Konten Media Partner

Airlangga Hartarto Kompori Pelaku Industri Kreatif di Bali

1 Desember 2018 17:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airlangga Hartarto Kompori Pelaku Industri Kreatif di Bali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Erlangga Hartarto bersama pelaku industri kreatif di Denpasar, Sabtu (2/12) - kanalbali/KAD
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Airlangga Hartarto menjadi pembicara di 'Meet Up Creative Industries Movement', yang bertempat di Gedung Balai Creative Industry Center, Denpasar, Bali, Sabtu (1/12).
Acara itu diikuti ratusan peserta, mulai dari mahasiswa, pengusahan dan para enterprenis. Selain itu, dalam acara ini juga mengadakan pameran produk-produk kreatif."Kegiatan semacan ini akan menjadi inspirasi dan aspirasi bagi wiraswasta baru," tegasnya.
"Antara lain seperti gamelan Bali yang bisa merekonstruksikan dan mereka bekerja menggunakan fasilitas disini, dan fasilitas yang dipakai adalah gratis. Disini juga ada aplikasi transportasi, ada aplikasi iklan dan aplikasi mastreplain yang sifatnya unik," imbuh Hartarto.
Hartarto juga mengungkapkan, untuk para startup muda di fasilitasi, seperti yang ada dalam gedung ini. "Ini adalah bentuk fasilitasi dan hasilnya jelas ada beberapa yang lulus menjadi entreprenes dan mereka semua modalnya adalah talenta dan pikiran dan seluruh yang lain disediakan oleh pemerintah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau bicara industri 4.0, industri dari ekonomi digital itu ada 150 bilion USD sampai tahun 2025 dan ini akan menjadi peluang bagi 17 juta tenaga-tenaga mudah atau tenaga-tenaga kerja yang tidak buta digital yang mengerti digital," ujarnya.
Menurut Hartarto, hal tersebutlah yang akan didorong oleh Kementrian Perindustri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar ekonomi digital terus berkembang."Dan oportunity ini tidak ditangkap orang lain tapi ditangkap oleh bangsa kita sendiri, (yaitu) usaha kecil dan menengah," ujarnya.
"Pertumbuhan industri kreatif itu tergantung pada kelaster pendidikan nya. Jadi kota-kota di Batam yang dekat dengan Singapura, atau Bandung dengan perguruan tingginya demikian pula Yogyakarta dan Makassar lainnya akan tumbuh," ujarnya."Jadi perguruan tinggi merupakan sumber talenta plus marketplusnya. Jadi beberapa kota-kota besar di Indonesia akan cocok untuk pengembangan talent-talent seperti itu," tutupnya.(kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT