Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Dibangun di RSUP Sanglah Bali, Aesthetic Center Bakal Bikin Turis Makin Kinclong
8 Juli 2022 13:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika sesuai waktu yang ditargetkan, gedung itu akan selesai pada tanggal 28 Desember 2022 mendatang. Sejumlah alat-alat canggih untuk mendukung Aesthetic Center bertaraf internasional ini pun telah disiapkan dengan anggaran mencapai Rp 230 miliar.
"Sebagian besar dari APBN dan sebagian kecil dari kami," kata Ketut Ariwati selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUP Sanglah, Denpasar, saat ditemui pada acara ground breaking pembangunan Gedung Aesthetic Center di RSUP Denpasar , Bali, pada Jumat (8/7).
Ketut Ariawati yang juga Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Sanglah menyebutkan, untuk Gedung Aesthetic Center itu ada lima lantai dan dilengkapi dengan basement untuk kendaraan.
Kemudian, di lantai dua akan ditempati untuk ruang kosmetik, lantai tiga masih penjajakan dengan salah satu rumah sakit di Korea Selatan dan lantai empat untuk ruang operasi kecantikan dan lantai lima untuk SPA bertaraf internasional. "Untuk, lantai tiga kami sedang penjajakan kerjasama dengan Korea dan lantai lima
"Khusus SPA bertaraf internasional. Jadi, kami akan bekerjasama dengan Spa-spa yang bagus di Bali, kami akan ajak berkolaborasi di sini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk Sumber Daya Manusia (SDM) atau para dokter yang berkompeten di Aesthetic Center sebagian akan diambil dari RSUP Sanglah dan pihaknya juga membuka peluang bagi dokter lainnya termasuk dari Korea Selatan.
"Untuk SDM yang pertama tentu ada dari dalam sendiri di RSUP Sanglah. Dan, kami juga akan buka peluang sistem dokter. Ketiga, kemungkinan akan terjadi pertukaran ahli teknologi dengan Korea dan sedang penjajakan tahap untuk melakukan kerjasama. Yang pasti berkompeten," ujarnya.
Ia juga menerangkan, soal kerjasama dengan salah satu rumah sakit di Korea Selatan dalam Aesthetic Center ini karena saat ini kiblat kecantikan ada di Korea Selatan.
"Kalau kecantikan pasti kiblatnya Korea dan artis-artis kita kebanyakan kalau kita lihat kiblatnya ke Korea. Makanya, kita kiblatnya ke Korea dan karena juga Asia. Mereka juga sudah punya brand sehingga dengan brand yang mereka miliki (bisa untuk bekerjasama)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Direktur Utama (Dirut) RSUP Sanglah I Wayan Sudana mengatakan, untuk
projecst pembangun Gedung Aesthetic Center merupakan salah satu diantara rencana program pembangunan gedung di RSUP Sanglah, untuk pelayanan-pelayanan yang akan datang.
"Dan tahun ini, kita mulai dari pembangunan
Gedung Aesthetic Center. Kemudian, dilanjutkan pembangunan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak, pembangunan Gedung Parkir dan Poliklinik dan seterusnya secara bertahap sesuai dengan master plan yang baru," kata dia.
Ia menyebutkan, seluruh program pembangunan yang panjang di RSUP Sanglah akan dituntaskan sampai tahun 2035 dan diharapkan bisa mendukung program transformasi kesehatan melalui enam pilar kesehatan dan salah satu diantaranya adalah transformasi kesehatan di bidang pelayanan sekunder atau pelayanan kesehatan rujukan.
ADVERTISEMENT
"Harapan kedepan, tentunya masyarakat semakin mudah mendapatkan akses pelayanan kesehatan khususnya ke Rumah Sakit Sanglah dan tentunya mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.
Program ini, juga sejalan dengan program pelayanan kesehatan yang ada di Provinsi Bali khususnya lagi dalam rangka pengembangan wisata medis," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan ground breaking pembangunan Gedung Aesthetic Center di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Denpasar, Bali, pada Jumat (8/7).
Menkes Gunadi mengatakan, pembangunan Gedung Aesthetic adalah amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Pulau Bali tidak hanya bergantung kepada industri pariwisata saja tapi ada industri baru yaitu industri kesehatan. (kanalbali/KAD)