Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Meski performanya ciamik, bos Tech 3 belum pastikan ikat pebalap Malaysia ini
21 Februari 2018 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pimpinan Monster Yamaha Tech 3, Herve Poncharal mengaku belum menentukan apakah Hafizh Syahrin akan benar-benar menjadi pengganti Jonas Folger di MotoGP musim ini, namun membanjiri rider asal Malaysia tersebut dengan pujian atas performanya dalam uji coba pramusim Thailand akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam daftar kombinasi catatan waktu, rider berusia 23 tahun ini memang duduk di posisi 22, namun ia hanya tertinggal 1,756 detik dari rider tercepat, Dani Pedrosa. Padahal, uji coba ini adalah kesempatan perdananya menjajal motor MotoGP, menjajal ban Michelin dan pertama kalinya menjejakkan kaki di Sirkuit Buriram.
"Saya belum bisa bicara soal rider kedua. Tapi yang jelas, dengan rider berusia 23 tahun yang hanya tertinggal 1,7 detik dalam tiga hari, Anda bisa bayangkan ia bisa lebih baik lagi. Dengan rider 30 tahun, Anda tak bisa berharap ia banyak belajar, apalagi bila ia datang dari WorldSBK dan WorldSSP," ujar Poncharal kepada Speedweek.
"Kami sangat puas dengan Hafizh. Perilakunya menyenangkan dan ia memperhatikan semua yang kami katakan. Ia mengikuti instruksi kami dengan baik. Kami suka teknik berkendaranya. Tim kami yakin ia bisa tampil kompetitif. Kami punya beberapa kandidat, tapi Hafizh punya potensi terbesar," aku pria Prancis ini.
ADVERTISEMENT
Poncharal juga mengaku takjub atas mentalitas Syahrin, yang mampu memikul beban besar dan menghadapi perhatian banyak pihak, mengingat menjadi rider MotoGP bukanlah tugas mudah. Apalagi, Syahrin juga tertinggal dibanding rookie lainnya, yang sudah menjalani uji coba lebih dulu di Valencia, Jerez dan Malaysia.
"Ia paham ini akan mempengaruhi peluangnya ke MotoGP. Ia tak hanya harus mempelajari motor, ban dan elektronik, tapi juga sirkuit baru. Ia tak boleh buru-buru, tak boleh melakukan banyak kesalahan. Di sisi lain, ia juga tak boleh lamban. Tapi ia menjalani tugas dengan sangat baik dan menunjukkan motivasi tinggi. Ia mau belajar dan menghadirkan atmosfer positif dalam tim kami," tutur Poncharal.