Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Libur telah tiba. Pemerintah Kota Denpasar melalui Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Denpasar menggandeng Sanggar Hung Bali dan Sekehe Rare Anggon Andel-andel menggelar workshop pembuatan layang-layang tradisional khas Bali. Bertajuk “Mai Melayangan”, acara menarik ini berlangsung di area Pura Dalem Pengembak Sanur pada Minggu (16/6).

Anak-anak diajak mengenal warisan budaya leluhur melalui layangan. Kegiatan ini sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, kecermatan, dan pengenalan kepada alam.
ADVERTISEMENT
“Ini sesuai dengan visi misi Kota Denpasar sebagai kota berwawasan budaya,” ujar Bagus Mataram, Ketua FORMI, Denpasar.
Workshop ini melibatkan perwakilan siswa sekolah dasar se-Kota Denpasar yang dibagi menjadi 25 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Mereka ditugaskan mengerjakan layang-layang tradisional Bali jenis Bebean berukuran 120 sentimeter yang dibimbing langsung oleh sejumlah narasumber di antaranya I Kadek Suprapta Meranggi, I Nyoman Danu Budiarta serta I Gede Agus Suprapta.
Salah satu peserta workshop, Ketut Ariawan, asal SDN 5 Kesiman merasa sangat senang dapat mengikuti workshop pembuatan layang-;ayang tradsional Bali “Mai Melayangan”.
Ketut pun mampu menjelaskan proses membuat layangan mulai dari meraut batang tengah bambu, kemudian memasang tapak bawah (bagian pinggang), memasang tapak atas (bagian kepala), hingga kepada proses memasang kertas (nukub) layangan.
ADVERTISEMENT
“Tentu banyak wawasan bermanfaat yang saya dan teman-teman dapatkan mengenai layang-layang tradisional dengan mengikuti kegatan ini,” ucapnya. (kanalbali/RLS)