Konten Media Partner

RI ekspor benih jagung ke Srilanka

17 Agustus 2018 19:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Indonesia melalui PT Bisi Internasional Tbk melakukan ekspor benih jagung sebesar 20 ton ke Srilanka."Impor ini bukan hanya kejar kuantum, tapi kita juga menghasilkan devisi," ujar DirjenTanaman Pangan Kementan, Sumardjo Gatot Irianto dalam keterangan tertulis pada acara Pelepasan Ekspor Benih Jagung Hibrida di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, JawaTimur, kemarin.Selain itu kata Gatot Indonesia dapat menghemat devisa. Jika dulu, Indonesia impor dengan membayar pakai mata uang asing. Sekarang mendapat uang asing. "Ini point yang penting. Kalau dulu, kita tukang impor atau beli. Sekarang kita melepas dan menghasilkan. Hal ini demi kedaulatan," tegasnya.Menurut  Gatot yang lebih penting lagi adalah Indonesia membuktikan menjadi negara yang memiliki kemandirian. "Itu sebabnya awal tahun ini kami menutup importasi benih jagung hibrida," tegasnya.Direktur Utama PT Bisi International Tbk Jemmy Eka Putra menyampaikan tahun ini ekspor benih jagung hibrida ditargetkan bisa mencapai 500 ton atau senilai US$1,5 juta  ke Srilanka dan Pakistan. Kemudian tahun depan diharapkan bisa meningkat menjadi 1.000 ton senilai US$3 juta.Manager Pemasaran Wilayah Barat PT Bisi  International, Tbk Hari Prabowo, mengatakan produksi benih jagung hibrida Bisi Internasional menguasai pasar dalam negeri  kurang lebih 49% dari kebutuhan nasional. Sisanya, diperebutkan produsen benih yang lain seperti Pioneer, Syngenta, Asian Hibridedanperusahaan lain.Dia menyebutkan kapasitas produksi benih jagung sekitar 70 ribu ton/tahun-80 ribu ton/tahun. Produksi ini sebagian besar memenuhi kebutuhan benih jagung pada Upaya Khusus (Upsus). Sisanya, masuk pasar bebas.Hari Prabowo menyebutkan sejak awal berdiri sampai saat ini, BISI sebagai perusahaan berbasis sains (science-based company) selalu mengedepankan proses riset dalam menghasilkan produk benih yang dirilis.Setelah melalui proses riset di fasilitas R&D, benih akan diuji multi lokasi di seluruh wilayah pertanian utama di Indonesia.Setelah itu diproduksi dengan sistem kemitraan bersama petani Indonesia.Dari proses yang panjang ini, benih yang dihasilkan memiliki keunggulan seperti produktivitas tinggi, tahan terhadap serangan hama & penyakit serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.Produksi benih jagung hibrida PT BISI sebagian besar berhasil menjadi market leader di Indonesia seperti BISI-18, BISI-2, BISI-816, BISI-228, dan saat ini salah satu varietas lain unggulan BISI, yaitu BISI-222, sudah berhasil menembus pasar ekspor.Ekspor benih jagung hibrida ini mempunyai kebanggaan tersendiri bagi PT BISI karena, selain produk benih diterima dengan baik dan sesuai dengan iklim setempat, Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara, selain Thailand dan Australia, yang boleh melakukan ekspor benih jagung langsung ke Srilanka."Ekspor benih jagung hibrida semakin terasa spesial. karena, menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia telah berhasil menjadi negara yang berswasembada benih jagung hibrida dan sekaligus mampu melakukan ekspor," kata Hari Prabowo.Dukungan pemerintah dalam memacu ekspor, khususnya ekspor benih, saat ini sangat besar. Salah satunya adalah pengurusan dokumen dan penerbitan ijin ekspor yang mudah dan cepat, sehingga sangat membantu produsen benih seperti Bisi Internasional, Tbk yang hendak melakukan ekspor.kbc11
ADVERTISEMENT