Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Tak mau kalah dengan Alibaba, Amazon siap rambah pasar e-commerce Indonesia
19 Februari 2018 18:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sepertinya menjadi pasar yang menggiurkan raksasa e-commerce. Setelah e-commerce asal China, Alibaba, yang sudah masuk terlebih dahulu, kini giliran Amazon.com Inc atau Amazon dikabarkan siap memasuki pasar ecommerce di Idonesia pada 2018.Senior Content Markerter iPrice Group, Andre Prasetya, menjelaskan raksasa elektronik Amazon sudah melakukan penjajakan pasar Asia Tenggara sejak 2017, sehingga besar kemungkinan Amazon memasuki pasar Indonesia di 2018."Pada 2017, Amazon sudah membuka cabang di India. Beberapa bulan kemudian, Amazon Australia dibuka, jadi Indonesia berada di tengah-tengahnya. Tidak menutup kemungkinan tahun ini mereka ekspansi ke Indonesia, namun untuk waktu pastinya kita tidak bisa memprediksi," kata Andre di Jakarta, Selasa (30/1/2018).Dengan masuknya Amazon ke Indonesia, lanjut Andre, roda e-commerce di Indonesia akan semakin cepat. Investor yang melakukan penanaman modal di e-commerce Indonesia akan terus melakukan inovasi dan percepatan teknologi."Mereka akan terus melakukan pembenahan dan mencari strategi untuk terus berinovasi. Meski demikian, banyak yang harus dipelajari oleh Amazon sebelum masuk ke Indonesia. Salah satunya, pola konsumsi masyarakat Amerika Serikat dengan masyarakat di Asia Tenggara sangat berbeda," tuturnya.Ditanya mengenai cara Amazon akan masuk ke Indonesia, Andre melihat ada dua cara raksasa ecommerce itu melakukan ekspansi. Pertama, secara langsung masuk ke pasar Indonesia dan melakukan penetrasi. "Kedua, menggandeng e-commerce lokal yang sudah mengerti keinginan dan cara pemikiran pasar lokal," tutupnya.Pada kesempatan yang sama, Senior Analys East Ventures, Elissa Sutedja, melihat, tidak ada masalah jika Amazon hadir di Indonesia. Pasalnya, masih banyak pasar e-commerce lain yang masih bisa digarap oleh investor lainnya."Bisa dengan vertikal market atau e-commerce yang menjual produk yang fokus. Saya mengibaratkan ingin membeli makanan kucing. Jika membeli di supermarket pasti ada banyak makanan kucing, namun berbeda apabila membeli di pet's shop. Di sana konsumen akan mendapatkan lebih banyak pengalaman, bisa berdiskusi dengan pemiliknya seperti apa makanan yang sehat, mana makanan yang cocok untuk tipe kucing tertentu, dan mereka memiliki lebih komunitas yang lebih terfokus," tandasnya. kbc10
ADVERTISEMENT