Konten Media Partner

Didorong Work from Bali, Ekonomi Bali Tumbuh 2,83 Persen di Triwulan II 2021

6 Agustus 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho - IST
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR – Pada triwulan II 2021, BPS mencatat perekonomian Bali mengalami pertumbuhan positif 2,83% (yoy) meningkat dari -9,81% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Hal itu karena pelonggaran kebijakan PPKM selama triwulan II 2021 memberikan ruang gerak bagi sektor pariwisata dan sektor terkait untuk mendorong perbaikan ekonomi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Jum’at (6/8/2021).
Seiring dengan itu, optimisme konsumen dan pelaku usaha seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi yang berjalan ontrack mendorong keberlanjutan perbaikan ekonomi.
Pertumbuhan (yoy) yang positif ini tidak terlepas dari rendahnya base effect di triwulan II 2020 yang merupakan periode awal pandemi dimana pengetatan pergerakan mulai diberlakukan pertama kalinya (PSBB).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari membaiknya kinerja ekspor sejalan dengan peningkatan ekspor produk industri pengolahan dan pertanian, kinerja konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga.
Dari sisi lapangan usaha (LU), 14 dari 17 LU mengalami pertumbuhan (yoy) positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada LU Administrasi Pemerintahan (15,67%), Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial (9,20%), Akmamin (4,87%), dan Transportasi (2,24%).
ADVERTISEMENT
LU Administrasi Pemerintahan meningkat seiring realisasi belanja pemerintah terutama pembayaran THR dan gaji ke-13. Sementara pertumbuhan positif LU jasa kesehatan tidak terlepas dari implementasi vaksinasi, dimana realisasi vaksin di Bali tercatat paling tinggi di Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan kinerja LU Akmamin dan LU Transportasi terjadi seiring meningkatnya kunjungan wisdom pada momen long weekend (Hari Raya Idul Fitri) serta berbagai event pariwisata, diantaranya program Work from Bali (WFB).
Namun Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Jum’at (6/8/2021), memprediksi pada triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi akan melambat sehubungan dengan kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi peningkatan penyebaran varian baru Covid-19.
Penurunan pertumbuhan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha yang berkaitan langsung dengan aktivitas pariwisata (LU Akmamin, LU Transportasi dan LU Perdagangan).
ADVERTISEMENT
“Hikmahnya adalah semakin tingginya urgensi transformasi ekonomi bagi provinsi Bali,” tegasnya.
Ketergantungan pada sektor pariwisata telah meningkatkan kerentanan perekonomian Bali, dimana secara historis kinerja perekonomian Bali mengalami penurunan pada saat mengalami guncangan (Bom Bali I, Bom Bali II, Bencana Gunung Agung).
Untuk meningkatkan resiliensi perekonomian Bali, perlu pengembangan new source growth engine, yakni pada sektor pertanian, industri kreatif, ekonomi digital dan pendidikan. (kanalbali/RLS)