11 Ekor Penyu Lekang Ditemukan Tewas di Jembrana

Konten Media Partner
14 Juni 2018 2:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
11 Ekor Penyu Lekang Ditemukan Tewas di Jembrana
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JEMBRANA, kanalbali.com -- Untuk kesekian kalinya, sejumlah penyu ditemukan mati di pesisir pantai Jembrana. Teranyar ditemukan bangkai dua ekor penyu lekang di pantai temles oleh warga setempat.
ADVERTISEMENT
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, dua ekor penyu lekang yang ditemukan mati di pantai Temles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tersebut ditemukan pertama kali oleh I Gede Raka Susila, salah seorang warga setempat pada Selasa (12/6) sekitar pukul 18.30 Wita.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada Kelian Banjar Anyar Kelod I Kadek Winastra, yang langsung menuju lokasi penemuan bersama I Gede Putu Suegardana Cita, salah seorang anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDIP.
“Saya bersama Kelian Banjar Anyar Kelod, langsung mengecek penyu tersebut. Ada dua ekor yang ditemukan mati terdampar, besarnya hampir sama, tapi satu ekor kondisinya busuk sehingga langsung kami kubur,” terang Suegardana, Rabu (13/6/2018).
ADVERTISEMENT
Sedangkan satu ekor lainnya, kondisinya masih utuh dan bagus. Diperkirakan baru mati sehari karena belum tercium bau busuk. Suegardana, kemudian berkoordinasi dengan Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak, Jembrana untuk langkah selanjutnya terhadap penyu yang ditemukan mati tersebut.
“Dari hasil koordinasi dengan Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih, kami diminta membawa penyu yang masih utuh tersebut ke Perancak untuk diteliti penyebab kematiannya,” ujar Suegardana.
Lanjutnya, dari hasil pengukuran terhadap bangkai penyu tersebut diketahui besar penyu tersebut lebar 62 cm dan panjang mencapai 59 cm. Kedua penyu tersebut merupakan jenis lekang yang habitatnya mulai punah dan dilindungi.
Terkait banyaknya ditemukan penyu mati di pantai Jembrana, dewan asal Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo ini mengaku sangat prihatin. Mengingat peyu merupakan satwa dilindungi dan terancam punah.
ADVERTISEMENT
Karena itu dia meminta istansi terkait untuk segera melakukan pemeriksaan atau penelitian terhadap bangkai-bangkai penyu yang ditemukan untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, sehingga ada langkah untuk antisipasi. (kanalbali/KR5)