Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Hoaks jadi tantangan, Timses Jokowi Jatim silaturahim bareng kiai Pamekasan
3 Desember 2018 16:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
SURABAYA - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan Jokowi-KH Maruf Amin bertemu dengan para kiai Pamekasan, Madura. Silaturahim tersebut digelar di kantor TKD Jatim, Senin (3/12).
ADVERTISEMENT
Pertemuan diikuti belasan kiai dari berbagai pesantren di Pamekasan. Tampak Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pamekasan KH Taufiq Hasyim dan jajaran rois syuriah. Sejumlah kiai yang hadir antara lain KH Muhdar Qorib, KH Syafi Rofii, KH Misbahul Munir, KH Jafar Sodiq, KH Nasiruddin, dan KH Mahrus Shofi.
Pertemuan berlangsung tertutup selama 90 menit. Media hanya diperbolehkan mengambil foto menjelang dimulainya pertemuan.
"Alhamdulillah, ini konsolidasi lanjutan setelah ke Bangkalan, sekarang kita mulai garap Pamekasan. Kami bahas langkah-langkah teknis pemenangan di Pamekasan," ujar Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.
Di Pamekasan, pada Pilpres 2014, Jokowi masih kalah dari Prabowo.
Machfud mengatakan, salah satu tantangan menggarap wilayah Pamekasan dan Madura secara umum adalah masifnya hoaks dan fitnah yang telanjur mengakar di masyarakat sejak 2014.
ADVERTISEMENT
Isu yang dijadikan hoaks dan fitnah antara lain serbuan pekerja asing China ke Indonesia yang diisukan mencapai 10 juta orang, padahal kenyataannya puluhan ribu.
"Ada hoax pekerja China 10 juta orang, padahal jumlahnya hanya 23.000, itu pun temporer. Coba sekarang kita bandingkan warga Indonesia yang bekerja di China ada lebih dari 80.000 orang. Di Indonesia ini jumlah pekerja asingnya tak sampai 1 persen dari jumlah penduduk. Kalau di Arab Saudi ada 33 persen pekerja asing," ujar Machfud.
"Hal-hal seperti ini perlu dijelaskan, dan tadi para kiai kaget setelah diberi penjelasan bahwa semua itu hoaks, fitnah," tegas Machfud.
Ada pula isu bohong bahwa Jokowi adalah anggota PKI. "Pak Jokowi lahir 1961, PKI bikin pemberontakan 1965, dibubarkan 1966. Pak Jokowi masih 4 tahun saat pemberontakan PKI tahun 1965 terjadi. Masak balita 4 tahun ikut PKI. Ini hoaks kelewatan," kata Machfud.
ADVERTISEMENT
Dari pertemuan tertutup tersebut disepakati sejumlah langkah teknis di Pamekasan dan Madura secara umum. Termasuk melawan hoaks dan fitnah yang telah mengakar. Namun, Machfud enggan membocorkan langkah yang diambil.
"Yang namanya strategi ya pasti sedikit rahasia," kelakarnya.
"Yang jelas semua jaringan dioptimalkan," imbuh mantan Kapolda Jatim tersebut.
Salah seorang perwakilan kiai Pamekasan, KH Misbahul Munir, mengatakan, secara bertahap, masyarakat sebenarnya sudah menyadari kinerja Jokowi yang sangat luar biasa. Pembangunan infrastruktur maupun program kesejahteraan telah dinikmati sebagian besar masyarakat.
"Tinggal sekarang semua elemen bersatu. Ada strategi pendekatan ke tokoh, ke masyarakat langsung, dan saluran lainnya. Kami memberi masukan ke TKD Jatim agar bisa semakin sinergis memenangkan Pak Jokowi dan KH Maruf Amin," ujar KH Misbahul.
ADVERTISEMENT