Dharmaning Gesing ; Upaya Sanur Village Festival Angkat Nilai Bambu

Sanur Village Festival 2018 (dok.Panitia)

DENPASAR, kanalbali.com - Sanur Village Festival bakal mengangkat tema 'Dharmaning Gesing' yang berarti memuliakan bambu.

"Tanaman bambu menjadi bahasan kesadaran filosofi bambu di Bali. Bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang paling banyak digunakan mayarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari," kata Ketua Panitia Ida Bagus Gde Sidharta Putra, Senin (20/5).

Hampir di setiap upacara keagamaan di Bali, bambu pasi digunakan, baik daun maupun batangnya. Bambu juga menjadi salah satu unsur penting bangunan arsitekur adat Bali. Bagi masyarakat Bali, bambu memang memiliki filosofi kuat dan sangat mendalam.

Sifat-sifat baik dan keunggulan bambu dibandingkan tanaman lainnya menjadi spirit dan semboyan hidup bagi masyarakat Bali. Bambu semasa kecil tumbuh tegak, namun saat tua akan merunduk.

" Ini adalah lambang filosofi Hindu Bali yang selalu menjaga sopan santun. Disamping itu bambu juga memiliki sifat semakin lama semakin kuat, baik akar yang membentuk rumpun kesatuan maupun batangnya yang kuat," jelasnya.

Sebagai salah satu contoh, bambu yang dimanfaakan dalam sunari. Benda yang terbuat dari buluh bambu yang dilubangi dan dapat mengeluarkan suara saat diterpa angin. Dalam keyakinan Hindu Bali, sunari merupakan symbol Dewa Brahma, dan pada lengkungannya terdapat kera yang merupakan symbol maruti, yang berasal dari kata marut atau angin.

Sunari yang bentuknya bambu utuh menjulang tinggi ini erat kaitannya dengan akivitas dan budaya agraris. Sunari yang konon berarti sunar atau sinar memiliki makna sebagai penerang umat manusia dalam hidup dan kehidupan. Konteks Sunari juga mendekatkan pada Sanur yang dulunya adalah wilayah agraris serta nama Sanur sendiri yaitu Saha Nuhur atau sinar suci yang dapat memberikan penerang bagi kehidupan.

Sanur Village Festival yang ke- 14 akan berlangsung Pantai Matahari Terbit, Sanur Bali pada Rabu, 21 Agustus hingga Minggu 25 Agustus 2019. (kanalbali/RLS)