Alas Kedaton, Obyek Wisata Favorit di Musim Liburan

TABANAN, kanalbali.com -- Libur panjang akhir pekan obyek wisata Alas Kedaton yang berlokasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga kebanjiran pengunjung. Jumlah kunjungan meningkat hingga 100 persen. Pengunjung yang datang sebagian besar merupakan wisatawan lokal yang menghabiskan waktu bersama keluarga serangkaian hari Raya Galungan.

“Jika musim liburan kenaikan 100 persen, biasanya 300 orang, bisa menjadi 600 orang,” kata ketua Daerah Tujuan Wisata (DTW) Alas Kedaton, I Wayan Semadi, Jumat (1/6).

Obyek wisata Alas Kedaton terkenal dengan wisata keranya ini juga menawarkan atraksi kalong besar dan keberadaan ular piton. Wayan Semadi menyebutkan, saat ini diperkirakan ada ribuan ekor kera di dalam hutan Alas Kedaton yang luasnya sekitar delapan hektar.

“Kami sudah berkonsultasi dengan Dinas Peternakan Tabanan untuk bisa menekan jumlah populiasi kera, namun hingga saat ini belum ada tanggapan,” ujarnya.

Semadi menyebutkan, untuk kera di Alas Kedaton bisa berkembangbiak dua kali setahun. Hal itu dilihat dari banyaknya kera yang menggendong anak. Karena banyaknya populiasi kera, hingga sampai ke rumah-rumah warga di sekitar obyek Alas Kedaton.

Pihak DTW Alas Kedaton sempat melakukan studi banding ke Uluwatu terkait dengan proses pengendalian kera, di Obyek wisata Uluwatu dilakukan pemasangan alat kontrasepsi. “Pemasangan alat kontrasepsi membutuhkan biaya besar. Setiap kera harganya Rp 100 ribu,” terangnya.

BACA JUGA : Sunset Pantai Lovina Jadi Daya Tarik Wisatawan di Bali Utara

Terkait dengan pengembangan obyek wisata, Sumadi menyebutkan, pihaknya akan menambahkan tempat selfie dan kolam di dalam hutan. Hal itu untuk memperkenalkan Alas Kedaton kepada generasi muda. “Kalau untuk kolam, memang permintaan dari fotografer wedding,” ujarnya.

Seorang pengunjung, Putu Wijaya menyebutkan dirinya mengajak keluarga ke Alas Kedaton untuk menikmati hari libur. Selain dekat, pria asal Kota Tabanan ini menilai obyek wisata Alas Kedaton murah dan terjagkau. “Untuk lokal harga tiket masuk Rp 5 ribu rupiah perorang,” ujarnya. (kanalbali/KR8)