Bantuan Negara Lain dalam Pencarian KRI Nanggala Tak Bebani Anggaran Pihak RI

Konten Media Partner
18 Mei 2021 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laksda TNI Iwan Isnurwanto (Pangkoarmada II) dan Sr. Col. Chen Yongjing pihak dari Tiongkok saat konferensi pers terkait KRI Nanggala - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Laksda TNI Iwan Isnurwanto (Pangkoarmada II) dan Sr. Col. Chen Yongjing pihak dari Tiongkok saat konferensi pers terkait KRI Nanggala - WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Panglima Komando Armada II (Pamgkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto mengungkapkan, Salvage Operation atau operasi penyelamatan terhadap bangkai KRI Nanggala-402 bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan biaya besar. Namun, pihaknya bersyukur karena bantuan dari sejumlah negara tak membebani anggaran pihak Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tentu makan biaya besar, tapi Alhamdulillah negara sahabat melaksanakan tanpa permintaan anggaran tentunya, karena pasti tenaga pikiran aset yang dikerahkan hanya semata-mata untuk kemanusiaan," jelasnya dalam konperensi pers Selasa (18/5) di Denpasar.
"Ini bukanlah hal yang mudah dengan kedalaman sekian bukan dilakukan manusia, tapi robotik akan butuh waktu yang lama," katanya.
Perkiraan posisi KRI Nanggala di perairan utara Bali - WIB
Sampai saat ini, keberadaan bangkai KRI Nanggala-402 telah berhasil diidentifikasi di perairan Utara Bali dengan koordinat 07° 48 menit 56,6 detik Selatan 114° 51 menit 20,6° Timur, 839 meter di bawah permukaan laut. Hanya saja masih terdapat beberapa bagian yang belum ditemukan, seperti ruang tekan serta keberadaan 53 awak.
"Tadi malam kami sudah rapat bersama baik pihak Angkatan Laut, pihak duta besar, Atase Pertahanan Tiongkok serta Ekspert yang melaksanakan kegiatan di tiga kapal untuk berdiskusi masalah itu (sampai kapan melakukan operasi salvage)," ungkapnya Selasa (18/05/21).
ADVERTISEMENT
Mengenai pencarian ruang tekan (pressure hole) yang kini masih misterius, kata Iwan pihak Tiongkok juga belum dapat menemukan keberadaan pasti. "Mengenai rentan waktu saya sudah sampikan kapan rencana menyelesaikan ini (pencarian ruang tekan), tapi dengan kondisi seperti ini mereka tidak bisa menentukan kapan waktunya dapat diselesaikan," ujarnya
Namun demikian, untuk proses pengangkatan Sail Section (anjungan), ketiga Stern Section (buritan) bangkai Nanggala-402 pihak armada Tiongkok ditargetkan akan selesai pada penghujung bulan Mei 2021 mendatang. "Selanjutnya kita akan melakukan komunikasi secara Intensif,' terang Iwan.
Sejumlah barang yang telah ditemukan yang merupakan bagian dari KRI Nanggala - WIB
Saat ini China membantu dalam proses Salvage KRI Nanggala-402, setelah kapal-kapal militer Singapura dan Malaysia kembali ke negaranya masing-masing.
Atase Pertahanan China, Sr. Col. Chen Yongjing, mengungkapkan pihak China mengirimkan 3 kapal selam yang terdiri dari 2 kapal selam militer milik China yakni Yongxingdao-863 dan Nantuo 195 yang tiba di lokasi pada 6 Mei. Selain itu ada 1 kapal selam milik Akademi Ilmu Pengetahuan China, Tan Suo-2,
ADVERTISEMENT
Kapal-kapal itu dilengkapi tim penyelam, tim medis dan tim search and rescue.
"Sampai hari ini kami sudah melakukan 13 kali operasi di bawah laut, secara mendasar sudah mengetahui kapal dan mengumpulkan banyak gambar dan video dan juga sukses mengangkat bagian yang ringan seperti light life guard dan semua itu sudah diserahterimakan ke pihak Indonesia pada waktu pertama," ujar Chen Yongjing dalam konpers di Lanal Bali, Denpasar, Selasa (18/5).
Chen menyebut, operasi pengangkatan bawah laut adalah perkara rumit. Namun pihaknya berkomitmen akan membantu semaksimal mungkin sesuai kemampuan kapal mereka.
"Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pengangkatan di bawah laut yang sangat dalam adalah masalah rumit di seluruh dunia dan kami akan berupaya penuh melakukan pengangkatan bawah laut berdasarkan keadaan di bawah laut dan juga kemampuan kapal kami sendiri," tutupnya. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT