Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Starbucks seruput 50 ribu ton biji kopi Indonesia setiap tahun
30 Januari 2018 12:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Nikmat kopi asal Indonesia bukan saja diminati masyarakat Tanah Air, namun juga sejumlah negara. Bahkan, pengelola kafe sekelas Starbucks juga rutin menyerap bahan kopi dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia, Hutama Sugandhi mengatakan, gerai kopi asing seperti Starbucks memang mengambil sebagian bahan baku kopinya dari Indonesia. Namun, biji kopi tersebut tidak langsung digunakan di gerainya di dalam negeri, melainkan dikirim ke AS.
"Starbucks itu mengambil biji kopi sebagian dari Indonesia, kemudian mereka campur di negara asalnya, kemudian diproses dan dikembalikan ke sini," ujar dia di Jakarta, Minggu (28/1/2018).
Menurut Hutama, Starbucks lebih banyak mengambil biji kopi jenis Arabika, yang berasal dari wilayah Sumatera Utara. Jumlah biji kopi yang diserap oleh Starbucks mencapai 50 ribu ton per tahun.
"Jenisnya Robusta dan Arabika, tapi paling besar Arabika karena ke AS. Itu diambil dari daerah Sumatera Utara. Dia mengambil kurang lebih 40 ribu-50 ribu ton. Dia campur dengan kopi dari negara lain kemudian dikembalikan ke Indonesia," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Hutama, pasar Indonesia yang besar memang menjadi daya tarik tersendiri bagi investor asing yang bermain di sektor usaha gerai kopi. Terlebih saat ini meminum kopi sudah menjadi sebuah gaya hidup.
"Dengan adanya lifestyle membuat orang yang bukan peminum kopi jadi peminum. Kopi ini juga sehat," tandas dia.
Kebiasaan minum kopi saat ini sedang menjadi tren di tengah masyarakat. Kedai-kedai kopi baru menjamur, menawarkan berbagai jenis kopi yang secara harga dan rasa berbeda.
Live Update