Acara di Bali Dibubarkan Paksa, YLBHI Lancarkan Protes

Konten Media Partner
14 November 2022 8:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat pembubaraan acara di Sanur Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat pembubaraan acara di Sanur Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Rapat internal Pengurus YLBHI dan pimpinan pengurus 18 pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Sanur, Bali dibubarkan paksa oleh sejumlah orang yang diduga aparat keamanan. Padahal acara ini berlangsung tertutup dan hanya membahas agenda internal.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum YLBHI Muhamad Isnur saat dikonfirmasi Senin (14/11) mengatakan tidak kurang dari 50 mendatangi lokasi acara yang berlangsung pada 12 dan 13 November 2022 tersebut. "Mereka bilang tidak boleh ada acara selama ada G20 di Bali, termasuk di ruang tertutup tidak boleh tanpa ijin desa," ucap Isnur.
Menurut Isnur alasan ini mengada-ada. Pasalnya, sebelum menggelar gatering, pengurus LBH juga sempat mengikuti sejumpah pertemuan dan diskusi di Bali, tapi tidak dibubarkan. lainnya seperti Asia Democracy Assembly 2022 yang diselenggarakan oleh Asia Democracy Network (ADN) dan South East Asia Freedoom Of Religion and Belief (SEA FORB) Conference di Bali.
"Di Villa sebelah juga ada orang kumpul-kumpul tapi kok tidak dibubarkan," ucap Isnur.
ADVERTISEMENT
Adapun kronologis pembubaran gatering LBH bermula pada Sabtu, 12 November. Sekitar 12.30 Wita datang lima orang yang mengaku Petugas Desa/Pecalang masuk ke dalam villa.
Mereka mempertanyakan kegiatan, jadwal kepulangan, dan berulang kali menyampaikan bahwa ada pelarangan melakukan kegiatan apapun selama kegiatan pertemuan G20. Mereka juga meminta YLBHI membuat surat pernyataan dan penjelasan. Setelah dijelaskan mereka pergi dan rapat pun berlanjut.
Namun, sekitar pukul 17.00 WITA, puluhan orang yang diduga aparat keamanan bersama petugas desa/pecalang kembali masuk ke dalam villa dan menuduh YLBHI melakukan siaran live.
Mereka meminta agar YLBHI segera menghentikan acara tersebut, meminta KTP dan hendak melakukan penggeledahan dan memeriksa seluruh perangkat handphone dan laptop. Tapi permintaan tersebut tidak di penuhi oleh pengurus YLBHI.
ADVERTISEMENT
Selain di lokasi gatering, peserta kegiatan juga mengaku dibuntuti orang tidak dikenal saat kembali penginapan masing-masing. Tidak berhenti sampai di sana. Upaya pembubaran juga berlanjut sehari setelahnya.
Pada Minggu (12/11) pagi lokasi acara kembali didatangi sejumlah orang yang mengaku pecalang. Atas peristiwa ini YLBHI melayangkan kecaman. Sebab aksi pembubaran oleh aparat ini dinilai sewenang-wenang dan merampas kemerdekaan, sesuai Pasal 333 Ayat 1 KUHP.
Sementara itu dihubungi terpisah Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. stake Bayu belum berkomentar banyak mengenai persitiwa tersebut. Dia menyebutkan pihaknya akan melakukan pendalaman terlebih dahulu. "Informasinya sudah kami dapat. Kami akan crosscek dan lakukan pendalaman terlebih dahulu," ucap Satake singkat.(Kanalbali/ROB)