Sebelum di Wajo, Ustaz Firanda Juga Pernah Ditolak Ceramah di Polewali Mandar

Konten Media Partner
26 Maret 2022 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Firanda Andirja. Foto: Dok. Pecihitam.org
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Firanda Andirja. Foto: Dok. Pecihitam.org
ADVERTISEMENT
Rencana kedatangan Ustaz Firanda Andirja membawakan tablig akbar di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat penolakan sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
Dalam surat yang ditandatangani Bupati Wajo Amran Mahmud, Ustaz Firanda dijadwalkan akan menyampaikan taklim dan kajian sebagai rangkaian peringatan HUT ke-623 Kabupaten Wajo yang sedianya dihadiri Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada Senin (28/3/2022).
Penolakan tersebut salah satunya datang dari pengurus Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang.
Melalui surat pernyataan sikap yang ditandatangani Wakil Ketua Umum Ponpes As'adiyah, KH Muhyiddin Tahir, mereka dengan tegas menolak kedatangan Ustaz Firanda karena dinilai kerap mengeluarkan pernyataan dan sikap yang menimbulkan kontroversi dan kadang menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam.
Pengurus Ponpes As'diyah meminta Bupati Wajo untuk membatalkan kedatangan Ustaz Firanda dengan pertimbangan menjaga dan memelihara kehidupan bcragama di Kabupaten Wajo agar tetap kondusif tanpa ada ketegangan di kalangan umat Islam.
ADVERTISEMENT
"Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang menyatakan dan menyarankan kepada Bapak Bupati Wajo membatalkan menghadirkan Dr. Firanda Andirja, Lc. M.A sebagai pengisi ceramah pada Tablig Akbar Hari Jadi Wajo ke- 623 di Sengkang, tidak setuju dan menolak kedatangan Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A di Wajo," bunyi pernyataan sikap tersebut.
Sebelum di Kabupaten Wajo, rencana kedatangan Ustaz Firanda untuk membawakan ceramah juga pernah mendapat penolakan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, pada 1 September 2019.
Kala itu, Ustaz Firanda dijadwalkan menggelar kajian bertema "Cinta Tanah Air" di Masjid Agung Syuhada Polewali. Namun juga mendapat penolakan sejumlah pihak yang menganggap isi ceramah ustaz Firanda meresahkan dan cenderung intoleran. Penolakan tersebut salah satunya datang dari pimpinan pusat Thariqah Qadiriyah, KH Muhammad Saleh.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan sikapnya, KH Ilham Saleh mengaku menyesalkan tindakan Pemkab Polman dan Polres Polman yang mengundang Ustaz Firanda Andirja untuk mengisi kajian. Menurut KH Ilham Saleh, isi ceramah Ustaz Firanda dianggap bisa membuat sesama muslim terganggu, bersikap intoleran, dan dikhawatirkan bisa mengganggu kenyamanan beragama di Polman dan Sulbar.
"Mengingat kondisi negara yang belakangan mendapat ujian dalam hal konflik antarumat beragama, menyayangkan bilamana pengajian Ustaz Firanda Andirja dilaksanakan mengingat besarnya penolakan masyarakat serta kekhawatiran akan adanya hal yang tidak diinginkan terjadi," ujar KH Ilham Saleh, dalam pernyataan sikapnya, Minggu (1/9/2019) lalu.
Penolakan juga datang dari Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Barat. Sudirman, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Barat, menyayangkan rencana Pemkab Polman dan Polres Polman mendatangkan Ustaz Firanda. Sudirman menilai, ceramah yang dibawakan oleh Ustaz Firanda cenderung kontroversial dan bisa membuat masyarakat resah.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap kedatangan Ustaz Firanda di Polman dibatalkan," katanya.
Menyikapi penolakan tersebut, Kapolres Polman saat itu, AKBP Muhammad Rifai, mengatakan rencana kehadiran Ustaz Firanda di Polman ditunda. Hal itu, kata dia, berdasarkan kesepakatan dari panitia Kajian Spesial 'Cinta Tanah Air'.
"Informasi yang kami terima, panitia sepakat kegiatan ini ditunda. Rencana untuk menghadirkan Ustaz Firanda ini sepenuhnya oleh panitia, Polres (Polman) hanya menerima rencana kegiatan itu dan melihat temanya bagus," ujar Rifai.