengandalkan puncak penjualan saat peak season.
Ia berujar industri makanan dan minuman juga sempat alami penurunan saat semester pertama. Dia mengatakan ketersediaan bahan pangan kadang berlebih dan kadang malah kurang, sehingga harga fluktuatif. "Cuaca dan sistem logistik cukup bermasalah."
Terkait dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun depan yang merupakan tahun politik, Adhi optimistis pertumbuhannya naik 7 persen. "Berdasarkan pengalaman tahun politik sebelumnya, makanan dan minuman sangat dibutuhkan untuk didistribusikan pada audiens saat proses kampanye," pungkasnya.