Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten Media Partner
Jokowi tugaskan Jenderal Wiranto pimpin penanganan gempa NTB
6 Agustus 2018 13:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas nama pribadi dan atas nama masyarakat Indonesia, mengucapkan duka yang mendalam atas banyaknya warga di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meninggal karena gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang daerah tersebut, Minggu (5/8) malam.
ADVERTISEMENT
Presiden memerintahkan Menko Polhukam Wiranto untuk mengkoordinasikan penanganan yang timbul akibat gempa tersebut, khususnya yang menyangkut masalah evakuasi terhadap korban yang meninggal maupun luka-luka.
“Tadi malam saya sudah memerintahkan Menkopolhukam Wiranto untuk mengkoordinasi seluruh jajaran yang terkait dengan ini, baik BNPB, Mensos, TNI, Polri, dan yang lainnya agar penanganan masalah gempa bisa dilakukan secepat-cepatnya, baik yang evakuasi korban yang meninggal maupun yang luka-luka untuk segera ditangani,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan saat meninjau venue pencak silat di TMII, Jakarta, Senin (6/8) pagi.
Presiden juga berpesan kepada Menko Polhukam agar penanganan terhadap wisatawan dilakukan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada pelayanan yang kurang, terutama pengaturan jadwal penerbangan yang kemarin malam banyak yang tertunda.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk masalah logistik, menurut Presiden, tadi malam sudah meluncur ke NTB, termasuk dokter-dokter juga sudah meluncur semuanya ke NTB.
Saat ditanya mengenai kemungkinan dirinya mengunjungi korban gempa di NTB itu, Presiden mengatakan, sudah menyerahkan kepada Menkopolhukam. Justru kalau dirinya berkunjung ke lokasi gempa saat ini, dinilai Presiden Jokowi bisa mengganggu konsentrasi aparat yang sekarang ini sedang bekerja di lapangan.
“Saya akan mencari waktu yang pas agar tidak mengganggu seluruh proses-proses evakuasi, proses-proses penanganan yang ada di lapangan,” tarang Presiden.
Sementara terkait kemungkinan ganti rugi terhadap bangunan yang rusak akibat gempa, Presiden Jokowi mengatakan, akan melihat dulu keadaan di lapangan karena berbeda (dengan gempa sebelumnya), sekarang 7 SR.
ADVERTISEMENT
“Nanti akan kita putuskan setelah kita melihat di lapangan, pemerintah akan memberikan bantuan, jumlahnya belum (ditentukan),” pungkas Presiden Jokowi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya hingga Senin (6/8) pagi, sedikitnya 82 orang meninggal dunia, ratusan lainnya mengalami luka-luka, dan ribuan rumah rusak akibat gempa 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8) malam.