Konten Media Partner

Menteri Rini merasa berat terbangkan Merpati lagi

17 Januari 2019 19:25 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Merpati Nusantara Airlines fokus mengembangkan anak usaha mereka yakni Merpati Maintenance Facility dan Merpati Training Center.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena maskapai tersebut tak punya cashflow sejak 2008, sehingga tidak memungkinkan kembali mengudara. "Merpati tidak mungkin terbang lagi lah," ujar Rini, Rabu (16/1/2019).
Sebelumnya, pada akhir 2018, PT Merpati Nusantara Airlines bergegas merestrukturisasi utang-utang mereka dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang tengah dijalani. Salah satu cara yang digunakan untuk bernegosiasi dengan kreditor ialah bahwa dengan konversi utang tersebut, kreditor menjadi pemegang saham sementara.
"Harapannya bisa mendapatkan investor. Tapi nyatanya sampai sekarang belum ada. Sebagai BUMN, kami bilang akan sulit Merpati bisa beroperasional kembali sebab pasar penerbangan kini sangat kompetitif," ujar Rini.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan yang paling memungkinkan dilakukan Merpati ialah mengembangkan dua anak usaha mereka.
ADVERTISEMENT
"Dua perusahaan itu yang dijaga biar karyawan tetap mendapat gaji. Kami akan kerja samakan Merpati Maintenance Facility dan Merpati Training Center bermitra dengan maskapai lainnya," jelas Imam.
Gagasan yang dilontarkan Kementerian BUMN ini cukup realistis. Pesatnya pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia membuka peluang besar pada industri perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO). Kementerian Perindustrian menghitung potensi bisnis industri MRO di Indonesia dalam empat tahun ke depan diperkirakan mencapai USD2 miliar, setara Rp26,4 triliun.
Untuk itu, para pelaku industri penerbangan perlu didorong meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri MRO di Indonesia. kbc10