Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Karpet merah bagi investor garap proyek di kawasan Suramadu senilai Rp53 triliun
1 Agustus 2017 11:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah tengah menggenjot wilayah Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) sebagai daerah industri. Melalui Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), pemerintah tengah membuka kesempatan bagi para investor, baik lokal maupun asing untuk membangun kawasan di sekitar jembatan Suramadu tersebut.
ADVERTISEMENT
Plt Deputi Perencanaan BPWS Agus Wahyudi mengatakan, ada dua lokasi kawasan yang dibuka untuk pengembangan antara lain Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaku Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM). Nilai proyek yang ditawarkan pada dua kawasan tersebut mencapai Rp 53,1 triliun.
Pihaknya tidak memberlakukan syarat khusus kepada investor yang ingin ikut mengembangkan kawasan di sekitar Suramadu. Dirinya pun melimpahkan prosedur investasi yang harus dijalani kepada pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Enggak ada (syarat), silakan saja masuk terbuka untuk siapapun. Jadi kalau ada yang mau silakan hubungi BKPM, begitu saja. Karena kan penanaman modal asing ada regulasinya di BKPM," ungkap Agus di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Sementara itu, Deputi Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga mengatakan, kesempatan investasi tersebut terbuka bagi siapapun investor yang berminat terlibat dalam pembangunan di kawasan Suramadu. Namun tentunya harus melalui birokrasi yang sudah diberlakukan BKPM, dan tercatat sebagai perusahan resmi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, terkait besaran proyek yang hendak dikerjakan pun, menurut Himawan masih bisa didiskusikan. Sebab, kerja sama tersebut tidak hanya terpaku pada posisi investor dalam pembangunan saja, tetapi juga peluang sebagai pihak pengoperasi.
"Kalau dia tertarik langsung diskusi saja. Syaratnya kan didiskusikan. Kan tergantung dia mau sebagai investor, atau mau kerja sama lain misalnya operasi itu BPWS terbuka, tergantung kemampuan," ujarnya.