Konten Media Partner

Songsong era industri 4.0, ALFI Jatim siapkan aplikasi digital

26 April 2019 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Songsong era industri 4.0, ALFI Jatim siapkan aplikasi digital
zoom-in-whitePerbesar
SURABAYA, kabarbisnis.com: Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) Jawa Timur akan segera meluncurkan aplikasi digital untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha logistik dan forwarding di Jatim. Langkah ini sekaligus menyiapkan mereka dalam menyongsong era industri 4.0.
ADVERTISEMENT
“Saat ini ALFI Jatim sedang menyiapkan aplikasi digital untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha di Jatim. Pada tahap awal aplikasi ini memang baru diaplikasikan melalui perangkat komputer atau laptop berbasis internet. Namun selanjutnya, aplikasi ini akan dikembangkan dan bisa aplikasikan dengan menggunakan perangkat android,” tutur Ketua DPW ALFI Jatim Henky Pratoko di Surabaya, Kamis (25/4/2019).
Langkah ini diharapkan bisa mendorong pelaku usaha siap memasuki era digital secara total. Walaupun aplikasi digital tersebut belum diberi nama, namun pada Juni nanti akan mulai disosialisasikan ALFI secara internal. “Setelah itu, kita akan luncurkan aplikasi tersebut. Kami berharap aplikasi ini akan memenuhi kebutuhan mereka di era digital sekarang,” terang Henky.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa perubahan yang diakibatkan oleh era digital sudah tak terelakkan. Digitalisasi juga bukan barang baru lagi. Sebagian pelaku usaha logistik dan forwarding sudah mulai mengalihkan dari pola konvensional ke digital sejak beberapa tahun terakhir. Namun, ada juga sebagian yang lainnya masih berkutat dengan pola konvensional.
ADVERTISEMENT
ALFI Jatim sebagai organisasi yang mengayomi mereka tidak bisa memaksa mereka yang masih menggunakan cara konvensional untuk kemudian serta merta beralih ke pola digital, tapi akan terus mendorong mereka untuk beralih ke pola digital dengan melakukan sosialisasi karena digitalisasi menawarkan efisiensi. “Digitalisasi juga merupakan salah satu kesiapan pelaku usaha logistik dan forwarding memasuki Industri 4.0,” kata Henky.
Dia menambahkan era digital sudah menjadi keharusan karena layanan jasa kepelabuhanan sekarang juga sudah mengadopsi berbagai platform berbasis digital. “Mindset pelaku usaha memang sudah harus berubah dan digitalisasi sudah menjadi keharusan. Karena dengan digitalisasi, kemudahan, kecepatan dan efisiensi biaya akan diperolehnya,” imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi bahwa digitalisasi berujung pada efisiensi. Dia mencontohkan penerapan smart port dan smart logistic mampu memangkas post clearance dalam pengeluaran barang di pelabuhan hingga 75 persen, mengurangi antrian loket (50 persen) dan memangkas biaya pengurusan DO (75 persen). “Efisiensi dan kolaborasi menjadi kebutuhan di era sekarang,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Namun dia mengingatkan transformasi digital bukan hanya semata-mata memindahkan proses bisnis manual menjadi digital melalui penerapan sistem tertentu, melainkan harus disertai dengan perubahan business process yang mengedepankan tiga nilai, yakni faster, better dan cheaper. Perubahan bisnis proses inilah yang seringkali menimbulkan gesekan diantara pemangku kepentingan, sebab terkadang perubahan ini terhalang ego sektoral dimana tidak diinginkan adanya perubahan peran dari pihak terkait.
“Bagaimanapun, optimalisasi ketiga nilai digitalisasi memerlukan keterlibatan banyak pihak atau pemangku kepentingan. Keterlibatan para pemangku kepentingan tersebut tidak terbatas pada keterikatan terhadap suatu platform tertentu saja, melainkan diperlukan adanya integrasi dalam suatu ecosystem yang memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan. Integrasi menjadi kata kunci dalam Industri 4.0. Semakin banyak integrasi yang dilakukan, semakin tinggi nilai tambah yang diberikan dan nilai baru yang dihasilkan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi dan Komersil Pelindo III Putut Sri Muljanto menyatakan Pelindo telah menerapkan layanan jasa kepelabuhanan berbasis digital. Karena itu Pelindo III juga mendukung upaya semua pihak untuk mengadopsi layanan digital. "Selain efisiensi, digitalisasi juga memberi ruang untuk transparansi," pungkas Putut.