Makin digemari, game mobile berpotensi dihiasi iklan

Konten Media Partner
1 Maret 2019 19:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makin digemari, game mobile berpotensi dihiasi iklan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
JAKARTA, kabarbisnis.com: Game mobile tak dipungkiri menciptakan keasyikan tersendiri bagi pengguna smartphone. Pasalnya, dengan keberadaan game yang bisa diakses di mana saja, pengguna smartphone jadi makin lama berada di depan layar sembari memainkan berbagai game.
ADVERTISEMENT
Apalagi, jumlah pemain game di Indonesia cukup banyak. Indonesia bahkan disebut sebagai pasar mobile gaming terbesar di dunia baik dari segi revenue maupun jumlah pemain.
Jumlah mobile gamers di Indonesia diprediksi melebihi 100 juta user pada 2019. Di mana, game yang paling banyak diunduh per 2018 adalah Mobile Legend. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian terbaru dari Pokkt, Decision Labs, dan MMA yang dipaparkan oleh Program Director MMA APAC Azalea Aina, ada 60 juta mobile gamers di Indonesia, angka ini diprediksi meningkat jadi lebih dari 100 juta gamers pada 2020.
"Uniknya, pemain game mobile di Indonesia tidak hanya didominasi oleh pria muda, melainkan juga perempuan dengan berbagai rentang usia, termasuk ibu-ibu," katanya di Jakarta, Kamis (28/2/2018).
ADVERTISEMENT
Hasil survei MMA, di Indonesia 55 persen gamer adalah laki-laki dan 58 persen lainnya adalah perempuan. Adapun usianya beragam, di mana usia 16-24 tahun adalah 64 persen, 25-34 tahun adalah 65 persen, usia 35-44 tahun ada 64 persen, dan usia 45-54 tahun sebesar 47 persen.
Belum lagi, gamer ibu-ibu dengan anak usia di bawah 10 tahun yang jumlahnya mencapai 55 persen.
Saking masifnya jumlah pemain game mobile di Tanah Air, hasil penelitian MMA menyebutkan, pengguna smartphone lebih banyak main game mobile ketimbang membuka aplikasi lain di smartphone-nya.
Di mana, akses akan game mobile 25 persen, sedangkan akses terhadap aplikasi online shopmencapai 7 persen, telepon/SMS sebesar 7 persen, aplikasi media sosial 17 persen, dan video streaming 12 persen.
ADVERTISEMENT
Makanya, platform game mobile pun bisa jadi sarana untuk beriklan, mengingat penggunanya yang cukup banyak dan beragam. "Stigma bahwa main game hanya buat anak muda itu ternyata tidak juga," katanya.
Azalea lebih lanjut mengungkapkan, karena potensi game mobile untuk platform tayang iklan, sudah ada iklan-iklan yang muncul di game mobile. Namun jumlah itu belum banyak.
"Sudah ada beberapa brand (yang iklan di platform gaming) tetapi belum banyak, kemungkinan pada tahun ini akan bertambah. MMA juga akan mengadakan workshop mobile creativity untuk memberi masukan, bentuk-bentuk iklannya bisa seperti apa saja di aplikasi game mobile," tutur dia.