Dibantu Kapal Tiongkok, Pengangkatan KRI Nanggala 402 Belum Berhasil Dilakukan

Konten Media Partner
18 Mei 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah bagian dari KRI Nanggala -402 yang sudah bisa diselamatkan - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah bagian dari KRI Nanggala -402 yang sudah bisa diselamatkan - WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR - Panglima Komando Armada II (Pamgkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto, merilis perkembangan terbaru terkait upaya Salvage Operation atau upaya pengangkatan bangkai kapal selam KRI Nanggala-402, Selasa (18/05/21).
ADVERTISEMENT
"Investigasi dilakukan dengan bantuan kapal asal Tiongkok, Tan Suo Er Hao," kata Iwan Isnurwanto. KRI Nanggala-402 sebelumnya dinyatakan tenggelam di perairan laut utara Bali, pada Sabtu (24/4/2021) sore.
Hasil operasi antara lain adalah temuan tiga bagian bangkai KRI Nanggala-402, yakni Bow Section atau bagian haluan, Sail Section atau anjungan, ketiga Stern Section atau bagian buritan.
Pada bow section sudah terlihat ruang torpedo dan patahan di depan pintu masuk kapal. Kemudian pada bagian anjungan terlihat pintunya di sebelah kanan telrihat yang terlepas. "Pada stern section (buritan) terlihat kemudi selam, propeller juga terlihat, ini di dalam kedalaman 839 meter," jelasnya.
Perkiraan posisi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali Utara - WIB
Dijelaskan Kapal Tan Suo telah mencoba melakukan pengangkatan. Salah satunya, adalah bagian anjungan seberat 18 ton, namun gagal. "Sudah coba angkat anjungan dengan berat 18 ton, bayangkan dibawa ke atas dengan robot dikaitkan dengan slink, hari pertama dicoba putus slinknya mereka pikir mampu tapi putus sehingga mereka kalkulasi ulang jadi mungkin beratnya lebih 20 ton, dan saat ini masih coba mengangkat dengan menambah slink yang ada," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah bagian bangkai KRI Nanggala 402 hingga saat ini sudah ada yang ditemukan dan diselamatkan. Terbaru adalah life raft, benda yang fungsi penyelamat di sebuah kapal. "Life raft juga terlihat dan sudah diangkat oleh Kapal Tan Suo, beratnya 700 kg. Sudah kami simpan dengan baik di KRI Teluk Banten," jelasnya.
Selain itu, Iwan merinci sejumlah benda lain yang turut diselamatkan Kapal Tan Suo adalah antena kapal, pelindung kabel torpedo yang ada di kemudi vertikal, hidropon yang ada di haluan, dan buku panduan.
Setelah melakukan survei bawah laut dengan kedalaman 839 meter, kapal asal Tionglok itu melakukan lima jenis operasi pendalaman (Dive Operation). Pertama, melakukan investigasi memeriksa betul dengan deep vehicle dengan kedalaman 839 meter, kedua melakukan melakukan pengkuran dan pemetaan.
Sejumlah bagian KRI Nanggala-402 yang ditemukan dan berhasil diangkat - IST
Dive operation ketiga, kapal itu menitik beratkan kepada pengangkatan dimana tali slink bisa disangkutkan untuk mengangkat temuan bagian kapal. "Menemukan titik-titik pengankatan sling (alat penarik) dicantolkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pada Dive operation keempat, Kapal Tansuo memfokuskan ke kawah misterius untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya karena situasinya yang tertutup lumpur dan posisinya gelap. "Fokus kawah, belum dapat mengetahui apa sebenarnya di dalamnya dimana dengan kedalaman 10-15 meter," ungkap Iwan.
Pada Dive Operation ke lima, kapal Tansuo berfokus dalam kawah dan meluaskan pencarian dengan sonar. "Sampai saat ini masih ada satu lagi yang belum ditemukan yakni presure hole dengan ukuran 45 meter karena di dasar laut bukan batu tapi lumpur, sehingga ada bagian yang tertimbun," jelasnya.
Pihaknya menduga keberadaan ruang tekan atau presure hole itu berada di kawah itu. "Lokasi badan tekan atau presure hole belum dapat ditemukan secara pasti kami hanya memperkirakan mungkin posisi di crater atau kawah berdiameter 38 dengan kedalaman 10-15 meter. Itu pun masih belum bisa masuk ke dalam, situasinya sulit untuk sampai kesana kita belum tahu apa yang ada di bawah kawah tersebut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga sejauh ini, sejumlah armada Angkatan Laut masih berada di lokasi pencarian di laut Utara Bali, dibantu tiga kapal asal tiongkok yakni Yongxingdao 863, Ocean Tug Nantuo 195 dan Scientific Salvage Tan Suo 2. "Kapal dari negara sahabat lainya sudah meninggalkan daerah operasi," terang Iwan. (Kanalbali/WIB)