Konten Media Partner

Rifan Financindo Berjangka ekspansi ke Yogyakarta

16 Agustus 2018 16:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
YOGYAKARTA, kabarbisnis.com: PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), perusahaan pialang berjangka di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang telah mendapatkan ijin dari tahun 2000 memperluas pasar lewat pembukaan kantor cabang di Yogyakarta.  Berlokasi di Malioboro City, Sleman, peresmian kantor cabang RFB ke-10 ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Fajar Wibhiyadi, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya dan Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka Yogyakarta, Dewi Diananingrum, belum lama ini.CBO RFB, Teddy Prasetya mengungkapkan Yogyakarta adalah salah satu kota dengan wilayah agraris yang luas serta memiliki pertumbuhan ekonomi pesat. Selain itu Yogyakarta memiliki lebih dari 35.900 investor potensial berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia."RFB tertarik untuk melakukan ekspansi, karena para pelaku pasar modal adalah salah satu target market dari investasi komoditas berjangka. Kami ingin berkontribusi dalam memperkuat eksistensi pasar PBK di Indonesia sekaligus memberi kesempatan kepada generasi muda kota Yogyakarta untuk menjadi pialang handal dan profesional," papar Teddy.Upaya ekspansi pasar RFB lewat kantor cabang terbaru ini juga tidak lepas dari besarnya potensi industri pialang berjangka di tanah air. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan bahwa industri PBK di Indonesia selama tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan dengan peningkatan volume transaksi sebesar 6,40% pada 2016 dan 0,48% di tahun 2017. Kemudian pada semester I-2018 tumbuh 30,15% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya."Industri PBK sedang berkembang seiring dengan peningkatan volume transaksi baik bilateral maupun multilateral. Kepercayaan masyarakat serta minat pelaku usaha terhadap PBK juga mulai meningkat," ujar Direktur Utama BBJ, Stephanus Paulus Lumintang. Sepanjang semester pertama tahun 2018, RFB membukukan kinerja cemerlang. Secara nasional pertumbuhan jumlah nasabah baru RFB meningkat sebesar 27,16% atau bertambah sebanyak 1.311 nasabah, sehingga saat ini jumlah nasabah RFB mencapai lebih dari 10.000. Dari data volume transaksi RFB hingga akhir Juni 2018, mencapai 615,513 lot, naik 148,86% dibandingkan posisi yang sama di tahun 2017 sebesar 247,332 lotTransaksi di produk bilateral atau SPA (Sistem Perdagangan Alternatif)  masih memberikan kontribusi lebih besar  yaitu 434,957 lot dibandingkan produk multilateral sebesar 180,556 lot. Namun, secara pertumbuhan, transaksi multilateral mengalami peningkatan tajam sebesar 585,07% dari semester pertama tahun sebelumnya sebesar 26,356 lot. Sedangkan, transaksi bilateral naik 96,83% dari 220,976 lot di tahun 2017 pada periode yang sama.Dengan pencapaian ini RFB berhasil menempati posisi sebagai Perusahaan Pialang Berjangka Terbaik dengan berada diurutan pertama dalam Top 5 Pialang Berjangka menurut Bursa Berjangka Jakarta atau JFX (Jakarta Future Exchange).Untuk pengembangan kantor cabang Wilayah Yogyakarta, RFB mengalokasikan total investasi Rp10 Miliar yang akan digunakan untuk infrastruktur kantor sebesar Rp5 miliar dan sisanya untuk modal kerja. Kepala Cabang RFB Yogyakarta, Dewi Diananingrum menargetkan 100.000 lot transaksi dan 300 nasabah untuk tahun pertama Kantor Cabang Yogyakarta. Sementara untuk kinerja perusahaan secara keseluruhan, RFB mematok penambahan 3.000 nasabah baru dan total volume transaksi 1 juta lot di akhir tahun 2018."Setiap kantor cabang RFB harus memiliki kontribusi terhadap total bisnis perusahaan. Untuk RFB Yogyakarta kami harapkan dapat memberikan kontribusi sebesar 10% dari total bisnis secara umum dan turut meramaikan pasar PBK di kota pelajar ini. Harapannya masyarakat semakin aware terhadap keberadaaan industri PBK sekaligus meningkatkan keuntungan dari sisi bisnis RFB khususnya," ujar Dewi. kbc10 
ADVERTISEMENT