Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Bali Ditarget Menangkan Jokowi-Amin Hingga 80 %
16 Desember 2018 15:13 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Pengukuhan tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Kabupaten dan Kota se Bali dan tim hukum dan advokasi Indonesia kerja Joko Widodo dan Ma'ruf Amin Provinsi Bali, Minggu (16/12).
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Provinsi Bali mengadakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dihadiri oleh perwakilan Partai koalisi pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.
Pengukuhan tim disahkan oleh Sakti Wahyu Trenggono selaku Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pusat, untuk mengukuhkan tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Kabupaten dan Kota se Bali dan tim hukum dan advokasi Indonesia kerja Joko Widodo dan Ma'ruf Amin Provinsi Bali, Minggu (16/12).
"Acara ini, lebih kepada konsulidasi. Jadi Bali sebagai basis kekuatan utama, kita berharap bisa menang besar," kata Trenggono saat jumpa awak media. "Saya optimis untuk perolehan suara di Bali bisa sesuai target meraup 80 persen," tegasya.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa lebih dari 80 persen. Jelas satu angka yang kita harapkan bisa dicapai di Bali. Karena di tahun 2014 cukup signifikan 71 persen," imbunya.
Trenggono juga mempetakan untuk basis suara Jokowi pada Pilpres tahun 2014 yang menang selain di daerah Bali, juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Sementara, mengaca pada tahun 2014, perolehan suara Jokowi yang kecil atau kalah adalah di Aceh, Jawa Barat dan Sumatera Selatan. Namun pihaknya akan fokus pada daerah tersebut. Tetapi pada prinsipnya di seluruh daerah di Indonesia untuk meruap suara di Pilres 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Bahwa ada penekanan -penekanan di daerah yang dulu kalah iya. Kita cukup all out di situ. Intinya adalah memberikan penjelasan yang masuk akal kepada masyarakat yang sebelumnya seperti apa dan saat ini seperti apa. Apabila itu dilanjutkan untuk waktu 5 tahun dalam periode berikutnya, harapannya adalah bisa memberikan manfaat yang sangat besar buat bangsa ini," ungkapnya. (kanalbali/KAD)