Dalang Cilik Memesona di Hari Pertama Festival Tepi Sawah

Konten Media Partner
6 Juli 2019 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dalang cilik Putu Adhyaksa Narendra saat tanpil di Festival tepi Sawah , Sabtu (6/7) - kanalbali/GAN
zoom-in-whitePerbesar
Dalang cilik Putu Adhyaksa Narendra saat tanpil di Festival tepi Sawah , Sabtu (6/7) - kanalbali/GAN
ADVERTISEMENT
PEJENG, kanalbali.com - Hari pertama gelaran Festival Tepi Sawah (FTS) diwarnai penampilan Putu Adhyaksa Narendra Krishna atau yang akrab disapa Narend . Ia adalah dalang cilik yang tampil membawakan ceritra Palguna Wana Kerthi yang artinya menjaga dan melestarikan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Tampil sekitar 30 menit, anak pertama dari dua bersaudara ini cukup lihai memainkan wayang kulit meski sedikit terbata-bata dalam membawakan cerita. "Hehehehe.... Saya sedikit grogi, saya persiapan cuma seminggu saja,"kata Narend saat ditemui usai pementasan, Sabtu (6/7).
Putra dari pasangan Putu Agus Krishna dan Dani Melisa mulai tertarik pada seni pewayangan sejak usianya masih 1,5 tahun. "Saat itu dia meminta wayang dan saya perhatikan dia itu langsung mengerti dan nyambung dengan wayang dan cerita,"ucap sang ayah yang menemaninya pestas saat itu.
Menurutnya, Narend sering latihan wayang bersama Agung Surya dan latihannya pun tidak secara rutin hanya mengikuti keinginannya, maklum saja Narend yang saat ini masih berusia 7 tahun masih sama selayaknya anak-anak seusianya. "Saya tidak mau memaksakan biarkan saja,"imbuh pria yang juga vocalis dari band Parau ini.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, prihal perfome disetiap undangan tidak serta merta mengiayakan tawaran, ia sebelumnya akan melakukan pendekatan dulu kepada Narend. "Pernah saya menerima semua tawaran tapi Narend tak mau dan hasilnya tak maksimal,"ucapnya.
Lebih lanjut diceritakan, sebagai orang tua ia hanya mensuport sang anak selama itu hal positif. "Ya kami mendukung saja,"tambahnya. (kanalbali/GAN)