Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Brushcraft, Olahan Limbah Mebel yang Sukses Tembus Pasar Eksport
3 November 2018 16:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR. kanalbali.com --- Berawal dari ketidaksengajaan saat melakukan kunjungan ke tempat saudara yang memiliki usaha mebel, akhirnya Zakaria Palgunadi berhasil menciptakan karya bernilai tinggi yang ia beri nama Brushcraft.
ADVERTISEMENT
Produk itu pun diminati pasar bahkan produknya telah merambah ke pasar luar negeri yakni Eropa, Australia hingga Amerika. Pria yang akrab disapa Ayik ini mengawali usahanya dari beberapa sampel kuksa atau gelas yang terbuat dari kayu dengan beberapa ukuran dan berberapa bentuk.
"Saya buat terbatas dulu, kemudian setelah permintaan cukup bagus barulah saya mulai lebih berani untuk berkreasi,"ucap Ayik saat ditemui di ajang Maker Fast 2018, Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Sabtu, (3/11).
Dijelaskannya, produk kuksa sendiri berasal Skandinavia dan dirinya hanya melakukan sedikit modifikasi sehingga ciri khas Bali sangat terlihat dan untuk proses pengerjaannya sendiri dibatasi hanya 12 produk setiap kali produksinya."Total handmade dengan kearifan lokal, bisa juga custom," ujarnya sembari mengatakan limbah kayu jati lebih banyak digunakan.
ADVERTISEMENT
Usaha yang sudah dijalaninya sejak 2016 itu pun menggunakan limbah dari kayu seperti kayu jati Bali, kayu jati mas, dan jati Sumbawa. "Jenis kayu ini masih yang terbaik dari sisi serat kayu dan tekstur jenis ini masih paling pas," katanya.
Sementara, untuk harga dibanderol tergantung jenisnya, untuk ukuran standar 180 ml, Ayik mematok harga Rp 150 ribu. Di Indonesia sendiri produknya telah dikenal terutama di komunitas sehingga tak heran jika Indonesia adalah pasar terbesarnya.
Ayik yang membuat usaha secara mandiri ini pun mengaku jika di Indonesia produknya banyak diminati dari Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. "Kalau produk saya saat ini juga di-support oleh beberapa kedai kopi termasuk Robi vocalis Navicula juga tertarik dengan ini," ujarnya sembari menutup perbincangan.
ADVERTISEMENT
Keikutsertaannya dalam ajang MakerFest 2018 ini atas informasi dari teman di mana dirinya ikut juga hanya iseng. "Iseng aja karena teman yang memberi info, ya Alhamdulilah masuk 30 besar, semoga dapat Rp 1 miliar ya," tutupnya. (kanalbali/GAN)