Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
6 Pakem Tata Rias Tradisional Bali Bakal Dibakukan di Rakernas HARPI
29 Oktober 2022 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam rakernas tersebut, ada 6 pakem gaya tata rias tradisional Bali yang akan dibakukan dan mendapatkan legitimasi dari Kemendikbud.
"Sebelum rakernas, kami mengadakan uji kompetensi, lokakarya untuk para perias, dan ada 6 pakem gaya tata rias yang dibakukan," kata Ketua Rakernas Harpi Melati Bali, R. Ahmad Kannas Koesasih S. dalam Konferensi Pers di Kubu Kopi, Sabtu, (29/10/2022).
Kanu menuturkan bahwa sudah ada 5 pakem gaya tata rias pengantin (TRP) yang sudah dibakukan dari Bali, yakni dari TRP Bali Agung Badung, TRP Bali Madya Badung, TRP Bali Agung Buleleng, TRP Bali Agung Tabanan, dan TRP Bali Madya Tabanan.
"Jika ada tambahan 6 pakem gaya tata rias yang dibakukan, jadi Bali akan punya 11 pakem yang dibakukan," tuturnya.
Adapun untuk 6 pakem tersebut berasal dari TRP Payas Ningrat Buleleng, TRP Payas Dirga Jembrana, TRP Payas Abra Gianyar, TRP Gora Bangli, TRP Payas Agra Klungkung , dan TRP Payas Gede Karangasem.
ADVERTISEMENT
"Pakem-pakem ini merupakan hasil penelitian yang filosofi sampai teknisnya ditulis dalam sebuah disertasi dan buku, dan akan dibakukan," jelasnya.
Anggota Dewan Kehormatan DPD Harpi Melati Bali, Ni Luh Gede Juli Wirahmini menuturkan bahwa riasan pengantin berasal dari puri, keraton/kerajaan. Dalam lokakarya lokal, riasan dari puri tersebut dirombak agar bisa digunakan oleh masyarakat umum. Kemudian pakemnya disepakati oleh para peserta, dan dibawa ke lokakarya nasional untuk dibakukan.
"Payas pakem ini diambil dari tutur narasumber seperti budayawan, dan sejarawan, juga digali dari lontar-lontar agar bisa dijadikan acuan oleh para perias pengantin di Bali dan digunakan oleh masyarakat umum, bukan keturunan puri," jelasnya.
Ketua DPD Harpi Melati Bali, Sumerti Pande menuturkan bahwa dalam himpunan ini sebagian besar didominasi oleh persias, dan pelaku bisnis yang memiliki salon di Bali. Menurut penuturannya, dalam sehari-hari Harpi Bali sangat ketat untuk menjalankan pakem TRP agar para perias tidak keluar dari pakem-pakem tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sekalipun mereka mau menjual yang diinginkan sama customer, tapi jangan sampai keluar pakem gaya tata rias," tuturnya
Pande menjelaskan bahwa dari pakem akan dikembangkan inovasi riasan, seperti tata rias untuk potong gigi yang masuk dalam tata rias madya. "Inovasi ini kami gali dan kembangkan, diambil dari tren yang sedang berkembang saat ini. Tapi tetap ada batas-batasannya," jelasnya.
Adapun dalam rakernas Harpi Melati akan dihadiri lebih 400 orang peserta dari 29 DPD dan 100 DPC Harpi Melati se-Indonesia. (Kanalbali/LSU)